Yogya, KU
Program Magister Geoinformasi UGM mengirim 10 mahasiswa ke Belanda. Rencananya, kesepuluh mahasiswa ini akan mengikuti kuliah di kampus International Institute for Geoinformation Science and Earth Observation (ITC), Enschede, Belanda.
Menurut Pengelola Program ini, Dr Sudibiyakto, kepada wartawan mengungkapkan, pengiriman mahasiswa ke Belanda ini dalam rangka memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di bidang manajemen risiko bencana, terutama dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografi (geoinformasi).
“Disadari bahwa Indonesia sangat rawan terhadap berbagai jenis bencana, sehingga sangat kekurangan tenaga ahli. Maka dari itu, UGM bekerjasama dengan ITC Belanda bersedia melaksanakan program magister ini,†kata Sudibiyakto, Kamis (6/3) di Kampus UGM.
Berangkat dari pemikiran inilah sejak tahun 2005 lalu, kata Sudibiyakto UGM membuka Program Magister Geoinformation for Spatial Planning and Risk Management di Sekolah Pascasarjana bekerjasama dengan ITC (International Institute for geoinformation Science and Earth Observation), Encsche, Belanda .
“Jadi selain kuliah di UGM, mahasiswa program ini juga akan kuliah di Belanda,†tegasnya.
Sudibiyakto menambahkan, lama studi program ini selama 18 bulan, dimulai perkuliahan pada bulan September di setiap tahunnya. Kuliah diselenggarakan selama 15 bulan di UGM dan sisanya 3 bulan dilaksanakan di ITC.
Dijelaskan oleh pakar bencana UGM ini, biaya selama studi mahasiswa di belanda ditanggung oleh BAPPENAS melalui kerjasama dengan NESO (Netherland Education Support Office) atau NEV di Jakarta.
Selain itu, selama di Belanda, tambah Sudibiyakto, mahasiswa mendapat beberapa modul antara lain Research skill and research methodology, multihazard risk assessment, proposal writing and presentation. Juga diberi kesempatan meninjau beberapa obyek terkait dengan manajemen bencana di Belanda dan perkembangan teknologi penginderaan jauh.
“Tahun 2007 lalu UGM sudah memberangkatkan 14 mahasiswa program ini ke Belanda dan tahun ini hanya 10 mahasiswa. Pemberangkatan dilaksanakan pada 28 februari lalu, dilepas langsung oleh Dekan Fakultas Geografi Dr Hartono dan Direktur Sekolah Pascasarjana UGM Prof Dr Irwan Abdullah,†tandasnya.
Sudibiyakto juga menyinggung, pengiriman tenaga ahli di bidang manajemen risiko bencana ini ikut serta mendukung peran Regional Centre Expertise (RCE) di bidang manajemen risiko bencana yang telah diprakarsai UGM.
“Dalam bidang manajemen bencana di Indonesia, UGM telah memprakarsi terbentuknya regional center of expertise in disaster risk managemen dan telah menggalang kerjasama antar universitas di Indonesia maupun di kawasan asia pasifik,†pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)