• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Dokter RSA UGM: Pakai Masker Tidak Sebabkan Keracunan Karbondioksida dan Hipoksia

Dokter RSA UGM: Pakai Masker Tidak Sebabkan Keracunan Karbondioksida dan Hipoksia

  • 12 Agustus 2020, 12:12 WIB
  • Oleh: Ika
  • 6097
  • PDF Version
Dokter RSA UGM: Pakai Masker Tidak Sebabkan Keracunan Karbondioksida dan Hipoksia
Pesan berantai tentang efek negatif penggunaan masker seperti mengakibatkan keracunan gas buang pernafasan karbondioksida (CO2) dan kekurangan oksigen (O2) atau hipoksia marak beredar di media sosial dan grup-grup percakapan dalam beberapa waktu belakangan ini. 
 
Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan-Bedah Kepala Leher Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Mahatma Sotya Bawono, M.Sc, Sp.THT-KL., membantah klaim mengenakan masker bisa menyebabkan keracunan gas buang pernafasan karbondioksida (CO2) dan kekurangan oksigen (O2). 
 
"Belum ada bukti yang mendukung kalau pemakaian masker berefek negatif seperti mengakibatkan keracunan karbondioksida dan kekurangan oksigen,"tegasnya saat dihubungi Rabu  (12/8). 
 
Dia menyampaikan penggunaan masker aman bagi kesehatan telah dibuktikan oleh para tenaga kesehatan. Bahkan, dalam operasi yang berlangsung hingga bereberapa jam, belum pernah dijumpai kasus baik dokter maupun tenaga medis lainnya yang mengalami keracunan karbondioksida dan maupun kekurangan pasokan oksigen hingga linglung atau pingsan akibat sirkulasi udara yang kurang lancar karena terhalang masker.
 
"Kalau sampai ada nakes yang pingsan itu bukan murni karena maksernya. Perlu dilihat juga adanya faktor lain pada individu tersebut, bisa jadi kondisinya lapar dan dehidrasi sehingga tanpa pakai masker pun sudah ada risiko pingsan," papar pria yang akrab disapa Boni ini.
 
Penggunaan masker, lanjutnya, justru dianjurkan di masa pandemi sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 ketika beraktivitas di luar rumah dan berinteraksi dengan orang lain. Penelitian menyebutkan masker terbukti efektif mengurangi transmisi virus corona yang berukuran nanometer. Namun begitu, masker termasuk jenis N-95 masih bisa ditembus oksigen dan karbondioksida sehingga tidak menganggu sirkulasi udara dalam pemakaiannya.
 
"Masih ada celah untuk udara bertukar. Kalau tidak tembus sama sekali, 3 menit setelah pemakaian masker bisa langsung pingsan," terangnya.
 
Oleh sebab itu, Boni meminta masyarakat untuk tidak khawatir menggunakan masker karena aman bagi kesehatan dan bisa melindungi diri dan orang lain dari penyebaran virus corona. Namun begitu, dia mengimbau masyarakat umum untuk tidak memakai masker N-95 yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien berisiko tinggi. 
 
"Memakai masker N-95 memang kurang nyaman serta melelahkan dan ini memang hanya untuk nakes yang berhubungan langsung dengan pasien Covid-19. Karenanya, masyarakat umum cukup memakai masker kain tiga lapis dengan memperhatikan cara penggunaan dan melepas yang benar," jelasnya.
 
Dokter spesialis paru RSA UGM, dr. Siswanto, Sp.P., menambahkan pemakaian masker aman bahkan saat berolahraga. Memakai masker saat berolahraga aman bagi kesehatan dan tidak menganggu fungsi paru-paru. Sebab, dari sisi fisiologis kapasitas paru-paru manusia jauh lebih tinggi hingga 200 kali dari kapasitas jantung dan pembuluh darah.
 
"Bahkan ada jenis masker khusus yaitu elevated training mask yang biasa digunakan untuk melatih kebugaran," ungkapnya.
 
Sementara pada kasus meninggalnya pesepeda saat memakai masker, Siswanto menjelaskan hal itu lebih disebabkan gangguan pada jantung atau pembuluh darah, bukan permasalahan fungsi paru-paru.
 
"Penggunaan masker dapat menurunkan risiko tertular Covid-19 dan tidak ada perbedaan dampak negatif pada fungsi paru maupun parameter metabolik," terangnya.
 
Penulis: Ika

Berita Terkait

  • Dokter RSA UGM Sebut Masker Scuba Tak Efektif Lindungi dari Virus Covid-19

    Friday,18 September 2020 - 14:40
  • Cegah Penyebaran Corona Dengan Pakai dan Lepas Masker Secara Benar

    Thursday,13 August 2020 - 19:49
  • Efektivitas Masker Kain Cegah Covid-19 Paling Rendah

    Tuesday,14 April 2020 - 12:38
  • Dokter RSA UGM Minta Masyarakat Disipilin Pakai Masker dengan Benar dan Perilaku Tepat

    Thursday,01 July 2021 - 19:10
  • Penggunaan Obat Tetes Mata Pada Anak Bisa Sebabkan Kebutaan

    Thursday,06 December 2007 - 15:11

Rilis Berita

  • UGM Segera Bangun Kawasan Kerohanian 21 May 2022
    UGM akan memulai pembangunan Kawasan Kerohanian dengan sejumlah bangunan untuk mewadahi kegiatan
    Satria
  • Rektor UGM Pastikan Pelaksanaan UTBK 2022 di UGM Berjalan Lancar 21 May 2022
    Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., melakukan peninjauan pelak
    Ika
  • Rektor Resmikan Wisma MIC UGM 21 May 2022
    Ika
  • Pembukaan Rangkaian Dies Natalis Fakultas Filsafat UGM ke-55 21 May 2022
    Rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Filsafat UGM resmi dibuka, Jumat (20/5). Acara pembuk
    Satria
  • Harapan Warga UGM Pada Rektor Baru 20 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., terpilih sebagai Rektor UGM periode 2022-2
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual