Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2006, telah memberikan kewenangan kepada Universitas Gadjah Mada untuk membuka dan menutup Program Studi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Peraturan tersebut, memberikan kesempatan bagi UGM membuka kembali Program Studi Mikrobiologi Pertanian yang sudah “direvitalisasi kembali†sejak tahun 2003/2004, menjadi program studi yang sejajar dengan program studi lain.
Demikian Laporan Tahunan Dekan Fakultas Pertanian UGM Prof Dr Ir Susamto Somowiyarjo MSc pada peringatan puncak Lustrum XII Fakultas Pertanian UGM, di Auditorium fakultas setempat, Rabu, (27/9).
Menurutnya, Faperta UGM di tahun 2006 merasa beruntung, karena sembilan program studi mendapatkan akreditasi peringkat A. Selain itu, muncul kecenderungan peningkatan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan dan makin pendeknya masa studi.
“Tantangan ke depan adalah penerapan peraturan akademik yang lebih tegas, sehingga tidak dimungkinkan lagi terdapat mahasiswa yang masa studinya sangat panjangâ€, ujar Pak Samto.
Dalam kegiatan ko-kurikuler, kata Pak Susamto, mahasiswa telah melaksanakan berbagai kunjungan ilmiah, ujian TOEFL dan mengikuti berbagai program, diantaranya Grant Inovation dan Penelitian tingkat Universitas, Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tingkat nasional.
“Untuk PKM dari 11 proposal dikirim, berhasil lolos untuk dibiayai enam proposal. Dua diantaranya mewakili universitas dalam PIMNAS XIX di Malang dan keduanya meraih medali emas, sehingga di tahun 2006 ini UGM berhasil menjadi juara umumâ€, tandas Pak Samto.
Ditambahkannya, akibat gempa 27 Mei 2006 lalu, tercatat 57 rumah karyawan dan dosen Fakultas Pertanian mengalami kerusakan. “68 mahasiswa lama dan 57 mahasiswa baru menderita akibat gempa ini, bahkan tidak sedikit dari mereka yang kehilangan sanak saudaraâ€, imbuh Pak Susamto, yang menyebut Posko Fakultas Pertanian UGM berhasil menghimpun dan menyalurkan dana untuk korban gempa sebanyak Rp 164 310 840,88.
Secara kepakaran, Fakultas Pertanian UGM juga membentuk tim Self Agriculture Revival (SAR) dengan ketua Prof Dr Ir Irham MSc. Dari pemikiran dan analisis tim SAR yang melibatkan dosen fakultas di lingkungan agrokompleks ini, berhasil menarik beberapa institusi baik nasional maupun internasional untuk melakukan kerjasama dalam rangka membangkitkan kembali pertanian pasca gempa.
“Saat ini Fakultas Pertanian bekerjasama dengan FAO berusaha mewujudkan pemikiran ‘Pertanian Mandiri Bangkit’â€, tandas Pak Susamto.
Dalam kesempatan ini dibacakan pula prestasi akademik yang diraih Prof Dr Ir Kamiso HN MSc, atas penelitian vaksin Ikan Kerapu tahun 2006 yang menerima penghargaan dari Presiden RI, serta prestasi Dr Ir Triwibowo Yuwono, yang mendapat penghargaan dari universitas sebagai penulis terbaik jurnal internasional tahun 2005.
Tampak hadir dalam puncak Lustrum Faperta XII, anggota Senat Fakultas Pertanian, staf pengajar, karyawan dan mahasiswa. (Humas UGM).