• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Epidemiolog UGM: Pelonggaran PSBB Bisa Mempersulit Pengendalian Covid-19

Epidemiolog UGM: Pelonggaran PSBB Bisa Mempersulit Pengendalian Covid-19

  • 29 May 2020, 12:25 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2638
Epidemiolog UGM: Pelonggaran PSBB Bisa Mempersulit Pengendalian Covid-19

Pemerintah pusat dan beberapa pemerintah daerah berencana melonggarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada awal bulan Juni ini. Hal itu dilakukan untuk mendorong kegiatan ekonomi dan aktivikas kegiatan masyarakat bisa berjalan seperti sedia kala, namun dengan menerapkan protokol kesehatan covid secara ketat. Menanggapi hal tersebut, Epidemiolog UGM, Riris Andono Ahmad, mengatakan pelonggaran tersebut akan berisiko kurva jumlah pasien positif bisa bertambah karena sulitnya dilakukan pengendalian. Namun begitu, pelonggaran tersebut bergantung dari ketegasan pengawasan pemerintah lewat aparat TNI/Polri di lapangan. “Tergantung pelonggarannya, tapi secara umum bisa mempersulit pengendalian,” kata Riris Andono Ahmad kepada wartawan, Jumat (29/5).

Ia mengakui bahwa selama masa pandemi ini media penularan covid banyak terjadi di pasar, pertokoan, pusat keramaian dan sarana transportasi sehingga sangat berisiko apabila dilonggarkan dan masyarakat tidak disiplin dalam menerapkan pencegahan penularan covid.

Dari laporan tim Gugus Covid nasional, Riris menilai jumlah pasien covid, jumlah PDP dan ODP secara keseluruhan memang bertambah dari hari ke hari. Namun, saat ini beberapa daerah terjadi kecenderungan penurunan penularan covid. Tapia da juga beberapa daerah justru sebaliknya semakin bertambah. “Saya melihat  kondisi ini tergantung wilayahnya di Indonesia. Ada yang mulai turun, ada yang belum,” paparnya.

Menurutnya, apabila pemerintah berencana menerapkan New Normal, pelaksanaan protokol kesehatan covid yang ketat di lapangan sangat diperlukan. Sebab, banyak warga masyarakat belum sepenuhnya patuh dan mau mengikuti prosedur kesehatan pencegahan covid seperti menjaga jarak lewat physical distancing, menggunakan masker dan sering mencuci tangan bila sudah memegang sesuatu di luar rumah.

Soal PSBB perlu diperpanjang atau dihentikan di awal Juni, Riris menyarankan agar pemerintah perlu mempertimbangkan aturan dan kriteria yang diterapkan oleh WHO tentang persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan pelonggaran pencegahan penularan covid.“ WHO sudah mempunyai kriteria kapan bisa dilonggarkan. Ada beberapa kritéria. Intinya, penularan itu harus sudah terkendali, sistem kesehatan siap dan pemahaman masyarakat yang baik maka pelonggaran bisa dilakukan,” ujarnya.

Saat ini juga masih ada kekahawatiran sebagian masyarakat bahwa jumlah penderita covid meningkat pasca mudik atau saat penerimaan siswa dan mahasiswa baru. Ia mengusulkan agara pemerintah perlu melakukan skrining dan menyediakan fasilitas karantina yang memadai untuk mengantisipasi hal tersebut.

Menurutnya, sampai obat dan vaksin Covid-19 betul-betul sudah ditemukan, untuk menjaga kesehatan warga serta mendorong kegiatan ekonomi tetap berjalan maka pemerintah sebaiknya melakukan pelonggaran social distancing secara hati-hati dan cermat agar penularan covid di daerah tetap terkendali.

Penulis : Gusti Grehenson

Berita Terkait

  • Epidemiolog UGM: PSBB Jakarta Harus Ketat Jika Tak Ingin Gagal

    Saturday,12 September 2020 - 19:03
  • Epidemiolog UGM Beri Tanggapan Soal Imbauan Pemerintah Untuk Memakai Masker Lagi

    Thursday,14 July 2022 - 10:34
  • Epidemiolog: Dukung Pengendalian Covid dengan Mematuhi PPKM

    Thursday,15 July 2021 - 16:11
  • Epidemiolog UGM: PSBB Ketat Tetap Perlu Diiringi 3M

    Thursday,07 January 2021 - 14:28
  • Epidemiolog UGM: Akhir Pandemi Merujuk Covid Bukan Ancaman Utama

    Tuesday,20 September 2022 - 11:10

Rilis Berita

  • Majalah Kabar UGM Raih Gold Winner SPS Awards 2023 21 March 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih tiga penghargaan pada ajang Serikat Perusahaan Pers
    Gusti
  • Talkshow Penutup Faculty Fair 2023: Penerapan SSPI Tidak Berpengaruh terhadap Proses Seleksi 20 March 2023
    Kemeriahan UGM Faculty Fair 2023 hari kedua ditutup dengan gelar wicara seputar pelaksan
    Satria
  • Pakar UGM Jelaskan Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Mental 20 March 2023
    Dalam hitungan hari umat muslim akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Melaksanakan ibadah puasa
    Ika
  • CfDS dan Perludem Bahas Peranan Teknologi Digital dalam Pemilu 2024 20 March 2023
    Penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 merupakan kegiatan yang digelar dalam rangka menjaga keberlangs
    Agung
  • Universitas Gadjah Mada dan Western Sydney University Bertukar Pengalaman Implementasi SDGs 20 March 2023
    Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Western Sydney University (WSU) menga
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual