• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Menyelamatkan Bumi Lewat Tindakan Sederhana

Menyelamatkan Bumi Lewat Tindakan Sederhana

  • 24 April 2020, 10:40 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3832
Menyelamatkan Bumi Lewat Tindakan Sederhana

Peringatan hari bumi tahun ini yang mengangkat isu utama mewujudkan “zero-carbon future” tidak ada yang istimewa, bahkan isunya seolah tenggelam di tengah pandemi virus corona yang melanda semua penduduk dunia. Bahkan, ada rencana aksi global bertema “EarthRise” pun tidak dapat terlaksana. Meskipun demikian, selama masa pandemi berlangsung setidaknya bumi nampak lebih sehat karena berkurangnya laju emisi kendaraan, pabrik-pabrik dan aktivitas industri esktraksi menghentikan sementara aktivitasnya, serta kota-kota berkurang aktivitasnya yang sekaligus berkurang konsumsi energinya.

“Selama masa di rumah saja dan PSBB ini, langit Jakarta menjadi lebih cerah dan biru, bahkan Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrangro terlihat dari Jakarta. Sesuatu yang tidak akan terjadi di situasi Jakarta normal sehingga cukup ramai di dunia maya kemarin penampakannya,” kata Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) UGM, Dr. Pramono Hadi, M.Sc., Jumat (24/4).

Dampak pandemi dari sisi ekonomi dan kesehatan menurutnya sangat mengakhawatirkan, namun masih sedikit yang melihatnya dari ukuran lingkungan. Sebab, belum ada penelitian khusus dan detail tentang hal tersebut. Namun, kondisi perubahan positif yang terjadi pada lingkungan saat ini terjadi bukan pada kondisi yang semestinya diharapkan. Manurutnya, kondisi saat ini menjadi suatu ironi, namun dampaknya dari sisi lingkungan cukup signifikan. Ia mencontohkan di negara-negara lain demikian juga, sungai Venice menjadi sangat bersih selain tenang, konsumsi BBM menjadi sangat berkurang bahkan di AS nilai per barel-nya sampai ke angka minus. “Bahkan, satwa-satwa liar di Afrika lebih bebas “bersantai” di jalan yang biasanya menjadi jalur Safari. Di New York, penurunan polusi tercatat sampai 50 persen,” katanya.

Belajar dari keadaan kesehatan bumi di masa pandemi ini, ia berharap warga dunia dapat menjadi lebih bijak daan memahami bahwa keharmonisan dengan alam itu diperlukan untuk menuju suatu keseimbangan dan keberlanjutan.

Ia mengajak masyarakat untuk mulai dan semakin peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Peduli pada lingkungan itu tidak identik dengan menjadi aktivis lingkungan atau penyelamat hutan, tapi juga dapat melalui bentuk kepedulian terhadap hal-hal sederhana yang dapat ikut berkontribusi dalam penyelamatan bumi, seperti hemat listrik, hemat penggunaan air, tidak berlebihan dalam konsumsi, serta mengurangi penggunaan plastik, 3R (reduce, reuse, recycle), termasuk dengan memelihara tanaman atau kebun di rumah.

Tentang sampah, ujarnya, saat ini produksi limbah rumah tangga  didominasi plastik yang notabene tidak dapat terurai. Membutuhkan waktu 100-400 tahun untuk mendekomposisi plastik sehingga seharusnya menjadi kesadaran kita termasuk pemerintah bahwa sistem pengolahan sampah di TPA tidak bisa lagi dilakukan secara tradisional atau sanitary land fill yang 20-30 tahun lalu menjadi model TPA idealis. Mestinya saat ini kita harus sadar, bahwa sampah harus berbayar. Menurutnya, perlu dukungan semua pihak agar ada UU tentang sampah berbayar. Nilainya tergantung volume yang dibuang oleh setiap individu, atau RT, atau kelompok. “Kenapa berbayar, karena untuk biaya pengelolaan. Kalau mereka keberatan buang sampah karena harus bayar mahal, ya lakukan 3R, sehingga volume sampah yang harus dibuang dan berbayar menjadi sedikit. Hal ini tentu juga akan memengaruhi gaya hidup,” katanya.

Ia menambahkan jika masyarakat memiliki komitmen tentang penanganan sampah dan lingkungan maka itu merupakan tindakan nyata menyelamatkan bumi ini. Ia mengutip sebuah riset dari Pusat Penelitian Iklim dan Lingkungan Internasional di Oslo yang mencatat bahwa secara umum, emisi global pada 2020 diperkirakan turun sebesar 0,3 persen dengan kondisi pandemi ini. “Kondisi ini tentu saja bisa naik kembali secara signifikan sehingga fokus perbaikan ekonomi pasca pandemi semestinya juga perlu untuk memprioritaskan penggunaan energi yang terbarukan,” katanya.

Penulis : Gusti Grehenson 

Berita Terkait

  • Kurangi Risiko Kerusakan Bangunan Akibat Gempa Dengan Fondasi Spring Dumper

    Thursday,11 July 2019 - 9:24
  • Mahasiswa Gelar Simulasi Bencana Gempa Bumi 5,6 SR

    Thursday,29 August 2013 - 10:33
  • Tindakan Pengurangan Kerentanan Bangunan Akibat Gempa Jauh dari Harapan

    Tuesday,23 February 2010 - 11:37
  • Ratusan Mahasiswa Lakukan Kampanye Lingkungan

    Friday,14 December 2007 - 10:48
  • Peringati Hari Bumi, Mapala Silvagama Bagikan 200 Bibit Pohon

    Monday,25 April 2011 - 9:08

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual