Pada Pemilu 2009, tokoh muda hampir tidak mungkin bisa muncul. Perebutan kekuasaan dipastikan masih akan didominasi nama-nama lama dan ini akan menjadikan Indonesia sulit untuk mencapai kemajuan.
Demikian nada pesimis disampaikan Dr. Sukardi Rinakit, pengamat politik sekaligus peneliti dalam Kuliah Umum di Program Pascasarjana Ilmu Politik, Konsentrasi Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM, Kamis (13/3). “Tokoh-tokoh lama seperti Megawati, SBY, Wiranto masih akan mendominasi dalam pemilu mendatang. Hampir tidak mungkin akan ada tokoh muda,” ujarnya di PAU UGM.
Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate ini, menegaskan sistem kepartaian Indonesia yang masih bersifat oligarkhi dan paternalistik menjadi penyebab sulitnya tokoh mudah muncul. Tokoh tua dinilai masih enggan untuk memberikan kesempatan kepada para generasi muda.
“Kalaupun ada kesempatan tokoh muda akan muncul tidak dari partai politik tetapi karena dari sikap-sikap mereka yang menarik perhatian orang banyak,” katanya.
Dalam pandangan Sukardi, tokoh muda baru akan muncul setelah Pemilu 2009 ketika tokoh tua yang kembali berkuasa tidak akan mampu mengatasi persoalan. “Pemilu 2009 akan menjadi masa transisi. Kalau nanti terbukti golongan tua tidak mampu bekerja dengan baik maka itulah momentum untuk munculnya tokoh muda. Jadi memang generasi muda harus menunggu,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, kemunculan tokoh-tokoh alternatif perlu didorong agar pentas politik nasional kembali bergeliat. Isu memunculkan tokoh-tokoh alternatif dari daerah, atau bahkan tokoh-tokoh muda lain pemilik jiwa kepemimpinan, pemikiran dan idealisme perlu didorong dan dikawal sejak setahun menjelang pemilu.
Menurut Sukardi, tokoh-tokoh alternatif tersebut sesungguhnya perlu didorong untuk muncul ke permukaan. Mereka adalah adalah tokoh-tokoh lokal yang mempunyai prestasi serta bisa diterima dalam skala nasional.
“Nama-nama seperti Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Mantan Gubernur DKI Sutiyoso dan Gubernur Gorontali Fadel Muhammad layak untuk masuk ke bursa kepemimpinan nasional. Tokoh-tokoh ini terbukti telah berhasil memimpin daerah dan punya kans untuk diterima secara nasional,†tandasnya.
Dalam kuliah yang dipandu moderator Dr. Pratikno ini, hadir dosen-dosen Program Ilmu Politik UGM UGM, mahasiswa Program S2 PLOD UGM serta mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM. (Humas UGM)