Sebanyak 199 dosen dan tenaga kependidikan UGM menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Penerimaan penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun untuk dosen dan tenaga kependidikan UGM berlangsung di ruang Balai Senat UGM, Jum’at (16/8).
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Prof. Dr. Supriyadi, M.Sc mengatakan penghargaan Satyalancana Karya Satya memang diberikan oleh pemerintah kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil atau ASN yang sudah memenuhi persyaratan dan kriteria tertentu. Salah satu syarat penilaiannya mereka cakap dalam bekerja. “Penghargaan sebagai satu wujud ungkapan terima kasih dari pemerintah dan Universitas Gadjah Mada kepada para dosen dan tenaga kependidikan yang selama ini sudah mengabdi dengan disiplin dan setia sesuai peran masing-masing sehingga menjadikan Universitas Gadjah Mada semakin baik dan semakin dapat memberikan kontribusi kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia,” kata Supriyadi.
Dalam kesempatan itu, Supriyadi menerangkan UGM sebagai PTN- BH, akan diberi kewenangan penuh untuk mengelola SDM-nya mulai dari proses rekrutmen sampai dengan proses jenjang karir baik itu untuk tenaga kependidikan maupun untuk dosen, termasuk kenaikan pangkat dan seterusnya diatur sendiri oleh UGM. “Termasuk soal tunjangan yang ditentukan sendiri oleh UGM. Hal ini tentunya di satu sisi memperlihatkan UGM mempunyai otonomi untuk mengelola SDM dengan lebih baik. Namun di sisi lain tentunya menyiratkan ada beban yang harus diperhitungkan agar pengelolaan SDM di UGM bisa lebih efisien dan bisa lebih efektif di masa-masa yang akan datang,” katanya.
Sementara Prof. dr. Adi Utarini., M.Sc., MPH., Ph.D mewakili para penerima penghargaan mengatakan penghargaan yang diterima ini merupakan bukti bila para dosen dan tenaga kependidikan di UGM telah berkarir dan mengabdi selama 10, 20 dan 30 tahun. Para dosen dan tenaga kependidikan sudah selayaknya bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia khususnya Kemendikbudristek dan UGM yang telah memberikan penghargaan sehari menjelang Peringatan HUT ke-79 RI. “Menerima penghargaan ini tentu menimbulkan rasa kebahagiaan, dan juga kebanggaan apalagi ini diberikan di hari Jumat yang penuh berkah,” katanya.
Adi Utarini menuturkan para dosen dan tenaga kependidikan yang menerima penghargaan ini adalah mereka yang telah dinilai cakap dalam bekerja, setia dan mengabdi kepada Pancasila dan undang-undang dasar 1945. Penghargaan ini, disebutnya, sebagai amanah. “Sebuah amanah yang berat tentunya karena kami para penerima penghargaan mengemban kewajiban untuk mampu menjadi contoh dan teladan”, jelasnya.
Utari meyakini tanpa peran semua tenaga pendidikan dan dosen tentunya UGM tidak akan seperti sekarang ini. Ia sangat berharap UGM terus menjadi institusi pendidikan yang pembelajar dan mendedikasikan sumber daya terbaiknya untuk pengembangan aktivitas akademika UGM. “Kita semua berharap agar selalu sehat sejahtera serta lebih profesional dalam menjalankan tugas. Mohon doa dan dukungan dari pimpinan universitas, fakultas, sekolah dan unit kerja tempat kita semua mengabdi agar kami ini bisa bekerja di UGM dengan sehat dan diberikan kesempatan untuk memberikan kontribusi pemikiran dan kinerja terbaik untuk mencapai visi UGM dan Indonesia emas 2045”, imbuhnya.
Prof. Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D selaku Direktur Sumber Daya Manusia menyampaikan penghargaan Satyalancana Karya Satya dapat diterima para dosen dan tenaga kependidikan dalam prosesnya dilakukan dengan pengusulan nama-nama ke pemerintah untuk diberikan penghargaan. Meski kemudian, dia mengakui tidak semuanya bisa mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya Satya.
Pada pemberian penghargaan kali ini, Suadi melaporkan sebanyak 199 orang mendapat penghargaan, terdiri dari 100 dosen dan 99 tenaga pendidikan. Masing-masing 51 orang menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 tahun, 54 orang untuk 20 tahun dan 94 orang Satyalancana Karya Satya 30 tahun. “Penghargaan ini tentunya menjadi kebanggaan, keteladanan, dan semangat agar senantiasa memotivasi dan berkontribusi positif untuk Universitas Gadjah Mada,”pungkasnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto