• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pengamat UGM: Data Penerima Bansos Covid-19 Perlu Diperbarui

Pengamat UGM: Data Penerima Bansos Covid-19 Perlu Diperbarui

  • 15 May 2020, 14:19 WIB
  • Oleh: Satria
  • 7887
Pengamat UGM: Data Penerima Bansos Covid-19 Perlu Diperbarui

Pemerintah telah menyiapkan bantuan sosial kepada rakyat Indonesia yang terdampak Covid-19. Bantuan yang disalurkan baik berupa uang maupun paket sembako telah tersebar ke seluruh wilayah Indonesia, utamanya di wilayah episentrum Covid-19 yakni Jabodetabek.

Akan tetapi, penyaluran bansos ini tidak semuanya berjalan mulus. Beberapa masyarakat dari berbagai daerah mengeluh tidak menerima bantuan padahal pihaknya mereka  turut terdampak.

Banyak kritikan telah disampaikan kepada pemerintah terkait pendistribusian bansos ini. Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si., dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM, menyebut  akar masalah dari permasalahan tersebut berada pada validasi data. Dari hasil pengamatannya kebanyakan pendataan masih salah sasaran.

“Di tingkat daerah proses pendataan masih belum valid. Banyak diantaranya masih salah  sasaran. Misalnya, warga meninggal masih terdata, penduduk yang tidak memiliki NIK terdata, warga mampu terdata, dan sebagainya. Tak ayal jika banyak warga yang protes karena tidak kebagian bantuan padahal memang dalam kondisi yang sulit,” terangnya, Jumat (15/5).

Selain itu, Hempri menyebut alur birokrasi juga menjadi masalah tersendiri dalam pendistribusian bansos ini. Menurutnya, sinkronisasi antar stakeholder masih lemah. “Berbagai kementrian bergerak masing-masing dalam situasi ini. Beberapa program bantuan yang diberikan pemerintah, seperti Kartu Pra Kerja, BLT, Jaminan hidup, serta program alokasi desa ditanggung oleh induk kementrian yang berbeda-beda. Belum lagi ada bantuan sembako langsung dari Presiden. Ini baru dari pemerintah, belum termasuk bantuan dari stakeholder lain, seperti komunitas, partai politik, organisasi sosial keagamaan, serta perusahaan,” paparnya.

Akibatnya  tumpang tindih tadi menyebabkan banyak terjadinya kasus satu orang menerima hampir semua bantuan tersebut, sementara yang lain bahkan tidak menerima sama sekali. Hal yang lebih ironis di beberapa daerah bahkan terjadi politisasi dari bansos ini.

“Muncul aktor-aktor ekonomi dan politik yang ingin memperoleh keuntungan dari program-program tersebut. Banyak bantuan sosial bersumber dari anggaran pemerintah tapi ditempeli jargon-jargon kepala daerah,” ungkapnya.

Hempri menyampaikan masukannya terkait hal-hal yang perlu diperbaiki atau dilakukan menyikapi permasalahan bansos ini. Pertama, terkait pendataan, ia menyarankan dilaksanakannya validasi serta pembaruan data lagi dengan mempertimbangkan indikator warga yang benar-benar terdampak Covid-19.

Kedua, Hempri berharap adanya perbaikan tata kelola dan pengawasan program-program dari pemerintah tadi.  Jika ada program yang tidak efektif  maka lebih baik dananya dialokasikan untuk yang lain. Sebagai contoh, ia merujuk kartu pra prakerja yang beberapa program pelatihannya tidak efektif, seperti pelatihan memancing dan pelatihan menjadi youtuber pemula. “Lebih baik dana Rp5,6 triliun  dari program itu disalurkan untuk ke program bansos melihat banyak warga terdampak yang belum menerima bantuan,” ujarnya.

Terakhir, Hempri mengajak masyarakat untuk mengawasi bersama pelaksanaan distribusi bansos. Hal itu untuk menghidari adanya politisasi bansos dan kasus salah sasaran seperti yang dijelaskan sebelumnya. “Beberapa contoh positif, ada warga yang dengan sadar mengembalikan dana BLT karena merasa tidak tepat untuk menerimanya. Kesadaran semacam itu patut diapresiasi dan diteladani kita dalam kondisi seperti ini,” pungkasnya.

Penulis: Hakam
Foto: Tirto.id

Berita Terkait

  • Pengamat UGM: Penyaluran Bansos Jangan Tumpang Tindih

    Thursday,22 July 2021 - 15:53
  • Minimalkan Korupsi, Ubah Penyaluran Bansos Jadi Cash Transfer

    Monday,07 December 2020 - 13:14
  • Pakar UGM: Mentalitas Miskin Buat Bansos Sering Salah Sasaran

    Monday,22 November 2021 - 11:34
  • UGM, PFI dan Fortakgama Mengadakan UGM Peduli

    Thursday,15 December 2022 - 13:04
  • UGM Data Pegawai Penerima Vaksin Covid-19 Tahap II

    Monday,22 February 2021 - 14:09

Rilis Berita

  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual