• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Linguis UGM Bicara Tentang Makna Anjay

Linguis UGM Bicara Tentang Makna Anjay

  • 01 September 2020, 15:14 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 4679
  • PDF Version
Linguis Sastra Indonesia, Dr. Suhandano : “Anjay” Bisa Dimaknai Berbeda

Polemik kata “Anjay” baru-baru ini mengemuka di berbagai media termasuk media sosial serta melibatkan Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA). Polemik inipun telah menyedot perhatian publik di tengah pandemi Covid-19.

Terlepas dari polemik yang terjadi, Linguis Sastra Indonesia, Dr. Suhandono, memberikan pandangannya. Menurutnya, makna kata adalah apa yang ada dalam pikiran ketika mendengar atau membaca suatu kata. Karena makna ada dalam pikiran, makna kata yang sama bisa berbeda antara orang per orang, tergantung pada pengalamannya.

Demikian pula tentang kata "anjay" orang bisa memaknainya berbeda-beda. Jika mereka belum tahu dan kemudian diberi penjelasan apa arti kata anjay, mungkin mereka akan menerima penjelasan itu.

“Tetapi meskipun belum tahu orang bisa mengira-ira makna kata berdasarkan pengalamannya," ujarnya, di Fakultas Ilmu Budaya UGM, Selasa (1/9).

Dalam kehidupan sehari-hari, kata Suhandano, ada saja kata yang diplesetkan. Demikian pula dengan kata “anjay”, orang bisa saja menafsirkan kata tersebut sebagai plesetan kata anjing sehingga bermakna jelek apabila digunakan untuk memaki.

Menurut Suhandano, kata anjing dalam makian memiliki makna jelek karena dalam budaya Indonesia anjing dikonotasikan seperti najis, kotor, rakus. Sementara dalam makian orang terkadang memplesetkan kata itu karena tidak sampai hati mengucapkan apa adanya sebab akan terkesan vulgar.

“Demikian juga makian "asem" dan "bajigur" dalam masyarakat Jawa, misalnya, maksudnya tentu bukan buah asam dan jenis minuman tentunya," katanya.

Oleh karena itu, kata “anjay” dan kata-kata lain yang bisa menimbulkan kesan buruk, dan salah paham sebaiknya dihindari. Meski begitu bila dalam konteks dan orang yangg terlibat dalam percakapan sudah saling mengenal dengan baik bisa saja kata-kata semacam itu dipergunakan.

“Konteksnya beda, dalam dunia komedi misalnya, mungkin ada kata yang lebih vulgar dari itu, tapi biasa saja sebab dalam konteks melawak hal yang menyimpang dari hal yang umum bisa dianggap wajar," pungkasnya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto: Kapanlagi.com

 

Berita Terkait

  • Menafsirkan Jurnalisme Fakta dan Makna Jakob Oetama

    Thursday,10 September 2020 - 16:08
  • Raih Doktor Usai Teliti Bunyi-bunyian Pancagita

    Thursday,21 November 2013 - 8:24
  • Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Dinilai Mengacaukan Pemahaman Hakikat dan Makna Pancasila

    Thursday,24 January 2019 - 11:23
  • Raih Doktor Usai Teliti Penggunaan Bahasa Inggris Masyarakat Jawa

    Wednesday,21 May 2014 - 14:24
  • MEMBANGUN IMAGE PUSTAKAWAN BERSAMA TAMARA BLESZINSKY

    Friday,04 March 2005 - 8:56

Rilis Berita

  • UGM Segera Bangun Kawasan Kerohanian 21 May 2022
    UGM akan memulai pembangunan Kawasan Kerohanian dengan sejumlah bangunan untuk mewadahi kegiatan
    Satria
  • Rektor UGM Pastikan Pelaksanaan UTBK 2022 di UGM Berjalan Lancar 21 May 2022
    Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., melakukan peninjauan pelak
    Ika
  • Rektor Resmikan Wisma MIC UGM 21 May 2022
    Ika
  • Pembukaan Rangkaian Dies Natalis Fakultas Filsafat UGM ke-55 21 May 2022
    Rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Filsafat UGM resmi dibuka, Jumat (20/5). Acara pembuk
    Satria
  • Harapan Warga UGM Pada Rektor Baru 20 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., terpilih sebagai Rektor UGM periode 2022-2
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual