• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Guru Besar UGM Sebut Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Berhenti Merokok

Guru Besar UGM Sebut Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Berhenti Merokok

  • 30 May 2020, 09:30 WIB
  • Oleh: Ika
  • 2500
  • PDF Version
Guru Besar UGM Sebut Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Berhenti Merokok
Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D.,  menyebutkan pandemi Covid-19 menjadi sebuah momentum bagi masyarakat Indonesia, khususnya para perokok untuk berhenti merokok.  
 
“Mari jadikan pandemi Covid-19 jadi momentum untuk berhenti merokok,” ajak Ketua Quit Tobacco Indonesia ini saat dihubungi Sabtu (30/5). 
 
Menyongsong peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati oleh masyarakat dunia setiap tanggal 31 Mei, Yayi mengatakan pandemi Covid-19 bisa menjadi langkah awal bagi para perokok untuk memantapkan niat berhenti merokok. Sebab, merokok dapat meningkatkan risiko penularan virus corona baru yang akan memperberat komplikasi penyakit akibat Covid-19. 
 
Aktivitas merokok rentan menjadi wahana penularan Covid-19 karena melibatkan kontak jari  yang mungkin terkontaminasi dengan mulut secara intens. Hal tersebut memberikan peluang bagi virus dari jari tangan berpindah ke mulut dan masuk ke dalam tubuh. 
 
Perokok tidak hanya lebih rentan terhadap virus corona. Apabila perokok terinfeksi virus ini maka akan memperberat kondisi tubuhnya. 
 
Dosen pada Departemen Perilaku, Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial FKKMK UGM ini menjelaskan untuk berhenti merokok bukanlah sesuatu yang gampang dilakukan. Sebab, selain telah menjadi kebiasaan, rokok bersifat adiktif. Namun demikian, bukan berarti perokok tidak dapat berhenti merokok. Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan kebiasaan merokok. 
 
“Yang utama adalah ada niat untuk berhenti merokok kalau bisa benar-benar berhenti,” jelasnya. 
 
Apabila tidak bisa total berhenti merokok, bisa dengan mulai mengurangi jumlah konsumsi rokok per batang setiap harinya. Selanjutnya, memetakan waktu yang biasanya digunakan untuk merokok. Waktu yang biasanya digunakan untuk merokok dialihkan untuk melakukan hobi yang positif seperti otomotif, bercocok tanam, olahraga, dan lainnya.
 
Dia mengatakan jika hasrat merokok benar-benar kuat upayakan kembali mengingat niat awal berhenti merokok. Banyak dampak atau efek negatif merokok tak hanya bagi kesehatan diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan sekitar. Sementara dengan berhenti merokok akan diperoleh beragam manfaat bagi kesehatan tubuh dan lingkungan.
 
“Biasanya kalau perokok terus tidak merokok mulutnya akan terasa masam, rasa ini bisa dialihkan dengan banyak minum air putih, makan buah, atau  mengunyah permen rendah gula,” tuturnya.
 
Membatasi diri untuk tidak berkumpul dengan lingkungan yang mendorong kembali aktivitas merokok juga menjadi salah satu cara yang dapat mendukung niatan berkenti merokok. Wabah yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah memaksa masyarakat untuk melakukan phsyical distancing dan beraktivitas di rumah saja. Hal itu secara tidak langsung turut berkontribusi mengurangi aktivitas merokok karena aktivitas untuk bertemu dan berkumpul dengan sesama perokok berkurang. 
 
Berikutnya, perokok dapat meminta bantuan konsultasi dengan tenaga kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit untuk membantu menghentikan kebiasan merokok.
 
“Dukungan keluarga sangat berperan penting dalam menghentikan kebiasan merokok ini,” katanya.
 
Yayi menyebutkan Indonesia masih saja menghadapi berbagai tantangan dalam menekan jumlah perokok aktif di tanah air. Bahkan, jumlah perokok anak semakin banyak dari waktu ke waktu. 
 
Pemerintah  sebenarnya telah mengeluarkan aturan terkait penjualan rokok. Ada larangan penjualan rokok kepada anak-anak di bawah usia 18 tahun. Namun, aturan tersebut rupanya tidak berlaku di lapangan. Data Riskesdas 2013 mencatat sekitar 80 persen perokok dengan jumlah total kurang lebih 16 juta, memulai merokok di usia di bawah 19 tahun.  
 
Banyaknya perokok muda, dikatakan Yayi, salah satunya dikarenakan kemudahan akses mendapatkan rokok. Ditambah lagi, harga rokok yang relatif murah. Akibatnya, siapa pun, termasuk anak di bawah umur bisa membeli rokok dengan sangat mudah.  
 
"Rokok dijual dimana-mana, bahkan di warung-warung dekat rumah pun ada ada sehingga anak-anak mudah mendapatkannya”paparnya.
 
Oleh sebab itu, dia mengimbau pada masyarakat, terutama di level keluarga untuk melindungi anak-anak agar tidak menjadi  perokok. Karenanya penting untuk menguatkan hubungan antara orang tua dan anak agar anak tidak mengarah pada rokok. 

Penulis: Ika 
 

Berita Terkait

  • Perlu Penguatan Komitmen Bersama Berhenti Merokok

    Monday,31 May 2021 - 13:56
  • Guru Besar UGM Sebut Perokok Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19

    Wednesday,15 April 2020 - 17:07
  • Indonesia termasuk 5 Negara dengan Konsumsi Rokok Terbesar di Dunia

    Wednesday,25 July 2007 - 15:37
  • Teliti Perilaku Merokok pada Remaja, Kamsih Astuti Raih Doktor

    Tuesday,11 May 2010 - 16:04
  • Rokok Menjadi Ajang Korporasi Kepentingan

    Monday,14 June 2010 - 13:59

Rilis Berita

  • UGM dan PT. Hadji Kalla Lakukan Kerja Sama 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT. Hadji Kalla sepakat melakukan kerja sama bidang pendidikan,
    Ika
  • Pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM Segera Dimulai 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada akan segera memulai pembangunan gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas
    Gloria
  • Pakar UGM Bicara Soal Banjir Rob Semarang 24 May 2022
    Peristiwa banjir rob besar terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang setelah penahan air
    Agung
  • FMIPA UGM dan Pertamina Hulu Energi Buat Alat Untuk Meningkatkan Cadangan Produksi Minyak dan Gas Bumi 24 May 2022
    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM melakukan serah terima kontrak kerja sa
    Gusti
  • UGM dan Bank OCBC NISP Teken Kerja Sama Pemanfaatan Layanan Perbankan Syariah 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada dan PT Bank OCBC NISP Tbk. menginisiasi kerja sama pemanfaatan layanan ja
    Gloria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual