• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Prestasi
  • Pri Utami Terpilih Sebagai Wakil Presiden Asosiasi Panas Bumi Internasional

Pri Utami Terpilih Sebagai Wakil Presiden Asosiasi Panas Bumi Internasional

  • 08 Juli 2020, 15:23 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 1769
Pri Utami Terpilih Sebagai Wakil Presiden Asosiasi Panas Bumi Internasional

Perempuan Indonesia yang menekuni riset bidang panas bumi, Ir. Pri Utami, M.Sc., Ph.D., terpilih sebagai Wakil Presiden Asosiasi Panas Bumi Internasional atau International Geothermal Association (IGA). Dalam pemilihan yang melibatkan lebih dari 4.000 anggota dari 65 negara, Dosen Geologi UGM ini menduduki posisi kedua dari organisasi internasional non profit yang menggalakkan pemanfaatan energi panas bumi.

Wanita kelahiran Surabaya ini mengatakan ia tidak menyangka akan terpilih menjadi wakil presiden IGA yang dilantik pada awal Juni lalu secara daring. Menurutnya, kemungkinan ia dipilih sebagai kandidat dari asosiasi panas bumi Indonesia dalam pemilihan tersebut. Tidak hanya itu, ia juga mendapat dukungan dari koleganya sesama peneliti di Inggris, Amerika dan Selandia Baru.

Kepala Pusat Penelitian Panas Bumi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM)tersebut mengaku bersyukur diberikan amanah untuk meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi secara global. “Setiap negara sebenarnya punya potensi dalam pengembangan energi panas bumi, hanya saja belum dimanfaatkan secara optimal,” kata wanita yang banyak meneliti potensi sumber panas bumi di Indonesia ini, Rabu (8/7).

Sebelum terpilih sebagai wakil presiden IGA, Pri Utami dikenal sebagai pakar energi panas bumi dari kampus UGM. Ia banyak melakukan riset bidang kepanasbumian di Indonesia. Disamping itu, ia juga menjalin kerja sama dengan industri panas bumi, organisasi internasional dan menjabat ketua asosiasi panas bumi Indonesia. Menurutnya, kontribusi UGM dalam mendorong riset energi panas bumi menjadikan dirinya lebih banyak dikenal oleh universitas di luar negeri dan beberapa negara yang tertarik mengembangkan energi panas bumi. “Saya sempat diundang PBB, Taiwan dan Arab Saudi soal pengalaman Indonesia dalam pengembangan energi panas bumi,” katanya.   

IGA, kata Pri Utami, merupakan organisasi internasional di bidang energi panas bumi yang selama ini selalu memberikan masukan kepada PBB dan kepala pemerintahan soal pemanfaatan energi panas bumi. Oleh karena itu, ketika masuk sebagai jajaran pimpinan tertinggi organisasi ini hingga tahun 2023 mendatang, ia ingin menjadikan IGA agar lebih dikenal dalam menginisiasi pemanfaatan energi panas bumi dan mengenalkan energi panas bumi di kalangan generasi muda. “Saya ingin agar energi panas bumi diketahui oleh banyak orang, kita ingin menjalin kerja sama internasional, pertukaran pengetahuan dan teknologi dalam mengelola sumber daya alam panas bumi,” ujarnya.

Menurutnya, yang menjadi kendala selama ini dalam pemanfaatan potensi energi panas bumi adalah kurangnya keberpihakan serta ketidaktahuan para pengambil kebijakan tentang energi panas bumi sebagai energi terbarukan. Oleh karena itu, ia akan mendorong lebih banyak kegiatan riset dan pendidikan soal energi panas bumi. Pri Utami mengakui saat ini energi panas bumi baru dimanfaatkan untuk sumber pembangkit tenaga listrik. Bahkan, biaya untuk eksplorasi energi panas bumi memang butuh biaya yang cukup besar dan lama karena menyesuaikan tingkat kebutuhan daya listrik yang diinginkan. “Dulu untuk satu lokasi eksplorasi butuh waktu hingga 10-15 tahun agar bisa produksi, tapi sekarang dengan teknologi dan pengetahuan yang ada, cukup 5-6 tahun sudah bisa produksi,” katanya. 

Meski biaya yang dibutuhkan tidak sedikit, imbuhnya, namun daya listrik yang dihasilkan justru bisa bertahan lama hingga ratusan tahun apabila dikelola dengan baik dengan memanfaatkan air hujan yang masuk ke perut bumi. “Selain bersih bisa bertahan hingga ratusan sampai ribuan tahun,” ujarnya.

Belum optimalnya pemanfaatan potensi energi panas bumi ini menurutnya tidak hanya terjadi di Indonesia, namun hampir di seluruh belahan dunia. Ia menyebutkan Indonesia memiliki potensi energi panas bumi hingga 20.000 Megawatt yang tersebar di beberapa titik. Namun, hingga saat ini baru 2.113 Megawatt yang sudah dimanfaatkan. Menurutnya, kendala terbesar dalam pengelolaan energi panas bumi selain soal biaya, komitmen pengambil kebijakan dan kesiapan sumber  daya manusia yang masih jadi faktor penghambat.

Melalui IGA, kata Pri Utami, ia ingin berkontribusi lebih banyak untuk menggalang kerja sama internasional dengan berbagai banyak kepala pemerintahan, organisasi dunia, industri dan lembaga pendidikan untuk mendorong pendidikan dan riset bidang panas bumi semakin maju dan berkembang.

Penulis : Gusti Grehenson

Berita Terkait

  • Kembangkan Geothermal, Pri Utami Raih Penghargaan dari Selandia Baru

    Wednesday,23 September 2015 - 13:53
  • Peneliti Panas Bumi UGM Diundang Komisi PBB untuk Asia Pasifik

    Thursday,22 November 2018 - 11:54
  • Rektor UGM Hadiri RCEneE di Manila

    Tuesday,02 October 2018 - 11:02
  • Miliki Cadangan Terbesar Dunia, Potensi Panas Bumi Belum Digarap Maksimal

    Friday,28 November 2014 - 15:42
  • Regulasi Pemerintah Kurang Mendukung Pengembangan Panas Bumi Indonesia

    Friday,06 July 2012 - 13:26

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual