• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Jejak Pertama Pelepasan Nyamuk Ber-Wolbachia Tunjukkan Hasil Positif

Jejak Pertama Pelepasan Nyamuk Ber-Wolbachia Tunjukkan Hasil Positif

  • 25 Agustus 2020, 17:46 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 3119
  • PDF Version
Jejak Pertama Pelepasan Nyamuk Ber-Wolbachia Tunjukkan Hasil Positif

World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta melakukan pelepasan nyamuk di skala terbatas pada 2014 silam.

Warsito Tantowijoyo, Ph.D, Entomology Team Leader WMP Yogyakarta, memaparkan bahwa pelepasan skala terbatas nyamuk ber-Wolbachia di 4 dusun Kabupaten Sleman dan Bantul telah menunjukkan hasil yang baik.

“Hasil pelepasan menunjukkan bahwa nyamuk ber-Wolbachia mampu bertahan hidup di lingkungan alami dan berhasil berkembang biak. Saat ini, diperkirakan nyamuk ber-Wolbachia sudah mencapai 100 generasi yang berhasil berkembang biak. Hampir 100% keturunannya mengandung Wolbachia,” jelas Warsito.

Hal ini ia sampaikan dalam Webinar hasil pelepasan di skala terbatas dan analisis risiko pada Rabu (19/8) lalu, yang menjadi bagian dari Rangkaian Festival Inovasi Wolbachia bertajuk Sains untuk Kemanusiaan. Festival inovasi ini sendiri telah dimulai sejak (12/8) lalu.

Dari aspek analisis risiko, Prof Dr. Ir. Damayanti Buchori. M.Sc, Entomolog Institut Pertanian Bogor, menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan WMP Yogyakarta selama 30 tahun ke depan memiliki dampak negatif yang sangat kecil atau bisa diabaikan.

Dari hasil analisis dampak risiko yang dilakukan, ditemukan bahwa 98 persen pelepasan nyamuk ber-Wolbachia tidak menimbulkan risiko. Risiko ini dilihat dari beberapa aspek, seperti ekologi, ekonomi, sosio kultural, kesehatan, serta mosquito management efficacy.

“Kami melihat risiko ini dari dua komponen, yaitu peluang yang akan terjadi, dikali dengan konsekuensi. Kami mengidentifikasi dari berbagai kemungkinan,” jelasnya.

Setelah melepaskan nyamuk ber-Wolbachia pada skala terbatas, WMP Yogyakarta kemudian melakukan surveilans aktif dan pasif untuk memantau kasus demam berdarah di masyarakat. WMP Yogyakarta mengirim petugas pemantau kasus DBD di semua daerah yang disebari nyamuk ber-Wolbachia.

“Data dari surveilans aktif dan pasif menunjukkan bahwa ada penurunan kasus yang berarti dari tahun 2014 ke tahun 2017,” papar Epidemiologis WMP Yogyakarta, dr. Citra Indriani M.P.H.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Adi Utarini, Peneliti Utama WMP Yogyakarta, memaparkan strategi WMP Yogyakarta dalam melakukan pendekatan ke masyarakat.

Pendekatan awal yang dilakukan untuk mendapat consent dari warga adalah melalui persetujuan individual di beberapa daerah di Sleman. Selanjutnya, WMP Yogyakarta menggunakan persetujuan komunitas di daerah Bantul, dimana komunitas pada level Rukun Tetangga (RT) yang disasar.

“Saya kira semua peneliti sepakat bahwa permohonan persetujuan warga bukan sekedar prosedur administratif, dan juga bukan prosedur yang melindungi peneliti jika terjadi sesuatu. Saya yakin, peneliti akan memastikan setiap individu di masyarakat untuk mendapatkan informasi yang memadai, sehingga keputusan setuju atau tidaknya, ini berdasarkan pemahaman atas informasi yang lengkap,” terangnya.

Dalam talkshow ini, ia juga berbincang dengan perwakilan masyarakat penerima manfaat, yaitu Herman Budi Pramono, Kepala Desa Trihanggo, yang menceritakan pengalaman yang dialami warga Desa Trihanggo saat awal pelepasan nyamuk ber-Wolbachia dilakukan di Dusun Kronggahan.

Meski sempat terjadi pro kontra di kalangan warga, sosialisasi yang dilakukan WMP Yogyakarta serta dukungan penuh dari pemangku wilayah membantu masyarakat memahami tujuan dari penelitian ini.

“Saya menjelaskan kepada warga, bahwa dengan berpartisipasi dalam penelitian ini, kita ini sudah ikut berjuang memerangi demam berdarah. Saat program ini berhasil maka kita setidaknya sudah berkontribusi bagi umat manusia di dunia,” cerita Herman saat meyakinkan warganya.

Hingga saat ini, masyarakat Dusun Kronggahan, Desa Trihanggo, sudah merasakan manfaat dari pelepasan nyamuk ber-Wolbachia. Kini, angka demam berdarah di daerah tersebut sudah jauh berkurang.

 

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • Kenduri Warga Menandai Pelepasan Wolbachia Tahap Dua

    Friday,24 March 2017 - 13:43
  • Tekan DBD, Nyamuk Ber-Wolbachia Siap Dilepas di Kota Yogyakarta

    Thursday,28 January 2016 - 14:38
  • UGM Lepas Nyamuk Ber-Wolbachia di Bantul

    Monday,08 December 2014 - 13:40
  • Pelepasan Nyamuk Ber-Wolbachia Diharapkan Mampu Turunkan Kasus DBD di DIY

    Friday,16 June 2017 - 14:37
  • Pelepasan Nyamuk Ber-Wolbachia Diperluas

    Monday,20 March 2017 - 12:53

Rilis Berita

  • UGM Segera Bangun Kawasan Kerohanian 21 May 2022
    UGM akan memulai pembangunan Kawasan Kerohanian dengan sejumlah bangunan untuk mewadahi kegiatan
    Satria
  • Rektor UGM Pastikan Pelaksanaan UTBK 2022 di UGM Berjalan Lancar 21 May 2022
    Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., melakukan peninjauan pelak
    Ika
  • Rektor Resmikan Wisma MIC UGM 21 May 2022
    Ika
  • Pembukaan Rangkaian Dies Natalis Fakultas Filsafat UGM ke-55 21 May 2022
    Rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Filsafat UGM resmi dibuka, Jumat (20/5). Acara pembuk
    Satria
  • Harapan Warga UGM Pada Rektor Baru 20 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., terpilih sebagai Rektor UGM periode 2022-2
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual