UGM Update kembali menghadirkan bincang kesehatan untuk kali ketiganya pada Kamis (23/7). Bincang kesehatan ini kembali hadir secara daring yang disiarkan langsung melalui saluran Youtube UGM , Facebook, Twitter maupun Instagram @ugm.yogyakarta. Tema yang diangkat adalah “Asupan Nutrisi dan Imunitas di Masa Pandemi” dengan narasumber Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Panggalih, S.Gz., MPH., RD., Ahli Gizi UGM.
Mirza memulai pemaparannya dengan menjelaskan tiga hal yang saling berkaitan dalam mekanisme penyebaran penyakit, yakni host (atau diri kita sendiri), lingkungan, serta pembawa (atau sumber penyakit, yang dalam hal ini Covid-19). Dengan memperhatikan hal tersebut, beberapa pendekatan untuk menangkalnya bisa dilakukan, yakni pendekatan lingkungan yang baik dengan menerapkan prinsip hidup bersih, dan pendekatan untuk membangun tubuh yang baik dan sehat (imunitas).
Pendekatan yang terakhir, menurut Mirza, tidak semudah yang dibayangkan karena kompleksitas dari sistem imun. Beberapa hal yang dapat membangun imunitas tubuh kita seperti olahraga serta membiasakan asupan gizi baik dan seimbang.
Sesuai bidangnya, Mirza memaparkan peranan gizi dalam meningkatkan sistem imun adalah untuk mengurungi stessor atau faktor yang memicu inflamasi dalam tubuh. Jenis-jenis zat gizi yang spesifik untuk membangun imunitas, antara lain protein, vitamin A, C, E, dan zinc. “Asupannya berbeda-beda bagi tiap kelompok usia serta berkebutuhan khusus,” terangnya.
Mirza menjelaskan beberapa kelompok usia, seperti anak-anak dan lansia, pengawasan dan pengendaliannya harus lebih diperhatikan agar tidak mudah terjangkit penyakit utamanya Covid-19. Dampak dari perbedaan tersebut adalah efek dari penyakit yang menjangkit mereka.
“Kena virusnya sama, tetapi efeknya yang akan berbeda. Misal pada kelompok gizi bagus maka mungkin hanya timbul gejala radang tenggorokan saja. Sementara pada kelompok gizi rendah, bahkan bisa sampai drop karena menyerang berbagai sistem tubuh,” ungkapnya.
Lebih lanjut, mengenai asupan gizi, Mirza menyebut memang banyak sumber makanan dari zat-zat tadi yang terbilang mahal, tetapi hal itu bukanlah alasan. Ia menyatakan untuk memenuhi zat-zat tersebut kita bisa mencari bahan makanan dengan kandungan yang sama, namun memiliki harga terjangkau.
Pertama protein, Mirza mengatakan kita bisa menyerapnya dari konsumsi telur. Harganya murah dan mudah untuk ditemukan. Kemudian, vitamin A yang setahu kita selama ini hanya untuk mata, juga bagus untuk imun. Sumbernya bisa dapat dari bahan makanan dengan warna kuning dan oranye, seperti wortel dan labu kuning.
“Kita juga bisa menyerapnya dari konsumsi hati sapi atau ayam, namun ini disarankan untuk para kelompok khusus, utamanya dengan anemia, seperti ibu hamil, anak-anak untuk pertumbuhan, dan wanita datang bulan,”ujarnya.
Selanjutnya, untuk Vitamin C, Mirza menyebut kita bisa menyerapnya dengan konsumsi buah dan sayuran. Hal itu seperti jambu biji, jeruk, pepaya, dan brokoli yang terbilang cukup murah dan mudah didapat. Untuk Vitamin E, menurutnya, bisa didapat dengan konsumsi minyak zaitun, minyak jagung, margarin, dan yang teritinggi adalah minyak bunga matahari. Walaupun biasanya digunakan dalam takaran yang sedikit, tetapi kandungannya sudah cukup berarti untuk kesehatan kita.
Terakhir, Mirza menyayangkan asupan gizi yang mudah tetapi masih belum menjadi kebiasaan bangsa Indonesia yakni minum susu. “Meskipun kampanyenya terbilang gencar, namun masih sukar dipenuhi. Padahal, susu mengandung banyak zat yang dapat membangun sistem imun kita. Saya menyarankan, utamanya untuk lansia dan anak, agar mulai membiasakan konsumsi susu ini,” pungkasnya.
Penulis: Hakam
Foto: Tirto.id