Rektor UGM menetapkan Fakultas Filsafat sebagai zona integritas di lingkungan UGM. Penetapan ini sejalan dengan program pembangunan zona integritas di 14 perguruan tinggi negeri yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Setiap tahun Fakultas Filsafat terus berbenah demi memberikan layanan publik yang lebih baik, salah satunya dengan menyediakan akses fisik pendukung layanan publik bagi penyandang disabilitas. Banyak hal juga sudah kami rencanakan untuk ke depan,” ucap Dekan Fakultas Filsafat, Dr. Arqom Kuswanjono.
Pembangunan zona integritas di 14 PTN dilakukan pada fakultas yang telah dipilih oleh masing-masing Rektor PTN tersebut. Program ini salah satunya bertujuan agar masing-masing kampus bisa melakukan implementasi tata kelola perguruan tinggi yang baik dan bersih, dan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dapat dihilangkan di lingkungan kampus.
Fakultas yang berhasil dalam membangun zona integritas akan mendapatkan predikat Wilayah Bersih dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Arqom menuturkan, Fakultas Filsafat saat ini mengemban tugas untuk melaksanakan tiga mata kuliah wajib di UGM, yaitu mata kuliah Agama, Pancasila, dan Kewarganegaraan. Dengan kata lain, fakultas ini memberi layanan untuk mahasiswa dari seluruh fakultas di UGM yang datang ke Fakultas Filsafat untuk mengambil mata kuliah tersebut.
“Kami ingin membawa nama universitas sebagai suatu bagian yang utuh antarfakultas, jadi pelaksanaannya dalam satu kelas bisa ada mahasiswa dari banyak fakultas. Ini menjadi bagian dari zona integritas, yaitu menciptakan universitas dan bukan multiversitas,” terangnya.
Ia menambahkan, Fakultas Filsafat telah meningkatkan kualitas layanan baik dari segi sumber daya manusia, sistem, maupun prasarana fisik. Fasilitas seperti lift serta jalur kursi roda telah dibangun untuk memfasilitasi kebutuhan para pengguna layanan, baik dari dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa.
“Kami juga concern dengan kebutuhan kesehatan fisik ataupun mental dari sivitas. Kami memiliki lapangan dan gym yang juga dilengkapi dengan peralatan kesehatan, serta ruang relaksasi dengan alat musik untuk pengembangan aspek intelektual serta aspek emosi, ini juga kita perhatikan,” papar Arqom.
Fakultas ini juga memiliki misi untuk mengembangkan pembelajaran terkait wawasan nusantara bagi masyarakat, terutama bagi para pelaku bisnis ataupun tokoh-tokoh politik, untuk menyebarkan nilai-nilai nasionalisme serta tanggung jawab membangun negara.
“Tentunya kami ingin bisa berkontribusi untuk bangsa, salah satunya dengan rencana pelatihan semacam ini. Harapannya zona integritas tidak hanya untuk internal fakultas ataupun universitas, tapi karena UGM adalah universitas nasional maka kami harus berkontribusi bagi kepentingan bangsa,” pungkasnya.
Penulis: Gloria
Foto: Firsto