• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pakar UGM: Jangan Mudah Percaya Klaim Penemuan Obat Covid-19

Pakar UGM: Jangan Mudah Percaya Klaim Penemuan Obat Covid-19

  • 05 Agustus 2020, 12:55 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 4797
Pakar UGM: Jangan Mudah Percaya Klaim Penemuan Obat Covid-19

Beberapa hari terakhir publik ramai membicarakan klaim penemuan antibodi yang disebut dapat mencegah dan menyembuhkan pasien yang terinfeksi Covid-19.

Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Zullies Ikawati, Ph.D., Apt., menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu mudah percaya terhadap klaim semacam ini karena penemuan obat bukan sesuatu yang mudah.

“Jika ada berita-berita yang mengklaim penemuan obat Covid-19, jangan cepat percaya, karena penemuan obat Covid-19 tidak semudah itu. Carilah info-info berimbang pada lembaga-lembaga yang terpercaya seperti Badan POM,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, pernyataan penemuan antibodi Covid-19 yang berasal dari herbal merupakan istilah yang tidak tepat, karena antibodi sendiri adalah suatu protein yang dibentuk oleh sistem imun ketika menghadapi paparan antigen/patogen, bisa berupa virus, bakteri, jamur, dan lainnya, termasuk terhadap virus Covid-19.

“Jadi kalau ada orang yang mengklaim menemukan atau menciptakan antibodi, tentu itu hal yang sangat tidak tepat,” imbuhnya.

Antibodi, terangnya, adalah senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel imun, yaitu oleh sel limfosit B yang bekerja melawan antigen. Dalam hal Covid-19, yang bisa disebut sebagai produk antibodi adalah plasma convalescent yang berasal dari pasien Covid-19 yang sudah sembuh.

“Pasien Covid-19 yang sudah sembuh akan memiliki antibodi terhadap Covid-19, nah ini yang kemudian diisolasi plasma darahnya lalu ditransfusikan kepada pasien sakit, di mana plasma darah ini mengandung antibodi Covid-19,” terang Zullies.

Dalam konteks lain, suatu antibodi bisa diisolasi dari makhluk hidup dan mungkin dikemas menjadi satu sediaan, misalnya Anti bisa ular (ABU). Serum anti bisa ular dibuat dengan cara memberikan bisa ular ke dalam tubuh hewan, seperti kuda atau domba.

Proses penemuan vaksin dan obat, papar Zullies, adalah proses yang berbeda. Obat bisa berasal dari senyawa kimia atau diisolasi dari herbal, atau sumber lain. Obat memiliki target tertentu pada tubuh manusia. Namun sebelum dicobakan ke manusia, calon obat harus menjalani dulu serangkaian uji pre-klinik pada hewan atau pada sel, selain itu juga harus diuji keamanannya.

Sedangkan vaksin sendiri bukanlah obat, melainkan suatu senyawa berupa antigen yang lemah yang bekerja memicu produksi antibodi pada tubuh orang yang divaksin.

Untuk vaksin Covid, maka bisa dibuat antigen berupa keseluruhan virus yang dilemahkan atau bagian dari virus yang kemudian ditempelkan pada virus pembawa lain, atau berupa mRNA virus SARSCoV2. Orang yang menerima vaksin ini akan menghasilkan antibodi terhadap virus Covid, sehingga menjadi lebih kebal dan tidak mudah terinfeksi.

“Penelitian tentang vaksin di Indonesia sudah dimulai di Lembaga Eijkman bekerja sama dengan PT Bio Farma, tetapi prosesnya masih panjang untuk sampai ke pasar,” katanya.

 

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • Pakar UGM: Jangan Buru-Buru Klaim Obat Covid-19

    Monday,24 August 2020 - 14:37
  • Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Jangan Asal Konsumsi Obat untuk Covid-19

    Wednesday,23 June 2021 - 18:54
  • Dosen UGM Bagi Tips Kenali Obat Palsu

    Wednesday,27 July 2022 - 17:01
  • Pakar UGM: Minum dan Mandi Air Panas Tidak Bisa Bunuh Covid-19

    Thursday,14 May 2020 - 12:42
  • Pakar UGM Sampaikan Tips Jelang Vaksinasi Covid-19

    Friday,12 March 2021 - 9:00

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual