• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Komputasi Bantu Penemuan dan Pengembangan Obat

Komputasi Bantu Penemuan dan Pengembangan Obat

  • 16 Juli 2020, 12:26 WIB
  • Oleh: Ika
  • 3949
Komputasi Bantu Penemuan dan Pengembangan Obat

Pengembangan obat terus dilakukan untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi umat manusia. Kendati begitu, pengembangan obat membutuhkan tahapan proses yang panjang dan tidak mudah. Bahkan, perlu waktu hingga bertahun-tahun dan memakan biaya besar.

“Proses penemuan obat cukup kompleks, bisa sampai 8-16 tahun. Tidak hanya lama, tetapi juga butuh biaya besar untuk bisa merilis 1 molekul obat,”terang Guru Besar Sekolah Farmasi ITB, Prof. Apt., Daryono H. Tjahjono, Ph.D., dalam seminar daring New Perspective on Drugs Discovey and Development in Industrial Revolution 4.0 yang diselenggarakan Fakultas Farmasi UGM, Kamis (16/7).

Namun begitu, dia menyebutkan  metode komputasi atau pemanfaatan komputer dapat membantu proses efisiensi dalam penemuan obat. Untuk menghasilkan 1 molekul dengan percobaan standar biaya yang dibutuhkan rata-rata sebesar 18 triliun.

“Dengan bantuan komputasi biaya bisa jadi setengahnya. Kemajuan komputasi baik software maupun hardwaree sangat berpengaruh dalam efisiensi penemuan obat ini,”terangnya.

Selain itu, dengan metode komputasi juga dapat memangkas waktu dalam menyaring ribuan molekul dan menemukan senyawa potensial yang bisa digunakan sebagai obat baru. Dia mencontohkan metode tersebut telah dipakai dalam membantu menemukan senyawa yang berpotensi untuk mencegah penyakit tidur atau tripanosomiasis yang menjadi penyakit endemik di Afrika. Melalui komputasi berhasil menemukan sekitar 3-5 senyawa yang potensial dari 4.803 senyawa yang diteliti.

“Metode ini saat ini juga digunakan untuk menemukan senyawa potensial untuk membantu mencegah virus corona SARS-Cov-2,”terangnya.

Sementara Pakar herbal sekaligus Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Apt., Suwijiyo Pramono, dalam kesempatan tersebut menyampaikan potensi besar tanaman herbal yang dimiliki Indonesia. Kendati begitu, potensi yang ada belum tereksplorasi dengan baik.

“Ada 30 ribu spesies tanaman yang tumbuh dari Sabang sampai Merauke dan 3 ribu diantaranya merupakan komponen jamu kita. Lalu, 300 spesies tanaman telah digunakan industri herbal, masih banyak yang belum tereksplorasi,” paparnya.

Oleh sebab itu, dia mengatakan perlunya dilakukan eksplorasi secara tepat dan efektif. Beberapa diantaranya seperti tidak mengekspor bahan mentah­, menetapkan strategi untuk eksplorasi secara efisien, seleksi prioritas dari program eksplorasi.

Berikutnya, memberikan kesempatan pada industri untuk memproduksi produk tanaman obat berdasarkan riset dari lembaga pendidikan tinggi dengan fasilitasi pemerintah. Langkah tersebut perlu dilakukan untuk menetapkan riset yang baik dan berorientasi pada produk.

Peneliti dan dosen Fakultas Farmasi UGM, Dr. Apt., Hilda Ismail, Ph.D.,  memaparkan tentang pengalaman dalam pengembangan parasetamol memanfaatan produk industri petrokimia. Selain itu, dia juga menyampaikan tentang  strategi kemandirian bahan baku obat dari hulu dan hilir dengan memanfaatkan bahan alam keberadaanya cukup berlimpah di tanah air.

Penulis: Ika
Foto: shuterstock.com

Berita Terkait

  • UGM Tuan Rumah Pertemuan Pakar Komputasi sains

    Tuesday,15 May 2012 - 16:01
  • FMIPA UGM Dirikan Pusat Unggulan Komputasi Sain

    Tuesday,20 September 2011 - 15:41
  • Farmakogenetik dan Farmakogenomik Mestinya Menjadi Paradigma Baru Dalam Terapi Obat

    Wednesday,20 August 2008 - 14:38
  • Pakar UGM: Jangan Mudah Percaya Klaim Penemuan Obat Covid-19

    Wednesday,05 August 2020 - 12:55
  • Peneliti UGM Ungkap Potensi Jeruk Untuk Tangkal Corona

    Wednesday,01 April 2020 - 13:22

Rilis Berita

  • UGM Cetak Doktor Double Degree Pertama Kerja Sama Fakultas Biologi UGM-University of Montpellier 27 January 2023
    UGM berhasil meluluskan doktor program double degree pertama kerja sama antara program Doktor Bio
    Ika
  • Angkat Topik Penelitian terkait Kanker Mata pada Anak, Purjanto Raih Gelar Doktor 26 January 2023
    Disertasi berjudul Ekspresi PD-L1, Taz, Serta Index Proliferasi Ki-67 sebagai Faktor Pr
    Satria
  • Kolaborasi Berbagai Institusi Dukung Revolusi Mental untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 26 January 2023
    Universitas Gadjah Mada menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Revolusi Menta
    Gloria
  • UGM-Pemprov DIY Akan Sinergikan KKN 25 January 2023
    Universitas Gadjah Mada bersama Pemerintah Provinsi DIY akan melakukan sinergi pelaksanaan Kuliah
    Satria
  • Alumnus Geografi UGM Raih Indonesia Brand Champions 2023 25 January 2023
    Novita Anggraeni, salah satu alumnus Fakultas Geografi UGM, kembali mendapatkan penghargaan berka
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual