Kemenpora RI berkerja sama dengan UGM menggelar Kuliah Kewirausahaan Pemuda 2020 pada Kamis (23/7) lalu. Kuliah ini digelar secara daring melalui platform Zoom dan saluran Youtube Pengembangan Karakter UGM.
Dr. H. Zainuddin Amali, M.S., Menpora RI, mengatakan kuliah ini merupakan salah satu program prioritas kementriannya dalam membangun SDM unggul, utamanya pemuda, melalui kewirausahaan. Ia menyatakan hal itu diperlukan untuk meningkatkan rasio wirausahawan dengan jumlah penduduk.
“Awal tahun 2020 ini, jumlah wirausaha hanya mencapai 3,5 persen dari jumlah penduduk. Hal ini terbilang kecil jika dibanding dengan negara lain, semisal Malaysia 5 persen, Singapura 7 persen, Jepang 11 persen, AS 12 persen, bahkan TIongkok 10 persen. Dengan jumlah penduduk negeri ini yang hampir 270 juta, maka angka tersebut diharap minimal 6 persen,” terangnya.
Lebih lanjut, Zainuddin menjelaskan pemilihan pengembangan bidang kewirasusahan karena melihat jumlah pengangguran yang cukup banyak. Hal itu tercatat sebelum sebanyak 7 juta orang menganggur. Akibat pandemi, banyak perusahaan gulung tikar menyebabkan angka tersebut membengkak.
Oleh karena itu, Zainuddin menekankan kewirausahaan menjadi jalan untuk membangun kembali bangsa ini. Hal itu belum lagi ditambah tantangan bonus demografi yang puncaknya ada di tahun 2020-2024 ini.
“Dengan kewirausahaan, kami ingin para pemuda kita tidak lagi berpikir untuk mencari pekerjaan-pekerjaan nyaman, seperti menjadi ASN atau pegawai perusaahan, baik BUMN maupun swasta. Melainkan, mereka akan lebih berpacu membuka usaha sendiri dan membuka lapangan pekerjaan baru untuk orang lain,” terangnya.
Atas hal tersebut, Zainuddin menyebut pihaknya menyelenggarakan program ini. Program Kewirausahaan Pemuda ini bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan pola pikir untuk berwirausaha kepada pemuda Indonesia. Pola pikir tersebut yakni untuk senantiasa mandiri, kreatif, dan inovatif.
Zainuddin menyebut Kemenpora Ri kini telah berkerja sama dengan 28 perguruan tinggi untuk terkait program ini. “Sasaran pertama kami adalah mahasiswa. Hal itu karena karena lingkungan akademik membentuk karakter dan komitmen pembelajaran. Lapisan elite di kampus ini akan menjadi pemantik bagi lapisan lainnya yang belum berkesempatan untuk kuliah. Tidak hanya melalui kuliah ini, kami juga telah mencanangkan agar kewirausahaan menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa,” paparnya.
Untuk itu, Zainuddin mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada UGM karena telah bersedia menjadi tempat pertama pelaksanaan program ini. Ia juga mengapresiasi komitmen UGM selama ini dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada para mahasiswanya.
Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., Rektor UGM, mengaku juga berterimakasih karena telah diberi kesempatan tersebut. Menurutnya, pengarusutamaan kewirausahaan bagi pemuda ini sudah sangat sesuai jika melihat kondisi sekarang ini, baik pandemi maupun bonus demografi.
“Indonesia merupakan bangsa yang dikaruniai SDA dan SDM yang melimpah. Kita harus mampu mengelolanya dengan baik untuk kemakmuran dan kesejahteraan negeri ini. Untuk itu, mari bersama bergotong royong dan bersinergi lintas bidang dan generasi agar kerja dan karya kita mampu memberi solusi permasalahan bangsa,” pungkasnya.
Penulis: Hakam