• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Wanagama Jadi Tempat Karantina Pasien Rapid Test Reaktif Covid-19

Wanagama Jadi Tempat Karantina Pasien Rapid Test Reaktif Covid-19

  • 21 May 2020, 19:22 WIB
  • Oleh: Satria
  • 4790
Wanagama Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Rapid Test Reaktif Covid-19
Wanagama Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Rapid Test Reaktif Covid-19
Wanagama Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Rapid Test Reaktif Covid-19
Wanagama Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Rapid Test Reaktif Covid-19
Wanagama Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Rapid Test Reaktif Covid-19
Wanagama Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Rapid Test Reaktif Covid-19

Rumah peneliti Wanagama I digunakan sebagai tempat karantina sementara warga Kabupaten Gunungkidul yang dinyatakan reaktif setelah melalui rapid test. Hutan pendidikan UGM yang berlokasi di Banaran, Kecamatan Playen, Gunungkidul tersebut mulai dipakai untuk  isolasi mandiri dari Kamis (21/5) .

Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara UGM dengan Pemkab Gunungkidul  yang  diwakili oleh Wakil Bupati, Dr. Immawan Wahyudi, M.H., dengan Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, D.Eng., M.Eng., IPU, ASEAN Eng., pada Kamis pagi di ruang Kesambi, Wanagama. Selain itu, penandatanganan rencana kerja sama antara Sekretaris Daerah Gunungkidul, Ir. Drajad Ruswandono, MT., dan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Budiadi, S.Hut., M.Agr.SC., tentang sinergi penyediaan tempat karantina warga rapid test reactive Covid-19.

Pemilihan rumah peneliti Wanagama menjadi tempat karantina ini untuk mendukung pemenuhan kebutuhan ruang karantina bagi pasien reaktif di Gunungkidul. Sementara RSUD Gunungkidul akan diprioritaskan untuk pasien positif Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif. Selain itu, hal ini juga sebagai langkah preventif sekaligus rehabilitatif dalam proses perawatan orang yang dinyatakan reaktif setelah melalui uji PCR dalam tes cepat.

Budiadi menjelaskan pihaknya proaktif menyediakan tempat karantina dengan menawarkan salah satu wisma Wanagama. Penawaran ini merupakan salah satu upaya kontribusi dari Wanagama untuk Gunungkidul.

"Saat ini pemkab Gunungkidul mengintensifkan rapid test dan bagi yang reaktif nantinya dilakukan pengambilan sampel swab. Selama menunggu hasil uji swab, mereka dapat dikarantina agar mencegah peluang penularan. Oleh karena itu, kami menawarkan wisma Wanagama menjadi tempat  karantina,"paparnya.

Budiadi menyebutkan sebanyak 8 paviliun telah disiapkan untuk ruang karantina. Delapan paviliun tersebut terdiri dari 7 paviliun untuk ruang karantina dan 1 paviliun sebagai ruang medis atau perawatan. Tiap paviliun dilengkapi dengan fasilitas 4 toilet, 2 dapur, 2 kamar tidur, serta 1 ruang bersama."Total kita siapkan 46 tempat tidur untuk pasien karantina dan 4 tempat tidur bagi tenaga medis,"jelasnya.

Rektor UGM, Panut Mulyono dalam sambutannya menjelaskan bantuan tempat ini juga menunjukkan bahwa modal sosial di DIY sangat bagus. Modal sosial tersebut yakni keguyuban, solidaritas, serta rasa senasib sepenanggungan karena berada di wilayah yang sama. Hal ini terbukti dari penanganan bencana di DIY, seperti gempa tahun 2006 dan meletusnya Gunung Merapi tahun 2011. Pada kedua bencana tersebut pemulihannya terbilang lebih cepat jika dibandingkan daerah lain dengan bencana serupa di Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap hal ini dipertahankan.

UGM juga ingin menunjukkan bahwa dibangunnya Wanagama tidak semata-mata didedikasikan hanya untuk kebutuhan pendidikan. Namun, fasilitas ini dibangun juga untuk kemanfaatan warga sekitar serta Kabupaten Gunungkidul pada umumnya.

“Saya harap nantinya bagi para pasien yang menempati salah satu wisma di Wanagama ini dapat cepat proses penyembuhannya. Suasana tenang serta pemandangan hutan di sini dapat dijadikan terapi pula yang disebut sebagai forest healing. Tempat ini akan tersedia hingga pandemik ini usai,” terangnya.

Menanggapi hal itu, Imawan Wahyudi menyatakan rasa terima kasih. Ia mengungkapkan bahwa selama ini sebenarnya sudah banyak dilakukan karantina mandiri di beberapa daerah di Gunungkidul. Namun, hal itu merupakan inisiatif dari warga di daerahnya masing-masing.

Meski begitu, pihaknya tetap merasa khawatir karena inisiatif tersebut tidak diiringi dengan pemahaman tentang protokol yang tepat tentang penanganan Covid-19. Oleh karena itu, ketika diperbolehkan memakai fasilitas Wanagama sebagai tempat karantina pihaknya merasa setengah beban telah hilang.

Imawan berharap agar kerja sama ini dapat berjalan untuk seterusnya dengan UGM. Ia menyebut keberadaan Wanagama ini merupakan potensi di Gunungkidul. Menurutnya, daerah-daerah lain juga bisa belajar dari Wanagama ini. Namun, hal itu tentunya memerlukan bimbingan dari UGM.

“Semoga dengan kerja sama ini dapat bermanfaat, baik bagi masyarakat Gunungkidul maupun bagi UGM,” pungkasnya.

Penulis: Hakam
Foto: Firsto

 

Berita Terkait

  • UGM Gelar Rapid Test Untuk 500 Pegawai

    Monday,31 August 2020 - 10:50
  • Wanagama Bisa Jadi Alternatif Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19

    Wednesday,13 May 2020 - 15:54
  • Rumah Peneliti Wanagama Mulai Difungsikan sebagai Selter Covid-19

    Friday,30 July 2021 - 17:13
  • Pakar UGM Jelaskan Efektivitas Rapid Test

    Saturday,04 July 2020 - 16:50
  • Pakar UGM Jelaskan Efektivitas Rapid Test

    Saturday,04 July 2020 - 15:39

Rilis Berita

  • Pakar UGM: Kemiskinan Seringkali Jadi Ajang Komoditas 31 January 2023
    Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan hasil
    Gusti
  • Pengamat UGM: Jangan Melihat Masyarakat Desa seperti 30-50 Tahun yang Lalu 31 January 2023
    Menuju pemilihan umum 2024, berbagai kampanye politik gencar dilakukan sejak tahun lalu
    Satria
  • FKKMK dan ANU Indonesia Project Meluncurkan Buku In Sickness and in Health: Diagnosing Indonesia 31 January 2023
    Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) da
    Agung
  • UGM Ajak Perguruan Tinggi Daerah Berkolaborasi Dukung Pembangunan Smart City di IKN 31 January 2023
    Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas G
    Gloria
  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual