• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Psikolog: Hadapi Pandemi Dengan Cara Pandang Positif

Psikolog: Hadapi Pandemi Dengan Cara Pandang Positif

  • 28 Juli 2020, 22:25 WIB
  • Oleh: Agung
  • 6396
Hadapi covid-19 Dengan Cara Pandang Positif

Berbagai dampak dirasakan masyarakat akibat pandemi Covid-19. Selain dampak sosial ekonomi, pandemi Covid-19 juga menimbulkan kecemasan, stres hingga mengarah terganggunya kesehatan mental.  

Diana Setiyawati, Ph.D, staf pengajar Fakultas Psikologi UGM, mengatakan pandemi Covid-19 sebagai stressor menekan hidup masyarakat saat ini. Padahal, tekanan sendiri sesungguhnya bersifat netral, artinya tanpa pandemi Covid-19 pun orang sudah menghadapi bermacam tekanan.

“Karena bersifat netral maka ya tergantung bagaimana kita menyikapi. Mungkin ada yang mempersepsi pandemi berat sekali, ada yang mentolerir, ada juga yang biasa saja. Karena di rumah saja bisa bahagia, bisa ini itu, momong anak dan sebagainya," katanya di Kampus UGM, Selasa (28/7).

Diana berpendapat belum tentu pandemi Covid-19 sebagai situasi yang menekan dan mengakibatkan seseorang stres. Bisa saja, menurutnya, seseorang telah cenderung memiliki penyakit fisik dan psikis sebelumnya.

“Apakah itu membuat orang stres, tidak bisa berfungsi dengan normal sangat tergantung. Tidak bisa dipukul rata, memang ada kelompok rentan yang memiliki risiko, misal ada genetik gangguan jiwa atau punya penyakit fisik dan psikis sebelumnya," ucapnya.

Diana menyebut kondisi atau ketahanan masing-masing berpengaruh pada diri seseorang di saat masa pandemi saat ini. Ada dua faktor yang menentukan seseorang sakit jiwa atau tidak, yaitu faktor protektif (pelindung) dan faktor risiko.

Faktor protektif bisa berupa nilai-nilai agama yang kuat, teman yang banyak dan kepribadian yang kuat. Faktor risiko misalnya keluarga yang sakit, perceraian, dan tidak memiliki siapa-siapa yang bisa mendukung.

Diana juga menyebut terlalu memonitor soal Covi-19 melalui berbagai pemberitaan di medsos bisa berisiko seseorang menjadi cemas. Tetapi acuh tak acuh terhadap berita Covid-19, juga bisa berisiko akan tertular.

Oleh karena itu, di tengah situasi saat ini, ia berharap masyarakat memiliki cara pandang yang positif. Cara pandang positif ini bisa didapat dari peningkatan spiritualitas.

Selain itu, masyarakat diharapkan meningkatkan literasi terkait Covid-19 dengan memahami atau mempelajari perilaku virus ini.

“Penting memahami ini sebagai takdir dan berpikir positif. Dalam mencari berita covid ya secukupnya saja, proporsional, tapi jangan sampai tidak peduli, karena jika tidak peduli bisa-bisa malah terkena,"terangnya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto  : BeritaSatu.com

Berita Terkait

  • Pandemi Berkepanjangan, UGM Siapkan Tim Psikolog

    Sunday,11 July 2021 - 9:16
  • PSP UGM Gelar Pelatihan Membangun Kecerdasan Holistik

    Wednesday,13 April 2016 - 21:31
  • Psikolog UGM Jelaskan Cara Atasi Overthinking

    Monday,11 July 2022 - 12:48
  • Kepala PSW: Ubah Cara Pandang terhadap Perempuan

    Saturday,24 December 2011 - 7:54
  • Tips Hadapi Kuliah Tatap Muka

    Wednesday,09 February 2022 - 10:25

Rilis Berita

  • Sebagai Pilar Keempat Demokrasi, Pers Harus Independen 09 February 2023
    Kondisi saat ini memperlihatkan banyak persoalan yang sedang dialami insan pers. Terlebih menghad
    Agung
  • Psikolog UGM Bagikan Tips Atasi People Pleaser 09 February 2023
    People pleaser menjadi istilah yang kerap digunakan masyarakat untuk melabeli seseorang yang tida
    Ika
  • FH UGM Gelar Konferensi Internasional Soal Problem Hukum di Era Pasca Pandemi 09 February 2023
    Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menggelar konferensi intern
    Gusti
  • UGM Jamin Tidak Ada Mahasiswa Berhenti Kuliah Karena Persoalan Biaya 09 February 2023
    Universitas Gadjah Mada berkomitmen mendukung para mahasiswa untuk dapat menjalani perkuliahan hi
    Satria
  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual