Fakultas Peternakan UGM bekerja sama dengan Koperasi Sekunder Sarana Usaha Warga Sejahtera Sleman menyelenggarakan kontes sapi perah semi virtual pertama di Indonesia pada 1 – 5 September 2020.
“Karena pandemi Covid-19, kontes diadakan secara semi virtual,” ucap Dosen Fapet UGM, Ir. Yuni Suranindyah, MS., Ph.D., IPM., selaku ketua kegiatan, Minggu (13/9).
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Penerapan Teknologi Tepat Guna.
Pada tahap awal, setiap kelompok peternak mengidentifikasi dan menyeleksi ternak yang akan diikutkan kontes dengan berdasarkan pada petunjuk teknis yang diunggah di kanal Youtube. Petunjuk teknis ini, imbuhnya, berupa pengukuran kuantitatif dan kualitatif yang dibuat oleh pakar dengan memperhatikan Standar Nasional Indonesia (SNI) sapi perah.
“Cara ini diharapkan dapat melatih kemampuan peternak dalam mengambil data ukuran tubuh sapi perah dan sifat-sifat yang mencerminkan produksi susu,” terangnya.
Proses penjurian dan pengumuman pemenang dilakukan secara daring dan langsung dengan diikuti oleh 72 sapi milik peternak yang tergabung dalam koperasi.
Menurut Suranindyah, dengan cara ini sapi tidak perlu diangkut ke lokasi kontes sehingga tidak mengalami stres dan gangguan produksi. Peternak juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengangkut ternak. Selain itu, penilaian riil di lokasi memungkinkan juri melihat kondisi sehari-sehari peternak.
Ia menambahkan, kontes ternak ini diadakan untuk memotivasi peternak dalam memproduksi bibit sapi perah yang berkualitas sekaligus mendampingi para peternak dalam melakukan penjaringan bibit di lingkup koperasi susu.
“Tujuan jangka panjang koperasi mampu membentuk pola pembesaran bibit sapi perah unggul dari peternak secara mandiri. Kualitas bibit yang disediakan secara mandiri lebih baik, dijamin sehat dan tidak tertular penyakit dari luar, serta dapat dipilih keturunan dari sapi dengan produksi susu tinggi,” paparnya.
Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, M.Si., yang hadir dalam acara pengumuman pemenang kontes pada Minggu (13/9) menyambut baik diselenggarakannya kontes sapi perah. Ia juga berharap kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Fapet UGM di Sleman dapat terus ditingkatkan.
“Koperasi ini masih perlu dioptimalkan. Harapannya dengan bimbingan dari Fapet UGM, sapi-sapi perah di Sleman berkualitas baik sehingga para peternak mendapatkan hasil yang lebih baik,” ucapnya.
Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng, mengatakan bahwa Fapet berkomitmen untuk selalu mendukung transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Ilmu pengetahuan teknologi yang dikembangkan di Fapet UGM harus disampaikan ke masyarakat termasuk peternak sapi perah, apalagi UGM berada di Sleman,” kata Ali.
Dalam kontes ini, penilaian secara langsung di lokasi peserta dilakukan dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat, sementara penilaian dari aspek kualitatif secara daring berdasarkan pada foto masing-masing sapi dan hasil penjaringan pengukuran data kuantitatif.
Peserta kontes adalah anggota Koperasi Sekunder Sarana Usaha Warga Sejahtera yang terdiri atas 4 koperasi susu yaitu Warga Mulya, Sarono Makmur, Sapi Merapi Sejahtera (Samesta) dan Usaha Peternakan dan Pemerahan (UPP) Kaliurang. Kontes ternak dibagi menjadi 2 kategori, yaitu kategori sapi dara dan induk laktasi.
Penulis: Gloria