Gadjah Mada Aerospace Team (GMAT) berhasil meraih juara 2 United States Student Cansat Competition 2020 yang diselenggarakan American Astronautical Society (AAS) secara virtual.
Kompetisi muatan roket dan satelit kaleng ini diikuti ratusan peserta dari berbagai negara dunia. Beberapa diantaranya dari Amerika Serikat, Meksiko, Inggris, India, Turki, Polandia, Brasil, Korea Selatan, Arab Saudi, Argentina, Thailand, Indonesia, Kanada, Kosta Rika, dan Azerbaijan.
GMAT yang beranggotakan Kenrick Tjandra , Indra Budi Setyawan, Muhammad Dyffa, Mario Jaya, Wildan Purnomo, Mahatma Wisesa, Nico Renaldo, Luqman Alhelmy, Muhammad Nur Ilmi, serta Nafisah Hasya, sukses membawa pulang gelar juara 2 usai berkompetisi membuat wahana muatan roket dengan misi Delta Wing Glider. Sementara urutan pertama diraih tim dari Amerika Serikat dan posisi ketiga tim dari Meksiko.
“Jadi, pada kompetisi ini setiap tim harus mampu membuat sebuah wahana muatan roket dengan misi Delta Wing Glider. Wahana tersebut dirancang untuk mengirimkan data atmosfer dan melakukan rangkaian separasi pada ketinggian tertentu,”papar Kenrick Tjandra, Kamis (18/6).
GMAT yang dibimbing oleh Catur Atmaji, S.Si., M.Cs., dan Dr. I Made Miasa, S.T., M.Sc., ini sukses menyabet gelar juara dua dunia setelah melewati serangkaian seleksi ketat sejak bulan September 2019 lalu.
Kenrick menjelaskan seleksi dimulai dengan tahap registrasi kemudian preliminary design review dan diakhiri tahap critical design review. Penilaian dilakukan oleh juri dari US Naval Research Laboratory.
“Ada ratusan peserta dari seluruh dunia pada tahap registrasi, namun pada tahap akhir hanya 40 finalis tersisa,”jelasnya.
Prestasi yang berhasil diraih ini tidak lepas dari persiapan tim yang dilakukan sejak 2019 lalu. Tim lintas fakultas ini memulai riset dan pengembangan wahana secara fisik sejak tahun 2019. Pengembangan wahana dilakukan melalui beberapa tahap seperti desain, pemilihan material dan manufaktur. Kemudian dilakukan beberapa uji kelayakan dan uji fungsional prototipe wahana sebelum dihasilkan wahana fungsional yang mampu menyelesaikan misi dengan baik. Selain itu, juga dukungan bimbingan dosen pembimbing, fakultas, serta universitas.
“Bangga bisa mempersembahkan prestasi yang membawa harum nama UGM dan Indonesia,”sebutnya.
Kompetisi CanSat 2020 awalnya akan dilakukan di Virginia, Amerika Serikat. Namun, akibat pandemi Covid-19 kompetisi dilaksanakan secara virtual. Demikian halnya pengumuman pemenang dilakukan secara virtual pada 16 Juni 2020.
Penulis: Ika