• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kompetensi Literasi Digital Masyarakat Indonesia Mulai Berkembang

Kompetensi Literasi Digital Masyarakat Indonesia Mulai Berkembang

  • 08 September 2020, 15:02 WIB
  • Oleh: Satria
  • 6013
  • PDF Version
Kompetensi Literasi Digital Masyarakat Indonesia Mulai Berkembang

Pengguna media digital di Indonesia masih terjebak sebagai konsumen konten dan informasi yang beredar di dunia maya. Meskipun demikian, kemampuan untuk menggunakan media digital secara kritis mulai tampak terbentuk di berbagai lapisan masyarakat.

Temuan itu merupakan hasil penelitian nasional yang dilakukan Jaringan Pegiat Literasi digital (Japelidi) selama 2019. Penelitian yang dilakukan di 18 kota dan melibatkan total 2.280 responden ini bertujuan memetakan kompetensi literasi digital yang dimiliki masyarakat pengguna Internet di Indonesia.

Koordinator Riset Nasional Japelidi, Ni Made Ras Amanda, mengatakan riset ini merupakan upaya pemetaan sejauh mana kompetensi masyarakat Indonesia dalam bermedia digital. Pemetaan ini, menurutnya, penting karena saat ini penetrasi Internet di Indonesia semakin meningkat dan perangkat digital sudah bukan lagi hal yang asing bagi masyarakat.

“Kemampuan menggunakan perangkat digital semestinya diikuti dengan keterampilan mengelola informasi yang baik. Riset ini bertujuan untuk memetakan keterampilan mana yang sudah dikuasai masyarakat pengguna media digital dan kompetensi mana yang perlu ditingkatkan lebih lanjut,” katanya, Selasa (8/9).

Dalam riset ini, tim Japelidi membagi 10 kompetensi literasi digital ke dalam empat kategori, yaitu keterampilan untuk mengonsumsi informasi secara fungsional, keterampilan mengonsumsi secara kritis, keterampilan prosuming (produksi) fungsional dan keterampilan prosuming kritis. Berdasarkan data yang didapat, nilai tertinggi berada pada keterampilan mengonsumsi secara fungsional. Hal ini berarti sebagian besar masyarakat baru menggunakan media digital sebatas untuk mencari informasi. Sementara skor terendah ada pada keterampilan produksi yang melibatkan keterampilan berpikir kritis.

“Meskipun lebih rendah, tetapi temuan kami menunjukkan ada sebagian masyarakat yang sudah mampu berpikir kritis baik saat mengonsumsi informasi maupun memproduksi informasi. Yang menarik meskipun keterampilan kritis cenderung ada pada responden dengan tingkat pendidikan tinggi, namun ada sebagian responden dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah yang juga memiliki kompetensi kritis yang baik,” papar Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Udayana Denpasar ini.

Sementara itu, berdasarkan tingkat usia pengguna berusia di atas 55 tahun memiliki tingkat literasi yang lebih rendah dibandingkan usia yang lebih muda dan pengguna berusia antara 21-36 memiliki kompetensi literasi yang paling tinggi.  Dari sisi kelompok pekerjaan, pensiunan dan ibu rumah tangga memiliki tingkat literasi yang lebih rendah. Temuan lain yang layak dicatat menurut Manda adalah tidak adanya perbedaan tingkat literasi digital antara responden laki-laki dan perempuan. “Selain itu, berdasarkan pengeluaran bulanan tingkat literasi digital juga terbilang tidak ada perbedaan,” imbuhhnya.

Manda menuturkan riset ini menunjukkan bahwa pada akhirnya semua lapisan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kompetensi literasi digital. Dia pun berharap masyarakat lebih mampu menggunakan media sosial untuk menyalurkan kreativitas, partisipasi, dan kolaborasi sehingga tidak hanya berperan sebagai konsumen melainkan juga produsen pesan.

Japelidi yang menjadi penyelenggara riset ini merupakan komunitas pegiat literasi digital yang beranggotakan 167 akademisi dari 82 perguruan tinggi yang tersebar di 32 kota di Indonesia, termasuk salah satunya UGM. Dalam Riset Pemetaan Literasi Digital Masyarakat Indonesia ini sebanyak 86 peneliti dari 50 perguruan tinggi di Indonesia ambil bagian. Riset dilakukan di 18 kota yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Koordinator Japelidi , Novi Kurnia, menambahkan riset pemetaan kompetensi literasi digital adalah riset kedua yang dilakukan oleh Japelidi untuk mengetahui kompetensi yang patut diberi perhatian untuk penyusunan program mendatang. Sedangkan riset pertama Japelidi dilakukan pada tahun 2017 untuk memetakan gerakan literasi digital dilihat dari pelaku, kelompok sasaran, program, maupun mitra yang menjadi landasan kerja kolaborasi Japelidi dengan pemangku kepentingan lain.

“Peluncuran hasil riset ini sengaja kami lakukan bertepatan dengan Hari Literasi Dunia. Selain literasi aksara, kami merasa literasi digital menjadi hal yang perlu mendapatkan sorotan agar masyarakat Indonesia semakin dewasa dalam bermedia terutama melalui media digital dan Internet,” kata Dosen Ilmu Komunikasi UGM ini.

Penulis: Hakam
Foto: Goodnewsfromindonesia.id

Berita Terkait

  • Literasi Media Efektif Cegah Perilaku Merokok Praremaja

    Monday,21 March 2022 - 16:08
  • Dikom UGM Diskusikan Buku Perempuan dan Literasi Digital

    Monday,19 July 2021 - 20:52
  • Virtual Police Diharapkan Objektif dan Perhatikan Hak Digital Pengguna Medsos

    Friday,26 February 2021 - 17:49
  • Dimensi Pengetahuan dan Kompetensi Literasi Digital

    Wednesday,21 July 2021 - 18:19
  • UGM Luncurkan Mata Kuliah Kecerdasan Digital

    Sunday,22 August 2021 - 0:16

Rilis Berita

  • Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Merawat Persatuan 16 May 2022
    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengingatkan agar seluruh komponen anak bang
    Gusti
  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria
  • Tim UGM Lakukan Riset Pengembangan Varietas Baru dari Kedelai Hitam 16 May 2022
    Tim dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada tengah melakukan riset pemurnian kedelai hita
    Gusti
  • Tantangan Pembangunan Industri Sawit Indonesia yang Berkelanjutan 16 May 2022
    Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, Dipl., Ing, mengatakan bahwa minyak kelap
    Satria
  • Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting 15 May 2022
    Kita mesti mencegah generasi mendatang dari stunting. Stunting atau p
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual