• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Dosen FKH UGM Kembangkan Kit Deteksi Aedes aegypti Resisten Permethrin

Dosen FKH UGM Kembangkan Kit Deteksi Aedes aegypti Resisten Permethrin

  • 14 Agustus 2020, 16:09 WIB
  • Oleh: Ika
  • 4014
  • PDF Version
Dosen FKH UGM Kembangkan Kit Deteksi Aedes aegypti Resisten Permethrin
Dosen sekaligus peneliti Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Dr. med.vet. drh. Penny Humaidah Hamid, M.Biotech., berhasil mengembangkan kit untuk mendeteksi mutasi Aedes aegypti, khususnya yang berhubungan erat dengan resistensi terhadap permethrin.
 
"Formulasi kit dengan reaksi yang disesuaikan dan menghasilkan reaksi positif mampu memberikan indikasi nyamuk di suatu wilayah resisten terhadap senyawa golongan permethrin," jelasnya saat dihubungi Jum'at (14/8).
 
Inovasi tersebut dikembangkan untuk mengurai persoalan adanya resistensi nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor pembawa virus dengue penyebab demam berdarah. Dia menyebutkan upaya pengendalian nyamuk Aedes aegypti dengan  menggunakan bahan kimia pada habitatnya baik stadium larva dan dewasa tidak memberikan dampak signifikan karena kasus outbreak Dengue selalu terjadi setiap tahun. Bahkan banyak dilaporkan adanya kekebalan nyamuk terhadap berbagai insektisida yang sering digunakan, misalnya golongan pyrethroid. 
 
"Faktor resistensi nyamuk terhadap insektisida tersebut menjadi sangat krusial karena hampir semua strategi pengendalian vektor Dengue menggunakan bahan aktif tersebut,"tuturnya.
 
Sementara itu, infeksi virus Dengue dengan cepat dalam satu dekade terakhir. Penularan penyakit yang banyak dijumpai di negara-negara wilayah tropis dan subtropis seperti Asia Tenggara dengan cepat beredar ke China Selatan, negara-negara Samudera Pasifik, Amerika bahkan saat ini telah mengancam Eropa. Dalam kurun 50 tahun, infeksi Dengue yang ditransmisikan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini telah menyebar ke banyak negara dengan peningkatan kasus hingga 2,5 miliar korban di negara endemik. Sementara tingkat infeksi yang terjadi sekitar 70% atau setara 1,8 milyar penduduk di Asia Tenggara dan daerah Pasifik Barat.
 
Berawal dari kondisi itu, Penny dan tim melakukan penelitian dan berinovasi mengembangkan kit untuk mendeteksi mutasi Aedes aegypti yang berasosiasi erat dengan resistensi terhadap permethrin di Indonesia. Kit yang dikembangkan bersifat siap pakai tersusun dari komposisi primer spesifik, bahan reaksi real-time PCR, probe berlabel fluorophore, DNA kontrol positif dan DNA kontrol negatif.
 
Formulasi kit praktis yang dikembangkan sejak tahun 2016 ini telah diuji efektivitasnya dalam mendeteksi mutasi Aedes aegypti yang resisten terhadap permethrin dari daerah Bali, Jakarta, Makasar dan Banjarmasin. Hasil reaksi dapat mengindikasikan adanya resistensi dalam waktu kurang dari 24 jam. 
 
"Efektivitasnya 99 persen dan hasil bisa dilihat dalam waktu kurang lebih sehari proses sejak isolasi DNA nyamuk," ungkapnya.
 
Keakuratan dalam melakukan metode deteksi dan analisis hasil yang dapat diamati dengan cepat menjadi latar belakang yang kuat untuk memilih pengembangan metode tersebut dalam deteksi resistensi vektor Dengue terhadap insektisida di Indonesia. Penny menyampaikan kit dengan formulasi primer dan probe berlabel ini, bisa digunakan oleh lembaga surveillance, penentu kebijakan, serta petugas kesehatan yang menentukan ketepatan aplikasi rotasi insektisida dalam pemberantasan nyamuk Aedes aegypti. Dengan begitu, kit tersebut diharapkan kedepan bisa membantu upaya pengendalian berbagai penyakit yang diperantarai nyamuk Aedes aegypti misalnya Dengue, Zika, West nile dan Chikungunya.
 
Penulis: Ika

 
 


 

Berita Terkait

  • EDP Menggandeng Warga untuk Mengasuh Nyamuk Aedes aegypti Ber-Wolbachia

    Wednesday,31 August 2016 - 23:12
  • Aedes aegypti ber-Wolbachia Dikembangkan di Kota Yogyakarta

    Thursday,18 August 2016 - 13:57
  • Mahasiswa UGM Raih Best Paper Pada International Conference on Advances in Science and Technology di Pattaya,Thailand

    Tuesday,18 March 2014 - 7:51
  • Wolbachia, Tekan Penularan DBD

    Thursday,23 January 2014 - 15:48
  • Masyarakat Harus Tetap Waspada DBD

    Monday,30 March 2020 - 9:20

Rilis Berita

  • “Baik, Nanti Kita Koordinasikan..” 27 May 2022
    Ada yang menarik
    Gusti
  • Prof Ova Emilia Dilantik Sebagai Rektor UGM 2022-2027 27 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Ga
    Ika
  • Wisuda UGM Kembali Digelar Secara Luring 25 May 2022
    Untuk pertama kalinya semenjak pandemi Covid-19, upacara wisuda kembali diselengg
    Gloria
  • UGM-Pemprov DKI-Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran Kerja Sama Penataan Kawasan dan Tridarma 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemprov DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran melak
    Ika
  • Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik 25 May 2022
    Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau sehingga
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual