![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2020/07/06072015940262991237864499-766x510.jpeg)
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., Senin (6/7), meninjau langsung ke beberapa lokasi ujian UTBK untuk memastikan penyelenggaraan ujian memenuhi standar protokol Covid-19. Menurutnya, pelaksanaan ujian berjalan cukup lancar, meski ada beberapa peserta yang sempat tidak membawa surat keterangan kesehatan dan suhu badan di atas 37 derajat celcius.
“Jika ada calon mahasiswa di atas 37 derajat celcius kita sediakan ruang khusus di fakultas kedokteran dan sampai saat ini tidak ada peserta yang suhu badan melebihi itu,” kata Rektor kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke lokasi ujian di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Senin (6/7).
Rektor mengatakan kampus UGM ditunjuk oleh pemerintah untuk menyelenggarakan UTBK. Namun begitu, pelaksanaan ujian kali ini dilakukan dengan memenuhi standar protokol Covid-19 sehingga kapasitas ruangan yang digunakan minimal separuhnya saja yang dipakai. “Antar peserta kita pastikan jarak hingga 1,8 hingga 2 meter,” ujarnya.
Untuk peserta ujian UTBK tahap pertama ini, kata Rektor, lebih memprioritaskan peserta yang berasal dari DIY. Hal itu dilakukan untuk mengurangi migrasi peserta dari luar daerah. Namun begitu, pada tahap kedua, peserta dari luar DIY bisa memilih lokasi ujian di kampus UGM. “Periode kedua peserta dari luar bisa tes di DIY,” ungkapnya.
Seperti diketahui sebanyak 15.307 ribu peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang berlangsung kampus UGM. Pelaksanaan UTBK dilakukan selama dua kali, periode pertama dilakukan pada 5-14 Juli dan 20-29 Agustus mendatang. UTBK merupakan tes masuk ke perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sebagai satu-satunya lembaga penyelenggara tes perguruan tinggi terstandar di Indonesia. UTBK merupakan syarat utama untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN).
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan (PPK) UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., mengatakan sebanyak 15 ribu peserta akan mengikuti 18 sesi ujian selama 10 hari pada tahap pertama ujian UTBK. Selama pelaksanaan ujian, UGM menyiapkan tim satgas Covid-19 yang bertugas untuk memantau kesehatan para peserta dan panitia ujian UTBK. “Ada satgas covid yang mengkoordinasi guna penjaminan protokol kesehatan dengan melibatkan 30 orang mahasiswa UKM Ukesma,” katanya.
Selama dua hari pelaksanaan ujian, kata Djagal, terdapat tiga peserta yang tidak membawa surat kesehatan dari daerah asalnya sehingga harus diperiksa oleh tim satgas covid. Bahkan, ada yang suhunya di atas 37 derajat celcius, namun setelah diberi waktu untuk isolasi dan diobati, setelah suhu turun normal bisa melanjutkan ujian kembali. “Meski hanya cek suhu, kita sediakan sepuluh ruang isolasi,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto: Firsto