• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Teknologi Indonesia Dinilai Siap Hadapi Covid-19

Teknologi Indonesia Dinilai Siap Hadapi Covid-19

  • 22 May 2020, 15:46 WIB
  • Oleh: Ika
  • 6634
  • PDF Version
Teknologi Indonesia Dinilai Siap Hadapi Covid-19

Teknologi Indonesia dinilai siap dalam menghadapi Covid-19. Hal tersebut mengemuka dalam seminar secara daring bertajuk Siapkah Teknologi Indonesia menghadapi Covid-19? yang diselenggarakan Dewan Guru Besar (DGB) UGM, Jumat (22/5).

Dalam seminar itu tiga narasumber utama yaitu Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof.Agung Endro Nugroho, Kepala Pusat Studi Bioteknologi UGM, Pro. Siti Subandiyah, dan Dosen FT UGM, Dr. Andhika Widyaparaga.

Agung Endro Nugroho menyebutkan bahwa teknologi Indonesia dianggap siap menghadapi Covid-19. Kendati begitu dengan beberapa catatan yang mesti diperhatikan.

Pertama, mempercepat hilirisasi produk yang dihasilkan oleh peneliti dari berbagai lembaga penelitian, universitas, maupun lainnya. Dia mencontohkan, UGM saat ini telah menghasilkan berbagai macam inovasi alat kesehatan, obat, herbal serta suplemen untuk mendukung penanganan Covid-19. Beberapa diantaranya berupa produk inovasi yang masih berbentuk prototipe. Lainnya berupa produk yang sudah diproduksi mandiri/digunakan secara luas, namun belum memiliki izin produksi/izin edar.

Terkait izin edar ini, dia menyampaikan bahwa Kemenkes telah melakukan upaya percepatan pemberian izin edar produk-produk dalam negeri untuk komoditi alkes dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) yang dibutuhkan melalui mekanisme One Day Service. Hal tersebut dilakukan  dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 di tanah air.

Langkah selanjutnya agar teknologi Indonesia siap menghadapi Covid-19 adalah dengan mengoptimalkan peran unsur-unsur di perguruan tinggi baik pada tahap hulu maupun hilirisasi. Selain itu, memperkuat koneksi antar unsur-unsur tersebut.

“Berikutnya, memperkuat konsep penta heliks (pemerintah, masyarakat, akademisi, swasta, dan media). Semua komponen harus memiliki semangat dan keselarasan dalam mengopimalkan inovasi-inovasi teknologi yang dihasilkan,” jelasnya.

Hal senada turut disampaikan oleh Andhika Widyaparaga. Menurutnya, kolaborasi dan kerja sama menjadi kata kunci penting yang akan mendukung keberhasilan pengembangan alkes di Indonesia.

“Saat situasi saat ini semua harus kerja sama. Harus ikhlas, tak perlu tampil kedepan dan dipuji orang karena yang penting itu upaya bersama membantu dalam mengatasi persoalan yang ada,”paparnya.

Seperti diketahui hingga saat ini sebanyak 90 persen alkes di Indonesia masih dipenuhi dari impor. Baru sebanyak 10 persen saja alkes yang diproduksi dalam negeri.

Dia mengatakan memiliki peluang besar dalam pengembangan alkes. Bahkan, industri alkes menjadi salah satu industri andalan dalam Bangun Industri Nasional Nasional berdasar RIPIN 2015-2035. Karenanya kedepan perlu ada program yang berkelanjutan.

“Jadi, mengapa harus mengembangkan industri alkes nasional? Selain permintaan alkes yang besar, ketersediaan infrastruktur dan SDM cukup memadai serta relatif murah,” sebutnya.

Sementara Siti Subandiyah menambahkan dalam penanganan Covid-19 ini perlu menghilangkan ego sektoral maupun individual. Sebab, hal ini menjadi saah satu hambatan tidak hanya dalam penanggulangan Covid-19, tetapi juga berbagai hal lainnya.

“Ego sektoral dan ego individual masih kental, termasuk dalam pengembangan riset bioteknologi,” erangnya.

Sementara itu, bioteknologi merupakan ilmu yang multidispliner sehingga perlu kerja sama di dalamnya. Tanpa adanya kerja sama maka perkembangan riset bioteknologi Indonesia akan terhambat.

Persoalan lain adalah minimnya fasilitas maupun sarana prasarana dalam riset bioteknologi. Selain itu, inovasi di bidang bioteknologi di tanah air masih sangat sedikit. Apabila peneliti tanah air tidak berinovasi dikhawatirkan akan semakin jauh tertinggal dari negara-negara lainnya.

“Namun, ada peluang dalam pengembangan riset bioteknologi di Indonesia yakni secara pengetahuan dan keterampilannya sudah siap,”terangnya.

Penulis: Ika
Foto: Firsto

Berita Terkait

  • UGM Siapkan Skema Hadapi Lonjakan Covid-19

    Monday,14 February 2022 - 15:14
  • RSA UGM Siap Aktifkan Kembali Ruang Isolasi Bila Terjadi Lonjakan Kasus Omicron

    Tuesday,18 January 2022 - 22:52
  • SIAP SIAGA HADAPI BENCANA

    Friday,28 April 2006 - 11:12
  • Perlu Kebijakan Fiskal Agresif Hadapi Covid-19

    Wednesday,22 April 2020 - 21:49
  • Pemerintah Belum Berani Ambil Risiko Bangun PLTN

    Thursday,10 November 2011 - 6:43

Rilis Berita

  • UGM Manfaatkan Lahan Tidur di Klaten Untuk Pengembangan Padi Unggul 18 May 2022
    Fakultas Pertanian UGM berkolaborasi dengan Taman Sehat Rejosari (Tasero) Delanggu Klat
    Gusti
  • Tim Catur UGM Raih Prestasi di GACC ke-25 di University of Malaya 18 May 2022
    Tim Catur UGM berhasil meraih sejumlah prestasi membanggakan dalam kejuaraan 25th Grand Asian Che
    Agung
  • Menteri PPPA Apresiasi Upaya UGM Tangani Kekerasan Seksual 17 May 2022
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, m
    Gloria
  • UTBK di UGM Diikuti 12.232 Peserta 17 May 2022
    Sebanyak 12.232 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Gadjah Mada
    Ika
  • Pengamat UGM Bicara Soal Penyesuaian Tarif Listrik Progresif 17 May 2022
    Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bins
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual