![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/27042015879711072018039412.jpeg)
Jamaah Shalahuddin (JS) UGM kembali menggelar Ramadan di Kampus (RDK) UGM tahun 1441 H ini. Pelaksaan RDK tahun ini berbeda dengan biasanya karena menyesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19. Pelaksanaan RDK telah dibuka Sabtu (18/4) lalu secara daring. Kemudian, agenda kegiatannya telah dimulai pada hari pertama puasa yakni pada Jumat (24/4). Tema untuk tahun ini adalah Membumikan Nilai-Nilai Keislaman dalam Bingkai Kemanusiaan.
Kegiatan yang diselenggarakan dalam RDK tahun ini kurang lebih sama dengan penyelenggaraan tahun lalu. Hal yang berbeda hanya metode pelaksanaannya. Kajian-kajian yang biasanya dilaksanakan secara tatap muka di Masjid Kampus UGM, kini digelar secara daring.
Sementara pembagian buka puasa juga tetap dilaksanakan oleh JS UGM, tapi tidak lagi terkonsentrasi di Maskam UGM. Takjil kali ini dibagikan di dua titik yang terletak di Bundaran UGM dan Bundaran Agro. Masing-masing stan membagikan 100 porsi makan, jadi total ada 200 porsi. Pembagian akan dilaksakan JS dari tanggal 1-20 Ramadan.
Iman Budi Prasetyo, Ketua JS UGM, mengatakan panitia telah menetapkan SOP untuk diikuti agar tetap menjaga keamanan mereka maupun jamaah yang mengambil makanan. SOP tersebut seperti penyediaan tempat cuci tangan atau hand sanitizer di tiap stan dan panitia yang berada di stan wajib mengenakan masker dan sarung tangan. Selain itu, para jamaah juga wajib mengikuti arahan panitia ketika mengambil makanan.
Iman juga mengapresiasi usaha panitia yang masih mahasiswa ini. Ia menceritakan bahwa panitia dari RDK ini sebenarnya ratusan, namun hanya tersisa beberapa puluh saja. Kebanyakan dari mereka sudah pulang duluan menyusul keputusan Rektor UGM meniadakan kuliah tatap muka bulan lalu. Namun, menurutnya, tidak sedikit dari panitia yang masih di sini walaupun berasal dari luar kota, termasuk dirinya.
“Panitia yang masih di sini memang orang Jogja asli. Namun, beberapa yang berasal dari luar kota tetap tinggal di sini karena merasa bertanggung jawab atas amanah yang diberikan. Mereka mengorbankan waktu serta kesempatan untuk bertemu keluarga demi menjalankan amanahnya tersebut. Semoga hal ini menjadi berkah, baik untuk kita serta jamaah yang turut serta kegiatan ini,” pungkasnya.
Penulis: Hakam