Tim peneliti dari Fakultas Pertanian UGM melakukan penelitian pemuliaan tanaman teh untuk menghasilkan klon-klon baru di kebun Pagilaran, Kabupaten Batang. Kegiatan pemuliaan sudah dilakukan mulai tahun 1990-an dan telah digunakan untuk penelitian para mahasiswa untuk tugas akhir dari S1 sampai dengan S3.
Kegiatan penelitian pemuliaan tersebut menghasilkan seri klon PGL (Pagilaran) sebanyak 15 klon. Sembilan klon yang menjanjikan dari sisi produksi, kualitas, dan ketahanan hama utama dilepas menjadi varietas unggul. Pengajuan pelepasan varietas ini dilakukan oleh Dr. Jamhari, SP., MP., selaku Dekan Fakultas Pertanian UGM.
Pelepasan varietas ini melalui tahapan pemeriksaan substansi, kunjungan lapangan oleh anggota tim penilai dan sidang pelepasan varietas. Tujuh klon dari sembilan klon yang diajukan mendapatkan persetujuan untuk dilepas menjadi varietas unggul. Pelepasan ketujuh varietas teh tersebut ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 26, 27, 28, 49, 50, 51 dan 52 /Kpts/KB.010/3/2020.
Salah satu anggota tim pelepasan varietas teh seri PGL, Dr. Rudi Hari Murti, SP., MP., mengatakan ketujuh klon tersebut mempunyai potensi daya hasil teh kering > 3,5 ton/ha/tahun lebih tinggi dari varietas TRI 2025 dan PS I. Varietas-varietas tersebut mempunyai kandungan polifenol tinggi, aktivitas antioksidan sangat kuat, dan kadar kafein 3,07-4,02 persen.
“Selain itu, ada dua klon teh yang mempunyai keunggulan aroma sangat wangi. Dua klon yang sangat wangi ini dapat dikembangkan menjadi teh yang spesial,”ujar Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Faperta UGM ini, Minggu (7/6).
Berdasarkan pengamatan lapangan pada saat terjadinya puncak serangan hama empoasca dan helopeltis, Rudi menyebut beberapa varietas menunjukkan ketahanan dibandingkan varietas pembanding dan Gambung 7. Namun, keunggulan ini masih perlu diuji dengan infestasi hama secara buatan untuk meyakinkan tingkat ketahanan terhadap kedua hama utama saat ini.
“Ketujuh varietas yang sudah dilepas ini dapat diperbanyak dan dikomersialkan oleh PT Pagilaran sebagai bahan tanam untuk memproduksi teh hitam, teh hijau atau teh putih sesuai dengan permintaan pasar teh,” pungkasnya.
Penulis: Hakam