• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pakar UGM: Hati-hati Penggunaan Deksametason

Pakar UGM: Hati-hati Penggunaan Deksametason

  • 22 Juni 2020, 12:34 WIB
  • Oleh: Agung
  • 16931
Meski Untuk Covid-19, hati-hati Penggunaan Deksametason

Deksametason kembali membuat gempar dunia setelah para peneliti di Inggris mengumumkan adanya kesembuhan pasien Covid-19  yang diberikan terapi standar Covid-19 ditambah dengan pemberian Deksametason dosis rendah hingga sedang (6 mg/hari) selama 10 hari. Pasien yang mengalami kesembuhan sebanyak 2.100 adalah pasien Covid-19 dan mendapatkan terapi oksigen atau menggunakan ventilator (pasien Covid-19 berat atau kritis).

Situs majalah Nature menyebut Deksametason tidak akan berefek jika diberikan pada pasien Covid-19 ringan. Soal penggunaan kortikosteroid lain sesungguhnya juga sudah biasa digunakan pada Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) oleh para klinisi, meskipun bukan Deksametason. Kortikosteroid yang digunakan adalah metil prednisolone (MP) 2 mg/kg selama 32 hari atau hidrokortison injeksi 100 mg/24 jam selama minimal 3 hari.

Apoteker Ika Puspitasari, M.Si., Ph.D, yang juga dosen Fakultas Farmasi UGM mengatakan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) merupakan salah satu manifestasi infeksi Covid-19 pada tahap berat hingga kritis sehingga pasien memerlukan terapi oksigen bahkan ventilator. Penggunaan kortikosteroid apakah metil prednisolon, hidrokortison ataupun deksametason harus digunakan di bawah pengawasan dokter secara ketat mengingat efek samping yang ditimbulkan sangat berbahaya.

Menurutnya, Deksametason adalah obat keras golongan kortikosteroid yang telah lama dipergunakan untuk penanganan alergi serta penyakit autoimun seperti rematik dan Lupus Eritematosus Sistemik (LES), kanker, nyeri dan mual muntah paska operasi, penyakit insufisiensi adrenal (Addison’s disease), serta penyakit Cushing. Selain itu, Deksametason memiliki efek anti radang yang sangat kuat karena mampu menghambat enzim fosfolipase yang berperan dalam terjadinya radang, serta menghambat pelepasan vasoaktif dan faktor kemoatraktif serta factor lain yang berperan dalam peradangan yaitu interleukin (IL-1, IL-2, IL-3, IL-6) dan TNF-α.

“Deksametason juga sering disalahgunakan yaitu ditambahkan pada jamu tradisional untuk pegal linu tanpa memperhitungkan dosis deksametason yang ditambahkan sehingga dikenal oleh masyarakat sebagai jamu pegal linu yang manjur. Jamu seperti ini merupakan jamu yang illegal karena membahayakan masyarakat dan dilarang diperjualbelikan," jelasnya, di Kampus UGM, Senin (22/6).

Ika menjelaskan tinjauan nasib obat dalam tubuh menunjukan kortikosteroid bertahan lama di dalam tubuh, khusus Deksametason jauh lebih lama yaitu hingga 54 jam. Oleh karena itu, penggunaan Deksametason harus dalam pemantauan dokter mengingat efek samping yang terjadi sangat berbahaya.

Efek samping yang terjadi pada pemakain Deksametason terjadi akibat dari efek yang dimiliki, yaitu efek metabolic dan katabolic pada tulang, otot, jaringan ikat, saraf, saluran pencernaan, pertumbuhan dan paru-paru," ucapnya.

Ada efek samping cukup serius yang sering dialami pengguna kortikosteroid termasuk Deksametason jika dipakai dalam jangka panjang atau dosis yang besar. Diantaranya sistem organ, tulang mengalami pengeroposan dan gangguan otot. Saluran pencernaan seperti radang lambung, radang pangkreas, dan perlemakan hati.

Selain itu, dapat berakibat pula pada penurunan fungsi imun, hipertensi, gangguan irama jantung, penumpukan plak di jantung, glukoma dan katarak. Juga berefek pada tumbuhnya banyak bulu, atrofi kulit, jerawatan, penumpukan jaringan lemak di bahu dan wajah, diabetes, peningkatan berat badan, gangguan hormon reproduksi, sulit tidur, gangguan kejiwaan, gangguan ingatan dan emosi.

Mengingat efek samping yang sangat berbahaya, kata Ika, penggunaan Deksametason harus diawasi secara ketat oleh dokter. Masyarakat diimbau jangan membeli Deksametason tanpa resep dokter, sebagaimana saat ini Deksametason tablet maupun injeksi sudah diperjual belikan secara online melalui situs-situs belanja online.

Untuk pengobatan Covid-19, lanjutnya, Deksametason hanya diberikan pada kasus Covid-19 berat dan kritis yang dirawat di rumah sakit. Masyarakat tidak perlu ikut-ikutan mengonsumsi Deksametason jika tidak ingin mengalami efek samping yang berbahaya.

“Jika orang sehat mengonsumsi Deksametason bisa-bisa malah daya tahan tubuh turun sehingga mudah terkena infeksi apa saja termasuk Covid-19," pungkasnya.

Penulis  : Agung Nugroho

Berita Terkait

  • Sirosis Hati Masih Menjadi Persoalan Kesehatan Dunia

    Thursday,27 August 2015 - 14:51
  • Cek Fakta: Domain Resmi UGM

    Friday,28 May 2021 - 11:37
  • Cek Fakta: Surel Permintaan Penawaran

    Friday,04 October 2019 - 13:48
  • Stimulasi Kombinasi Vitamin D-Deksametason Atasi Gigi Goyah

    Friday,07 September 2012 - 12:07
  • Penggunaan Minyak Jelantah Bahayakan Kesehatan

    Wednesday,25 March 2015 - 14:38

Rilis Berita

  • UGM dan KAGAMA NTB Sinergi Bangun Negeri 29 January 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Nusa Tengg
    Satria
  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual