• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Stres Bisa Picu Kekambuhan Lupus

Stres Bisa Picu Kekambuhan Lupus

  • 09 May 2020, 10:33 WIB
  • Oleh: Ika
  • 4805
Stres Bisa Picu Kekambuhan Lupus
Melakukan physical distancing dalam waktu relatif lama dan situasi yang penuh dengan ketidakpastian tidak dipungkiri menimbulkan kecemasan dan rasa stres. Sementara perasaan stres berkepanjangan tidak hanya berpengaruh pada kesehatan mental, tetapi juga kesehatan fisik manusia. Stres bisa memicu munculnya berbagai penyakit, termasuk kekambuhan pada pasien lupus.
 
Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR, menyebutkan bahwa stres menjadi salah satu faktor pemicu kekambuhan penyakit lupus.
 
“Stres, kecapekan, dan berjemur matahari bisa membuat penyakit ini kambuh,”terangnya saat dihubungi Sabtu (9/5).
 
Oleh sebab itu, dia mengimbau orang dengan lupus (odapus) sebisa mungkin menghindari agar tidak kelelahan, tidak stres, dan tidak melakukan aktivitas berjemur matahari. Dengan begitu, diharapkan penyakit ini tidak mudah kambuh. 
 
Lupus merupakan penyakit autoimun yang disebabkan sistem imun menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh sendiri. Karenanya orang dengan lupus atau odapus memiliki risiko terhadap berbagai jenis infeksi bakteri maupun virus.
 
“Kondisi kekebalan odapus itu tidak sempurna, tetapi kalau patuh minum obat sesuai petunjuk dokter kondisinya diharapkan akan baik-baik saja layaknya orang normal,”jelasnya menyongsong peringatan Hari Lupus Dunia yang jatuh setiap tanggal 10 Mei. 
 
Dia menyebutkan bahwa sistem kekebalan tubuh menjadi pertahanan utama terhadap kuman serta penyakit. Sementara odapus lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh bekerja secara berbeda dari orang pada umumnya. Sistem kekebalan pada odapus bekerja terlalu aktif dan menyerang tubuh sendiri.
 
Untuk itu dia kembali menekankan kepada odapus untuk rutin memeriksakan diri ke dokter dan mengonsumsi obat agar lupus bisa dikendalikan. Dengan rutin konsumsi obat akan mengurangi kerentanan atau risiko terhadap infeksi bakteri atau virus, termasuk Covid-19. 
 
“Asalkan minum obat dengan baik dari dokter risiko infeksi kuman bisa ditekan, tapi kalau tidak patuh minum obat ya rentan, “terang Ketua Departemen Penyakit Dalam FKKMK UGM ini.
 
Lupus bisa menyerang siapa saja di segala usia. Kendati begitu, penyakit ini kebanyakan diderita oleh wanita usia produktif. Sekitar 80-85 persen penderita lupus merupakan wanita. 
 
Lupus dikenal sebagai penyakit seribu wajah karena gejala dan sakit yang ditimbulkan beragam mirip dengan penyakit lain. Gejala yang bisanya muncul adalah sering mengalami nyeri sendi, ruam kemerahan di wajah dan tubuh, sering demam, lelah, sariawan, rambut rontok, kulit sensitif terhadap sinar matahari, dan nyeri dada. 
 
Pakar Rematologi ini menyebutkan hingga saat ini penyebab lupus belum diketahui secara pasti. Namun, sejumlah faktor diduga beperan pada patofisiologi lupus seperti genetika, infeksi, polusi, dan makanan tidak sehat.
 
“Lupus tidak bisa disembuhkan secara total, tetapi ada yang namanya remisi,” jelasnya.
 
Remisi merupakan kondisi klinis sama seperti orang normal. Namun, ada yang tetap membutuhkan obat dan pada beberap kasus bisa lepas obat . 
 
Meski tidak dapat disembuhkan, lupus bisa dikendalikan dengan rutin memeriksakan diri ke dokter. Penyakit ini menjadi bahaya jika tidak terkontrol dan ditangani dengan baik. Pasien akan sulit tertolong apabila lupus telah meyerang organ dalam seperti ginjal, paru-paru, hingga otak.
 
“Odapus juga diharapkan bisa menjaga pola hidup sehat, patuh konsumsi obat dan menghindari faktor pencetus kekambuhan,” tuturnya. 
 
Lupus merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang masih menjadi persoalan kesehatan dunia. Hingga saat ini diperkirakan terdapat 5 juta pasien lupus yang tersebar di seluruh dunia dan jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya.
 
Penulis: Ika
Foto: Shutterstock
 
 

Berita Terkait

  • Lupus Rentan Serang Wanita Usia Produktif

    Friday,10 May 2019 - 9:33
  • Mahasiswa FK UGM Juara 1 Kompetisi Ilmiah Kedokteran Nasional

    Friday,28 July 2017 - 9:37
  • Pakar Kejiwaan UGM Jelaskan Mengapa Wanita Rentan Stres

    Friday,08 May 2020 - 10:30
  • Dokter RSUP Sardjito Teliti Ekspresi Autofagi Penderita Kanker Payudara

    Tuesday,24 July 2018 - 9:59
  • Dosen UGM Teliti Pengaruh Terapi LPD pada Pasien Lupus

    Monday,26 November 2018 - 15:53

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual