Dua orang Guru Besar Universitas Gadjah Mada menerima penghargaan Excellent Award dari Kementerian Kesehatan RI pada 13 Agustus lalu di Jakarta. Kedua Guru Besar yang menerima penghargaan ini Prof. dr. Adi Utarini, MSc., MPH, PhD., dari FKKMK UGM dan Prof. Abdul Rohman dari Fakultas Farmasi. Pemberian penghargaan ini diberikan atas kiprah dan sumbangsih keduanya pada dunia kesehatan.
Saat dihubungi wartawan, Kamis (22/8), Adi Utarini mengaku tidak menyangka mendapat penghargaan dari Kemenkes RI. Menurutnya penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi atas sumbangsihnya di dunia kesehatan. “Bersyukur dan bangga karena penghargaan ini diberikan oleh institusi yang justru sebagai pihak pengguna hasil penelitian kami. Baru tahun ini sepertinya ada tambahan kategori Excellent Award dan kader berprestasi,” papar Prof. Adi Utarini.
Pada malam penganugerahan tersebut, Prof. dr. Adi Utarini, MSc., MPH, PhD menjadi salah satu dari 11 penerima Excellent Award. Sebagai salah satu penerima penghargaan, inovasi yang telah dilakukannya terkait penelitian terhadap wolbachia untuk penanggulangan demam berdarah dengue.
Wolbachia bekerja dengan melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti sehingga virus dengue tidak menular ke tubuh manusia. Jika aedes aegypti jantan ber-wolbachia kawin dengan aedes aegypti betina, maka virus dengue betina akan terblok. Efektivitas wolbachia telah diteliti sejak 2011 yang dilakukan oleh WMP di Yogyakarta dengan dukungan dari Filantropi Yayasan Tahija. Penelitian melalui fase persiapan dan pelepasan aedes aegypti ber-wolbachia dalam skala terbatas hingga tahun 2015.
Teknologi wolbachia ini sudah menjadi bagian dari Strategi Nasional penanggulangan Dengue di Indonesia 2021-2025. Hal ini didasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Implementasi Wolbachia. Selain Yogyakarta, program wolbachia saat ini telah diimplementasikan di kota Semarang, Bandung, Bontang, Kupang, dan Jakarta Barat oleh Kemenkes. Pelepasan nyamuk sudah dilakukan di empat kota, kecuali Jakarta Barat yang masih dalam tahap sosialisasi ke masyarakat. Wilayah-wilayah tersebut dipilih untuk implementasi awal dengan mempertimbangkan tingkat kepadatan penduduk, beban penyakit dengue, dan komitmen pemerintah daerah terhadap program denguenya. “Secara kebijakan sudah tidak masalah. Sekarang lebih ke manajemen dan logistik operasional yang dibutuhkan untuk menerapkannya. Mungkin akan bertahap di wilayah prioritas dulu,” jelas Prof. Adi Utarini terkait perkembangan program wolbachia.
Dalam kesempatan terpisah, ProfAbdul Rohman menyatakan penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas penelitiannya terkait produk halal. Ketertarikannya pada Riset Produk halal diawali oleh kurangnya jumlah produk riset halal sementara penggunaan produk-produk halal kian meningkat seiring kesadaran masyarakat Muslim dunia akan produk halal baik makanan, farmasi hingga kosmetik. Selain sumbangsihnya di bidang penelitian produk halal, Abdul Rohman juga termasuk profesor yang bertalenta dengan segudang prestasi. Salah satu dari prestasinya merupakan pencapaiannya sebagai salah satu dari 2% World Ranking Scientists tahun 2021.
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan RI menganugerahkan Penghargaan Tenaga Medis, Tenaga Kesehatan Teladan, dan Kader Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2024. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Terdapat 230 penerima penghargaan yang terdiri atas tenaga medis dan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan sektor swasta, serta kader posyandu dari seluruh Indonesia. “Selamat kepada para tenaga kesehatan, tenaga medis dan kader teladan atas prestasi yang luar biasa,” kata Menkes Budi.
Penulis : Rahma Khoirunnisa dan Hanif
Editor : Gusti Grehenson