• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Anak Penjual Es Dung-Dung Diterima Kuliah Gratis di UGM

Anak Penjual Es Dung-Dung Diterima Kuliah Gratis di UGM

  • 11 Agustus 2020, 10:09 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 7600
Anak Penjual Es Dung-Dung Diterima Kuliah Gratis di UGM

Rio Hermawan (17) tak bisa menyembunyikan rasa senangnya ketika mengetahui ia diterima kuliah di Departemen Teknik Geologi UGM. Kecintaannya pada ilmu kebumian dan impiannya suatu saat nanti bekerja di perusahaan migas setidaknya terbuka lebar. Ia tak henti-hentinya bersyukur. “Senang pastinya karena UGM itu kampus impian banyak siswa,” kata anak ke 2 dari 3 bersaudara dari pasangan Encep Cepi dan Masikah yang menetap di Abepura, Papua ini, Selasa (11/8).

Meski menetap di Papua, keluarga ini berasal dari Jawa. Encep sendiri berasal dari Bandung, Jawa Barat. Sementara sang istrinya berasal dari Demak, Jawa Tengah. Keluarga ini merantau ke Papua tahun 2005, setelah sekian puluh tahun sebelumnya jadi penjual sayur di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta.

Di Abepura, Encep (47) berjualan es puter atau lebih dikenal dengan nama es dung-dung. Setiap harinya, Encep jalan kaki puluhan kilometer mendorong gerobaknya,menyusuri gang-gang di sekitar pinggiran kota Abepura. Dari berjualan es puter, Encep bisa membawa uang pulang sekitar Rp200-300 ribu. Namun, bila dipotong dari modal, Encep mendapat penghasilan bersih sekitar sekitar Rp120.000-150.000. “Itu pun jika hari tidak hujan, kalau hujan saya tidak jualan,” katanya.

Encep berjualan dari jam 10 pagi dan pulang ke rumah sekitar pukul 16.00 sore. Encep mengaku sengaja jualan dengan berjalan kaki, sebab jika menggunakan motor maka akan sulit mendapat pembeli. Untuk satu es dung-dung dijual dengan harga Rp.2.000 rupiah.

Meski mengaku dengan berjualan es dung-dung bisa menghidupi keluarga besarnya. Namun, saat mendengar anak kedua diterima kuliah di UGM dengan jalur beasiswa bidikmisi (sekarang KIP). Encep merasa senang karena ia tidak harus banyak mengeluarkan biaya kuliah karena terbantu dengan uang beasiswa. “Buat saya pribadi sangat senang dan bangga, apa yang diinginkannya tercapai sudah,”kata Encep dengan logat Papua.

Rio sendiri diketahui lulus dari SMAN 4 Jayapura. Selama di bangku sekolah sering masuk peringkat 10 besar di kelas. Kecintaannya pada ilmu bumi mengantarkan Rio mengikuti berbagai perlombaan. Salah satunya ia pernah mendapat juara dua olimpiade sains nasional tingkat kabupaten. “Sempat lolos tingkat provinsi tapi tidak lolos ke nasional,”katanya.

Rio mengaku suka membaca buku. Namun begitu, ia memilih meminjamkan buku dari kakak kelas yang sudah tidak terpakai lagi. Untuk jam belajar, Rio mengaku memiliih setelah waktu setengah jam pada malam hari dan dlanjutkan setengah jam lagi sebelum berangkat ke sekolah. “Pokoknya cukup 30 menit saja,” katanya.

Diterima kuliah di kampus UGM, Rio mengaku akan belajar sebaik-baiknya agar tidak mengecewakan kedua orang tuanya. Apalagi ia sudah diajarkan mandiri sejak kecil. Bahkan, setiap hari ia terbiasa membantu ibunya membuat bahan es dung-dung.

“Dari kecil sudah diajari untuk mandiri,”katanya.

Penulis : Gusti Grehenson

Berita Terkait

  • Kisah Anak Penjual Apem, Meraih ‘Mimpi’ Jadi Dokter Gigi

    Friday,27 June 2014 - 12:52
  • Anak Penjual Geblek Kuliah Gratis di UGM

    Friday,25 July 2014 - 9:18
  • Kisah Anak Penjual Gorengan Diterima Kuliah di Fakultas Kedokteran UGM

    Monday,20 June 2016 - 15:15
  • Pemulung dan Penjual Angkringan Periksa Gigi Gratis di UGM

    Thursday,12 October 2017 - 16:10
  • UGM Gratiskan Kuliah Anak Supir Truk

    Monday,23 August 2010 - 13:59

Rilis Berita

  • UGM dan SUTD Singapura Gelar Pembelajaran Kolaborasi Antarmahasiswa 01 February 2023
    Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTMI FT UGM) bekerj
    Gusti
  • FTP UGM Bina Warga Sambak Magelang Kembangkan Digitally Agro Edutourism 01 February 2023
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM mendampin
    Ika
  • UGM Jalin Kerja Sama dengan Universitas Khairun dan PT Pertamina International Shipping 01 February 2023
    Universitas Gadjah Mada melakukan kesepakatan kerja sama dengan Universitas Khairun Ternate dan P
    Satria
  • Pakar UGM: Kemiskinan Seringkali Jadi Ajang Komoditas 31 January 2023
    Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan hasil
    Gusti
  • Pengamat UGM: Jangan Melihat Masyarakat Desa seperti 30-50 Tahun yang Lalu 31 January 2023
    Menuju pemilihan umum 2024, berbagai kampanye politik gencar dilakukan sejak tahun lalu
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual