• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Isolasi Selama Pandemi Dapat Sebabkan Cabin Fever

Isolasi Selama Pandemi Dapat Sebabkan Cabin Fever

  • 01 Juli 2020, 10:14 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 3755
Isolasi Selama Pandemi Dapat Sebabkan Cabin Fever

Pandemi Covid-19 memaksa banyak orang untuk membatasi pergerakan dan lebih banyak melakukan aktivitas di rumah. Kondisi ini dapat memunculkan perasaan yang disebut dengan cabin fever, yang diidentikkan dengan keadaan terisolasi di dalam ruangan atau merasakan hal-hal negatif selama melakukan isolasi diri di rumah.

“Cabin fever adalah istilah untuk mengungkapkan perasaan sedih, sepi, takut, bosan, bingung, dan lesu saat Anda terperangkap atau terkurung di suatu tempat selama beberapa jam atau beberapa hari,” ungkap Kepala Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM, Dr. Diana Setiyawati, Rabu (1/7).

Istilah cabin fever sendiri merupakan sebuah istilah populer, bukan diagnosis gangguan jiwa. Cabin fever, terangnya, berbeda dengan perasaan bosan pada umumnya. Orang yang mengalami cabin fever bisa sampai mengalami kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan keluhan lainnya.

Kondisi ini ia ibaratkan seperti seseorang yang terjebak di dalam sebuah kabin dan tidak bisa keluar walaupun sudah berusaha keras. Tiap orang dapat mengalami kondisi gejala yang berbeda, juga tingkat keseriusan yang berbeda tergantung pada karakter kepribadian, temperamen, dan kemampuan koping yang dimiliki.

“Resiliensi dalam menghadapi konflik juga berpengaruh,” imbuhnya.

Kondisi ini, terangnya, perlu diperhatikan karena dapat mengganggu produktivitas. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perasaan ini, misalnya mengubah pemikiran terjebak terkait kondisi saat ini. Perspektif seseorang terkait kondisi yang menimpa, kata Diana, akan memengaruhi bagaimana sikap yang akan diberikan dalam kondisi tersebut.

Ia juga merekomendasikan untuk membuat rutinitas selama berada di dalam situasi isolasi atau karantina, misalnya dengan melakukan aktivitas yang dahulu ingin dilakukan jika memiliki waktu luang, dan membuat pembagian antara pekerjaan atau kewajiban dengan aktivitas lain sebagai sarana hiburan.

Berhubungan dengan alam dengan membuka jendela, berjemur, atau menyiram tanaman, dan tetap membangun koneksi dengan orang lain dengan memanfaatkan teknologi juga menjadi cara yang baik untuk menghadapi cabin fever.

“Ingat bahwa yang dilakukan saat ini adalah physical distancing, bukan social distancing,” kata Diana.

Orang yang mengalami cabin fever juga bisa mencoba melakukan sesuatu yang baru dan menarik, melakukan aktivitas yang dapat mengaktifkan kerja otak, dan beraktivitas yang menggerakkan fisik seperti olah raga. Ditambah dengan menguatkan keyakinan bahwa setiap masa akan berganti, hal ini dapat membantu mengatasi perasaan-perasaan negatif yang dapat muncul selama menghabiskan waktu di rumah di tengah pandemi.

“Setiap kesusahan akan berganti dengan kemudahan, dan setiap fase kehidupan akan datang silih berganti,” ucapnya.

Penulis: Gloria
Foto: Freepik.com

Berita Terkait

  • Wanagama Bisa Jadi Alternatif Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19

    Wednesday,13 May 2020 - 15:54
  • Puluhan Guru Biologi SMA se-Jogja Mengikuti Pelatihan Isolasi DNA di UGM

    Tuesday,16 August 2016 - 11:12
  • UGM Residence Siap Tampung Pasien Omicron

    Wednesday,16 February 2022 - 10:29
  • LiveDokter Konsultasi Online Gratis

    Friday,23 July 2021 - 7:00
  • Kondisi Laut Membaik Selama Pandemi Covid-19

    Thursday,18 June 2020 - 10:57

Rilis Berita

  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria
  • 116 Tim Ikut Olimpiade Geografi Nasional di UGM 30 January 2023
    Sebanyak 116 tim dari sekolah SMP dan SMA dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti Olimpiade
    Gusti
  • UGM dan Pemprov Bengkulu Bahas Bengkulu Leadership Program 30 January 2023
    Untuk melahirkan penerus generasi muda Bengkulu yang berkualitas di masa depan, Gubernur Bengkulu
    Agung
  • Mahasiswa UGM Buat Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas 30 January 2023
    Mahasiswa UGM berhasil mengembangkan inovasi teknologi berupa aplikasi layanan ramah disabiltas y
    Ika
  • Menteri PUPR dan 45 Guru Besar Diskusi Soal Sumber Daya Air IKN 30 January 2023
    Menteri Pekerjaan Umum dan Perumaha
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual