Yogya, KU
Menteri Kesehatan RI Dr dr Siti Fadilah Supari, SPJP(K) menghimbau para peneliti di bidang bio medis untuk mampu menggunakan paradigma penelitian lateral-thinking. Dalam hal ini, peneliti tidak hanya mengerti nilai-nilai politik dan ekonomi dari hasil penelitian, tetapi juga perlu mencermati ketidakadilan mekanisme kesehatan internasional yang lain demi terciptanya kesehatan umat manusia di dunia.
Supari menambahkan, paradigma penelitian inilah yang ia gunakan beberapa waktu lalu dalam rangka memprotes dan menentang mekanisme WHO yang tidak fair, tidak transparan dan tidak setara dalam sharing virus flu burung yang selanjutnya berakibat benefits sharing yang tidak adil.
“Perjuangan saya untuk menentang ketidakadilan mekanisme internasional di bidang kesehatan ini telah saya tulis dalam buku ‘Saatnya Dunia Berubah: Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung’,†jelas Supari dalam Orasi Ilmiah yang disampaikan dalam kegiatan Annual Scientific Meeting dan Temu Alumni 2008, Kamis (6/3) di Ruang Auditorium Fakultas Kedokteran Umum UGM..
Selain itu, Supari juga menyinggung agar para peneliti menggunakan model riset translational research. Riset model ini, kata Supari, telah mendorong perubahan amat mendasar dalam ilmu pengetahuan saat ini. Meskipun konsep ini bukanlah konsep baru, terangnya, tetapi selama beberapa tahun terakhir di banyak negara, translational research telah menjadi suatu strategi riset prioritas.
“Melalui translational research, maka penjelajahan secara terus menerus dari ilmu pengetahuan dapat diterjemahkan pada bentuk aplikasi praktisnya. Selain itu, Riset model ini juga telah merobohkan tembok pemisah yang sebelumnya membatsai ruang lingkup penelitian antara saintis dasar dan saintis klinis yang berlangsung dalam beberapa dekade terakhir,†tegasnya.
Fadillah Supari mencontohkan dalam kasus flu burung misalnya, kebijakan penanganan yang baik memerlukan penguasaan ketiga bidang ilmu, diantaranya kemampuan ilmu kedokteran dasar, ilmu kedokteran klinis, epidemiologi yang dijalankan secara sinergis.
“Kasus flu burung merupakan suatu health and medical multidisciplinary model nyata saaat ini,†kata alumnus FK UGM tahun 1976 ini.
Menurut Supari, konsep translational riset juga telah meletakkan peneliti pada konteks budaya tata hubungan yang baru antar peneliti. Bahkan, konsep ini menuntut peneliti mengembangkan kebijakan kesehatan berdasarakan bukti penelitian (evidence-based healty policy development).
Usai memberi orasi ilmiah, Siti Fadilah supari juga menyempatkan diri meresmikan sarana Gedung Instalasi Rawat Darurat, Pelayanan Linac, Densitometri dan EEG Somnografi di RS Dr Sarddjito.
Dalam sambutannya, Menkes berharap dengan adanya keberadaan gedung tersebut akan memberikan manfaat kepada masyarakat luas melalui pelayanan kesehatan yang maksimal. (Humas UGM/Gusti Grehenson)