Pasca gempa di DIY dan Jateng (27/5) lalu, menjadikan hampir semua rumah sakit/ klinik swasta di Bantul dalam kondisi memprihatinkan. Akibat klaim perawatan korban gempa yang tidak jelas, sejumlah pelayanan kesehatan di daerah tersebut mengalami krisis pembiayaan.
Demikian pernyataan hampir sama dari tiga rumah sakit berbeda, Klinik Nur Hidayah Bantul, RS PKU Muhammadiyah Bantul dan RS Santa Elizabeth Ganjuran saat Talk Show Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Pasca Gempa, di ruang theater Perpustakaan FK UGM, Jum’at, (22/9).
Dalam pengakuan Direktur Klinik Nur Hidayah dr Tri Fadlina Mkes, sejak tanggal 1 Agustus 2006 Klinik Nur Hidayah tidak dapat lagi mengajukan klaim. Klinik tidak diperbolehkan melayani korban gempa secara gratis. Meski begitu, klinik tetap berusaha menyediakan layanan kesehatan.
“Pasien yang benar-benar tidak mampu tetap dilayani secara cuma-cuma atau dirujuk ke Rumah Sakit. Sementara yang lainnya diberlakukan tarif 50%, menyesuaikan bantuan yang diterima oleh Klinik Nur Hidayahâ€, ujar Tri Fadlina.
Direktur RS PKU Muhammadiyah Bantul dr H Muhammad Thamrin Hadna nampaknya sependapat. Dari 3000 pasien yang terhitung, hanya 1228 pasien yang terdata dengan nominal klaim sebesar 1,294 M. Dirinya mengeluhkan persyaratan pengajuan klaim yang terkesan menyulitkan.
“Padahal dalam kondisi darurat saat itu, jelas sulit memenuhi persyaratan tersebutâ€, jelas Thamrin Hadna.
Sementara itu, Riyantono dari RS Santa Elizabeth mengungkapkan, akibat kesulitan klaim, mau tidak mau cash flow rumah sakit juga terganggu. Apabila permasalahan ini tidak segera teratasi, maka tidak menutup kemungkinan seluruh sistem rumah sakit akan terganggu.
Selain mencari solusi praktis bagi masalah pembiayaan bagi pelayanan kesehatan korban gempa, Talk Show yang digelar Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pihak-pihak terkait.
Acara yang dipandu dr RM Haripurnomo Kushadiwijaya MPH Dr PH ini, dihadiri Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten, PT ASKES, PT Jamsostek, Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Swasta, Perwakilan Korban Gempa, Donatur Kemanusiaan dan kalangan Media Massa. (Humas UGM).