• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Roadmap IHT Harus Komprehensif

Roadmap IHT Harus Komprehensif

  • 10 Juli 2020, 12:47 WIB
  • Oleh: Agung
  • 2178
Roadmap IHT Harus Komprehensif
Roadmap IHT Harus Komprehensif
Roadmap IHT Harus Komprehensif
Roadmap IHT Harus Komprehensif
Roadmap IHT Harus Komprehensif
Roadmap IHT Harus Komprehensif

Nuansa tekanan internasional terhadap lokalisasi norma yang didorong oleh World Health Organization Framework Convention on Tobacco Control (WHO-FCTC) sangat dominan dalam regulasi Industri Hasil Tembakau (IHT) di Indonesia. Domestikasinya kini tengah diperdebatkan terkait kebijakan restriktif terhadap IHT melalui branding restriction dalam PP No.109 tahun 2012 yang diwacanakan akan diperluas cakupan restriksinya.

Demikian disampaikan Dr. Maharani Hapsari, MA, Sekretaris Eksekutif Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) UGM dan Co Chair-Holder WTO Chairs Programme, pada seminar “Menilik Arah Kenormalan Baru Regulasi Industri Hasil Tembakau”. Dalam webinar yang berlangsung pada Selasa (23/6), ia menyampaikan hasil riset PSPD UGM tentang Kebijakan Branding Restriction di Indonesia pada 2019. 

Hadir dalam acara tersebut antara lain, Direktur Teknis dan Fasilitasi Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, Nirwala Dwi Heryanto, S.E, M.Si.,  Ketua Umum Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia, Henry Najoan, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI), Sudarto.

Menurut Maharani penelitian PSPD UGM menemukan kesenjangan prosedural dalam kebijakan restriktif terhadap IHT yang berimplikasi pada diabaikannya basis partisipasi dan representasi pemangku kepentingan di rantai pasok komoditas (petani, industri, buruh dan penerima manfaat ekonomi turunan IHT). Kebijakan yang prosesnya cenderung tertutup, menyebabkan tidak terpenuhinya asas keterbukaan yang menyebabkan lemahnya legitimasi kebijakan di kalangan pemangku kepentingan.

Dalam konteks ini, katanya, menjadi sangat urgen bagi Indonesia untuk mengkritisi regulasi restriktif terhadap IHT dengan mengedepankan dialog multipihak yang berbasis demokrasi deliberatif dalam proses perumusan kebijakan.

“Proses yang inklusif tentu akan menghasilkan kebijakan dengan legitimasi yang kuat dan representasi yang luas," ujarnya.

Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian, Ir. Supriadi, M.Si, mengonfirmasi temuan riset PSPD pada 2019. Menurutnya, dalam RPJMN kerangka yang digunakan untuk mengatur IHT bukan pendekatan industri, melainkan kesehatan masyarakat. Akibatnya, kontribusi IHT yang sangat besar dan berdampak luas baik secara sosial, ekonomi, politik, maupun budaya terhadap pembangunan bangsa selama ini diabaikan.

Ia mengkhawatirkan serangkaian kebijakan yang bersifat mengendalikan, ditambah dampak pandemi Covid-19 akan berpengaruh produksi IHT yang berujung pada terganggunya penerimaan negara.

“Sedemikian penting menyusun roadmap IHT yang komprehensif dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, ekonomi, pendapatan negara, tenaga kerja, dan pertanian. Aspek kesehatan dan sosial ekonomi harusnya berdampingan, bukan saling mematikan karena sektor kesehatan masih memerlukan subsidi yang bisa dipenuhi dari kontribusi IHT terhadap penerimaan negara,” tegasnya.

Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Drg. Ika Dewi Ana, Ph.D., dalam kesempatan itu menekankan meskipun dalam situasi yang penuh tantangan menghadapi era kenormalan baru, aspek kedaulatan dan kemandirian bangsa dalam menentukan kebijakan industri dan perdagangan tetap relevan dan penting, termasuk dalam menentukan kebijakan terhadap IHT. Menurutnya, Indonesia perlu membuat kebijakan bukan semata-mata karena takut diboikot maupun mengikuti negara lain yang sudah menjalankan kebijakan serupa.

Kepala PSPD UGM, Dr. Riza Noer Arfani, MA, yang juga Chair Holder WTO Chairs Programme di UGM sekaligus moderator menjelaskan webinar “Menilik Arah Kenormalan Baru Regulasi Industri Hasil Tembakau” merupakan serial webinar seri pertama. Selain IHT, PSPD selanjunya akan melaksanakan serial webinar untuk mendiskusikan sejumlah komoditas kunci dan sektor jasa penting dalam perekonomian Indonesia, seperti industri otomotif, kelapa sawit, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta ekonomi digital dan e-commerce.

“Perbincangan yang terbuka dan genuine di antara para pelaku usaha, industri, pemerintah, pekerja, dan para pemangku kepentingan lainnya amat diperlukan untuk mencari terobosan-terobosan di tengah merosot dan mandeknya perekonomian akibat pandemi COVID-19,"tutur Riza.

Penulis : Agung Nugroho
Foto: Bisnis.com-dok PSPD

Berita Terkait

  • UGM Dominasi Kompetisi Roadmap Pemanfaatan TIK untuk UKM

    Monday,27 July 2009 - 14:11
  • UGM Perkuat Peraturan Tentang Asistensi Pembelajaran

    Tuesday,12 August 2014 - 16:01
  • Memperjelas Roadmap Keberhasilan E-Government di Daerah

    Friday,28 March 2008 - 8:49
  • Munas Kagama Lahirkan 13 Rekomendasi Strategis

    Tuesday,19 November 2019 - 14:45
  • Nilai Intrinsik Saham dan Laba Perusahaan Pengaruhi Keputusan Investor

    Tuesday,03 May 2011 - 7:10

Rilis Berita

  • Pakar UGM: Kemiskinan Seringkali Jadi Ajang Komoditas 31 January 2023
    Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan hasil
    Gusti
  • Pengamat UGM: Jangan Melihat Masyarakat Desa seperti 30-50 Tahun yang Lalu 31 January 2023
    Menuju pemilihan umum 2024, berbagai kampanye politik gencar dilakukan sejak tahun lalu
    Satria
  • FKKMK dan ANU Indonesia Project Meluncurkan Buku In Sickness and in Health: Diagnosing Indonesia 31 January 2023
    Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) da
    Agung
  • UGM Ajak Perguruan Tinggi Daerah Berkolaborasi Dukung Pembangunan Smart City di IKN 31 January 2023
    Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas G
    Gloria
  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual