• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Indeks Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia Masih Rendah

Indeks Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia Masih Rendah

  • 13 Juli 2020, 15:17 WIB
  • Oleh: Ika
  • 2444
  • PDF Version
Skor Indeks Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia Masih Rendah
UN Digital Governance 2020 ‘E-Government Survey 2020' meirilis tingkat adopsi sistem e-goverment yang dilakukan berbagai negara Jumat (10/7). Dalam laporan tersebut mencatat Indonesia masuk dalam jajaran dengan tingkat implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang tinggi. Indonesia menempati peringkat ke-88 dalam peringkat global implementasi SPBE di berbagai negara.
 
Selain itu, Indonesia juga memiliki nilai indeks pengembangan SPBE yang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Indeks ini diukur dari beberapa komponen, yaitu cakupan dan kualitas layanan pemerintahan digital, status perkembangan infrastruktur digital, dan kecakapan sumber daya manusia dalam mengoperasikan layanan e-government.
 
"Akan tetapi, Indonesia masih jauh tertinggal dalam indikator TII atau infrastruktur telekomunikasi yaitu Indonesia masih memiliki skor yang sejajar dengan Ghana, Yordania, dan Kamboja,"papar penelitiCenter for Digital Society (CfDS) UGM, Perdana Karim dalam bedah rilis laporan UN Digital Governance 2020 ‘E-Government Survey 2020’ secara daring, Senin(13/7).
 
Meskipun laporan ini mencatat beberapa temuan positif terkait implementasi SPBE di Indonesia, Karim menyebutkan masih terdapat beberapa tantangan yang harus diselesaikan. Satu tantangan utama adalah kurangnya keterjangkauan dan cakupan implementasi SPBE. Implementasi SPBE diharapkan tidak hanya terpusat di Jakarta maupun kota-kota lainnya di pulau Jawa. Namun, dapat semakin luas dijalankan di berbagai wilayah Indonesia.
 
Tantangan lain pada infrastruktur digital  dimana belum meratanya koneksi internet yang stabil di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. 
 
“Tingkat kecakapan sumber daya manusia Indonesia juga menjadi komponen penting untuk terus diolah agar implementasi SPBE di Indonesia semakin efektif dan efisien,” jelasnya.
 
Akselerasi transformasi digital, pemerataan pembangunan dan pengembangan infrastruktur telekomunikasi menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk segera dilakukan oleh pemerintah. Terlebih di tengah situasi pandemi Covid saat ini. 
 
Peneliti CfDS lainnya, Treviliana Putri menambahkan bahwa kurangnya koordinasi antar institusi pemerintahan dalam menyediakan layanan pemerintahan berbasis digital juga menjadi tantangan yang harus diselesaikan oleh pemerintah Indonesia.
 
Menurutnya, perlu reorganisasi institusi untuk menciptakan alur kerja penerapan e-government secara vertikal dan horizontal yang efektif dan efisien. Hal ini menjadi langkah penting, sebelum melakukan proses otomasi dalam penyelenggaraan layanan pemerintahan berbasis digital.
 
Sementara secara sekilas implementasi SPBE dalam lanskap global pada laporan yang berjudul ‘E-Government Survey 2020’, terlihat penggunaan berbagai layanan pemerintahan berbasis digital di berbagai negara saat ini meningkat akibat pandemi Covid-19. Tingkat adopsi pemerintahan digital pada negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah juga meningkat hingga 57 persen, apabila dilihat dari E-government Development Index (EGDI) secara global. Meski demikian, masih terdapat kesenjangan tingkat pengembangan SPBE yang cukup signifikan dari berbagai negara. 
 
"Dalam konteks Asia, perbedaan pengembangan e-government antar negara di benua ini masih relatif lebar, jika dibandingkan dengan pengembangan e-government antar negara di benua Amerika,” jelasnya.
 
Penulis: Ika
 

Berita Terkait

  • Indeks Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia Masih Rendah

    Monday,13 July 2020 - 15:17
  • 32 Ribu Desa di Indonesia Masih Blankspot

    Wednesday,21 October 2009 - 15:15
  • UGM DAN TELKOM KEMBANGKAN CYBER CAMPUS

    Friday,09 December 2005 - 12:16
  • Pembangunan Infrastruktur Harus Perhatikan Pemanfaatan

    Wednesday,26 September 2018 - 16:10
  • Pemerintah Diminta Menunda Revisi PP Telekomunikasi

    Monday,24 October 2016 - 16:15

Rilis Berita

  • Menteri PPPA Apresiasi Upaya UGM Tangani Kekerasan Seksual 17 May 2022
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, m
    Gloria
  • UTBK di UGM Diikuti 12.232 Peserta 17 May 2022
    Sebanyak 12.232 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Gadjah Mada
    Ika
  • Pengamat UGM Bicara Soal Penyesuaian Tarif Listrik Progresif 17 May 2022
    Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bins
    Agung
  • Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Merawat Persatuan 16 May 2022
    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengingatkan agar seluruh komponen anak bang
    Gusti
  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual