Fakultas Peternakan UGM untuk ke empat kalinya menyelenggarakan International Seminar on Tropical Animal Production -4 (ISTAP-4). Acara ISTAP-4 yang bertema â€Animal Production and Sustainable Agriculture in The Tropicâ€, menurut rencana akan dibuka Rektor UGM Prof Dr Sofian Effendi, di Fakultas Peternakan UGM, Rabu, (8/11) dan akan menghadirkan Dr Anton Apriantono, Menteri Pertanian RI, sebagai Keynote Speech.
â€Ini merupakan agenda rutin empat tahunan. Untuk ke-4 kalinya diselenggarakan Fakultas Peternakan UGM sejak tahun 1994, dan untuk kali ini akan diselenggarakan pada tanggal 8 – 9 November 2006â€, ungkap Dr. Ali Wibowo selaku Ketua Steering Committe (SC) ISTAP-4 yang juga berharap, seminar ini akan dihadiri para invited speaker, ahli peternakan dari berbagai negara.
Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof. Dr. Tri Yuwanta, SU., DEA berharap, dari diskusi yang menghadirkan pakar peternakan tingkat internasional ini, akan mampu menjadi wahana yang cukup kondusif untuk memecahkan masalah peternakan, melalui sharing dan exchange knowledge, information, dan technology bidang peternakan.
Sementara itu, Ir. Diah Tri Widayati, Ph.D selaku Ketua Organizing Comittee (OC) ISTAP 4, menjelaskan, bahwa salah satu komoditas andalan utama penggerak perekonomian negara adalah sektor peternakan. Sektor peternakan ini merupakan salah satu kontributor utama dalam peningkatan gizi masyarakat secara luas. Sektor ini menjadi tempat bergantung jutaan penduduk dengan mata pencaharian utama sebagai peternak.
â€Dengan sebagian besar penduduk berpenghasilan sebagai petani/ peternak, sudah selayaknya menjadikan sektor peternakan sebagai penggerak utama perekonomian yang betul-betul nyataâ€, ungkap Diah Tri Widiyati.
Tingginya minat masyarakat mengkonsumsi produk peternakan (daging, susu, telur) dan produk olahan dengan harga terjangkau, kata tri widiyati, menjadi tantangan tersendiri bagi semua orang yang bergerak di sektor peternakan. Akhirnya, ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan memegang peranan penting, tidak saja di negara tropis seperti Indonesia, tetapi juga di negara beriklim sub tropis seperti Belanda, Jerman, Inggris, Prancis, dan Australia.
â€Dengan ilmu pengetahuan yang applicable dan memadai, diharapkan akan dapat menciptakan efisiensi produksi dengan penemuan-penemuan baruâ€, lanjut Tri widiyati.
Menurutnya, saat ini kajian tentang sistem pertanian berkelanjutan menjadi topik utama yang selalu mengemuka dalam setiap pengembangan program pertanian/peternakan. Melalui sistem tersebut, peranan bidang pertanian dan peternakan terus berlanjut hingga pasca produksi.
“Tentu saja, hal ini masih banyak bergantung pada perkembangan ilmu pertanian/peternakan. Ketergantungan pada bahan baku ekspor, juga berakibat bidang pertanian/peternakan kita sulit untuk mandiriâ€, tandas Tri Widayati menanggapi penyelenggaraan ISTAP-4. (Humas UGM).