• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Teknologi Indonesia Dinilai Siap Hadapi Covid-19

Teknologi Indonesia Dinilai Siap Hadapi Covid-19

  • 22 May 2020, 15:46 WIB
  • Oleh: Ika
  • 7045
Teknologi Indonesia Dinilai Siap Hadapi Covid-19

Teknologi Indonesia dinilai siap dalam menghadapi Covid-19. Hal tersebut mengemuka dalam seminar secara daring bertajuk Siapkah Teknologi Indonesia menghadapi Covid-19? yang diselenggarakan Dewan Guru Besar (DGB) UGM, Jumat (22/5).

Dalam seminar itu tiga narasumber utama yaitu Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof.Agung Endro Nugroho, Kepala Pusat Studi Bioteknologi UGM, Pro. Siti Subandiyah, dan Dosen FT UGM, Dr. Andhika Widyaparaga.

Agung Endro Nugroho menyebutkan bahwa teknologi Indonesia dianggap siap menghadapi Covid-19. Kendati begitu dengan beberapa catatan yang mesti diperhatikan.

Pertama, mempercepat hilirisasi produk yang dihasilkan oleh peneliti dari berbagai lembaga penelitian, universitas, maupun lainnya. Dia mencontohkan, UGM saat ini telah menghasilkan berbagai macam inovasi alat kesehatan, obat, herbal serta suplemen untuk mendukung penanganan Covid-19. Beberapa diantaranya berupa produk inovasi yang masih berbentuk prototipe. Lainnya berupa produk yang sudah diproduksi mandiri/digunakan secara luas, namun belum memiliki izin produksi/izin edar.

Terkait izin edar ini, dia menyampaikan bahwa Kemenkes telah melakukan upaya percepatan pemberian izin edar produk-produk dalam negeri untuk komoditi alkes dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) yang dibutuhkan melalui mekanisme One Day Service. Hal tersebut dilakukan  dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 di tanah air.

Langkah selanjutnya agar teknologi Indonesia siap menghadapi Covid-19 adalah dengan mengoptimalkan peran unsur-unsur di perguruan tinggi baik pada tahap hulu maupun hilirisasi. Selain itu, memperkuat koneksi antar unsur-unsur tersebut.

“Berikutnya, memperkuat konsep penta heliks (pemerintah, masyarakat, akademisi, swasta, dan media). Semua komponen harus memiliki semangat dan keselarasan dalam mengopimalkan inovasi-inovasi teknologi yang dihasilkan,” jelasnya.

Hal senada turut disampaikan oleh Andhika Widyaparaga. Menurutnya, kolaborasi dan kerja sama menjadi kata kunci penting yang akan mendukung keberhasilan pengembangan alkes di Indonesia.

“Saat situasi saat ini semua harus kerja sama. Harus ikhlas, tak perlu tampil kedepan dan dipuji orang karena yang penting itu upaya bersama membantu dalam mengatasi persoalan yang ada,”paparnya.

Seperti diketahui hingga saat ini sebanyak 90 persen alkes di Indonesia masih dipenuhi dari impor. Baru sebanyak 10 persen saja alkes yang diproduksi dalam negeri.

Dia mengatakan memiliki peluang besar dalam pengembangan alkes. Bahkan, industri alkes menjadi salah satu industri andalan dalam Bangun Industri Nasional Nasional berdasar RIPIN 2015-2035. Karenanya kedepan perlu ada program yang berkelanjutan.

“Jadi, mengapa harus mengembangkan industri alkes nasional? Selain permintaan alkes yang besar, ketersediaan infrastruktur dan SDM cukup memadai serta relatif murah,” sebutnya.

Sementara Siti Subandiyah menambahkan dalam penanganan Covid-19 ini perlu menghilangkan ego sektoral maupun individual. Sebab, hal ini menjadi saah satu hambatan tidak hanya dalam penanggulangan Covid-19, tetapi juga berbagai hal lainnya.

“Ego sektoral dan ego individual masih kental, termasuk dalam pengembangan riset bioteknologi,” erangnya.

Sementara itu, bioteknologi merupakan ilmu yang multidispliner sehingga perlu kerja sama di dalamnya. Tanpa adanya kerja sama maka perkembangan riset bioteknologi Indonesia akan terhambat.

Persoalan lain adalah minimnya fasilitas maupun sarana prasarana dalam riset bioteknologi. Selain itu, inovasi di bidang bioteknologi di tanah air masih sangat sedikit. Apabila peneliti tanah air tidak berinovasi dikhawatirkan akan semakin jauh tertinggal dari negara-negara lainnya.

“Namun, ada peluang dalam pengembangan riset bioteknologi di Indonesia yakni secara pengetahuan dan keterampilannya sudah siap,”terangnya.

Penulis: Ika
Foto: Firsto

Berita Terkait

  • UGM Siapkan Skema Hadapi Lonjakan Covid-19

    Monday,14 February 2022 - 15:14
  • RSA UGM Siap Aktifkan Kembali Ruang Isolasi Bila Terjadi Lonjakan Kasus Omicron

    Tuesday,18 January 2022 - 22:52
  • SIAP SIAGA HADAPI BENCANA

    Friday,28 April 2006 - 11:12
  • Perlu Kebijakan Fiskal Agresif Hadapi Covid-19

    Wednesday,22 April 2020 - 21:49
  • Pemerintah Belum Berani Ambil Risiko Bangun PLTN

    Thursday,10 November 2011 - 6:43

Rilis Berita

  • Fakultas Hukum UGM Luncurkan Buku Tentang Hukum Agraria 27 May 2023
    Memperingati ulang tahun ke-80 tokoh bidang hukum dari Fakultas Hukum (FH) UGM, Prof. D
    Satria
  • Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Agenda Rutinitas Politik 27 May 2023
    Pemilu 2024 bukan hanya sebagai bagian dari rutinitas pesta demokrasi lima tahunan dalam rangka m
    Gusti
  • FKK-MK UGM Gelar Webinar Bahas Ancaman Diabetes Mellitus Bagi Anak Muda 27 May 2023
    Untuk merencanakan tindak lanjut terhadap tingginya penderita Diabetes Mellitus pada ge
    Satria
  • UGM Residence Kembali Gelar Festival Budaya 26 May 2023
     UGM Residence kembali menggelar festival budaya at
    Ika
  • Ganjar Pranowo Ajak Warga Melek Digital 25 May 2023
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Ganjar Pranowo, me
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual