• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Memetakan Strategi Normal Baru dengan Belajar dari Negara Lain

Memetakan Strategi Normal Baru dengan Belajar dari Negara Lain

  • 15 Juni 2020, 07:34 WIB
  • Oleh: Satria
  • 2720
Memetakan Strategi Normal Baru dengan Belajar dari Negara Lain

Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM kembali menggelar seri UGM Talks ke-9 pada Minggu (14/6) siang. Seri kali ini berjudul “Sinergi UGM dan Kagama” dengan tema “Mempersiapkan Normal Baru Pengalaman Negara Lain”. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom dan disiarkan secara langsung dari saluran Youtube UGM Channel.

Tajuk tersebut diangkat karena ingin memperdalam sinergi antara Kagama sebagai komunitas bagi alumni UGM dengan tempat mereka mengenyam perkuliahannya. Prof. Dr. Paripurna, SH., M.Hum., LL.M., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, mengatakan meski hubungan antara keduanya selalu rekat selama ini, tetapi untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini perlu semakin direkatkan lagi. Oleh karena itu, ia bersyukur diselengarakannya acara tersebut.

“Hati saya maknyes ketika diundang ke acara ini. Kegiatan diskusi yang konstruktif dan positif semacam ini perlu semakin banyak digelar,” ujarnya.

Sementara untuk mengupas tema acara, beberapa pembicara dihadirkan. Mereka adalah Drs. T.B.H. Witjaksono Adji, MALD. (Wakil Dubes RI di Wina, Austria), Hariyana Soetarto, SH. (Minister Counselor Kedutaan RI di Vietnam), serta Theodorus Satrio Nugroho, MRI. (Minister Counselor KBRI di Washington DC). Ketiga alumni UGM ini dihadirkan untuk menceritakan kondisi masing-masing negara selama Covid-19. Selain itu, mereka utamanya menceritakan langkah dan strategi yang diambil negara-negara tersebut dalam mempersiapkan normal baru.

Selain ketiga pembicara, Menteri Luar Negeri RI, Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., LL.M., hadir pula sebagai pembicara kunci acara ini. Ia memaparkan bahwa setiap negara di seluruh dunia, termasuk negara-negara besar dan kaya dengan sistem kesehatan mapan tidak dapat menjamin penakanan angka kenaikan pandemi.

“Dari angka 10 besar negara dengan kasus positif Covid-19 terbanyak, 7 di antaranya merupakan negara yang tergabung di G20. Negara-negara yang tergabung memiliki perekonomian terbesar di dunia. Hal ini membuktikan bahwa negara dengan kekayaan moneter tinggi, yang berarti kualitas kehidupan dan sistem kesehatan tinggipun tidak dapat membendung laju pandemi,” ujarnya.

Selain itu, Retno juga menyampaikan  dampak ekonomi juga sangat dirasakan oleh negara-negara lain  di dunia. Ia menyatakan hanya 3 negara G20 yang tetap mengalami pertumbuhan positif, yakni Amerika Serikat, Australia, dan Indonesia. Namun, ketiga negara ini  masih mengalami penurunan jika dibandingkan dengan sebelum pandemi. Jadi bisa dibilang tidak ada negara yang tidak mengalami penurunan dari segi ekonomi akibat dari pandemi ini.

“Menurut data dari Bank Dunia, sekitar 71 juta orang di dunia sekarang berada dalam garis kemiskinan ekstrem akibat pandemi. Jika hal tersebut tidak dihentikan, maka angka ini bisa menyentuh 100 juta. Sementara berdasarkan UNU-WIDER, angka tersebut bisa mencapai 395 juta orang yang akan berada di garis kemiskinan ekstrem. Dan akan ada 1,2 miliiar  orang yang akan berpenghasilan kurang dari 1,9 USD perharinya,” ungkapnya.

Retno menambahkan data tersebut tidak termasuk dampak sosial seperti depresi, putus asa, serta kekhawatiran masyarakat di dunia. Dengan demikian, ia menyebut untuk mempersiapkan normal baru, tiap negara perlu memikirkan strategi yang sesuai konteks negaranya. Tujuannya  tidak hanya untuk memulihkan ekonomi semata, tapi juga memikirkan agar tetap sehat dan aman.

“Kini pemerintah sedang menerapkan Covid-19 Safe Productive Society dengan sangat hati-hati. Kadang banyak pihak menghilangkan ‘safe’ dan hanya melihat produktif ekonominya saja. Kita inginnya agar negara sehat dan produktif. Bahkan jika nantinya ketika perekonomian kembali dibuka, tetapi angka kenaikan kasus meningkat, maka bisa jadi perekonomian ditutup kembali,” ungkapnya.

Sebelum menutup pemaparannya, Retno berpesan hal yang penting dilakukan oleh masyarakat adalah menyuntikkan terus energi positif, menggalang persatuan, serta terus menghormati dan menerapkan protokol kesehatan ketika nanti normal baru diterapkan. “Dengan bersatu, kita akan dapat memenangkan peperangan melawan Covid-19 serta krisis ekonomi ini,” ajaknya.

Ganjar Pranowo, Ketua Umum PP Kagama, yang juga hadir sebagai pembicara kunci, menyetujui ajakan dari Retno itu. Oleh karenanya, ia mengapresiasi juga perjuangan yang telah dilakukan teman-teman di UGM dan Kagama di seluruh dunia dalam membantu penanganan Covid-19. “Kita jangan sampai merasa buntu dan tersesat, sebaliknya mari bersama kita membantu dan berbagi. Sebarkan terus narasi positif dan semangat dalam pandemi ini,” pungkasnya.

Penulis: Hakam

Berita Terkait

  • TINGGINYA KUALITAS BELAJAR SISWA KELAS AKSELERASI DI KOTA YOGYA

    Friday,20 January 2006 - 17:01
  • Teliti Pengaruh Strategi Pembelajaran Eksperensial, Eva Raih Doktor

    Tuesday,15 April 2014 - 11:09
  • Teliti Trilogi Belajar Akademik, Titik Raih Doktor

    Thursday,14 July 2016 - 15:36
  • UGM Jalin Kerjasama Dengan Nanjing Normal University

    Monday,04 December 2006 - 15:13
  • Model Belajar Berdasar Regulasi Diri Permudah Belajar Matematika

    Tuesday,30 July 2019 - 7:52

Rilis Berita

  • Pakar UGM: Kemiskinan Seringkali Jadi Ajang Komoditas 31 January 2023
    Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan hasil
    Gusti
  • Pengamat UGM: Jangan Melihat Masyarakat Desa seperti 30-50 Tahun yang Lalu 31 January 2023
    Menuju pemilihan umum 2024, berbagai kampanye politik gencar dilakukan sejak tahun lalu
    Satria
  • FKKMK dan ANU Indonesia Project Meluncurkan Buku In Sickness and in Health: Diagnosing Indonesia 31 January 2023
    Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) da
    Agung
  • UGM Ajak Perguruan Tinggi Daerah Berkolaborasi Dukung Pembangunan Smart City di IKN 31 January 2023
    Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas G
    Gloria
  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual