Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM mengadakan kuliah perdana kewirausahaan sosial secara daring, Jumat (18/9). Kuliah tersebut dimaksudkan untuk menginspirasi mahasiswa UGM untuk ikut serta memecahkan permasalahan sosial melalui pemanfaatan platform teknologi digital.
Dekan Fisipol UGM, Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto, menuturkan lewat program kuliah kewirausahaan sosial ini diharapkan mahasiswa akan semakin kreatif dan inovatif dalam melahirkan ide baru dalam membangun platform digital sehingga bisa menyelesaikan banyak permasalahan sosial di masyarakat. “Kita ingin mahasiswa semakin kreatif dan inovatif dalam memecahkan permasalahan bangsa,” kata Erwan.
Dalam kuliah perdana kali ini, ujarnya, pihaknya mengundang beberapa pimpinan perusahaan teknologi digital seperti pimpinan Gojek, Bukalapak, Nutrifood, Plus, hingga Founder Gusdurian Network Indonesia.
Mensesneg, Prof. Pratikno, menyambut baik terselenggaranya kuliah kewirausahaan sosial dengan berkolaborasi dengan banyak CEO perusahaan digital. Ia mengharapkan mahasiswa yang mengikuti kegiatan perkuliahan ini bisa ikut serta jadi bagian untuk memberi solusi permasalahan bangsa, “Kita ingin anak muda bukan jadi complainer tapi pemecah masalah secara berkelanjutan,” ujarnya.
Namun demikian, imbuhnya, untuk bisa menyelesaikan permasalahan sosial, para mahasiswa menurutnya tidak bisa mengandalkan bidang ilmu yang ditekuninya saja, namun harus berkolaborasi dengan rekan kerjanya dengan bidang ilmu yang berbeda. “Tidak hanya belajar keterampilan dan pengetahuan tapi juga membangun karakter,” katanya.
Dyan Shinto Nugroho selaku Chief Policy and Government Relation Gojek mengatakan teknologi digital menurutnya bisa membantu menyiapkan solusi atas permasalahan sosial di masyarakat bahkan bisa mendorong kemampuan penguasaan keahlian dan keterampilan seseorang dalam waktu singkat serta mampu merangkul kelompok masyarakat yang terpinggirkan di sektor informal. “Tidak terbayangkan sebelumnya Gojek bisa merangkul banyak sektor yang dulu informal, lalu dengan sentuhan teknologi menjadi formal,” katanya.
Dalam pengembangan perusahaan teknologi digital menurutnya gojek selalu berinovasi lebih dulu dalam mengembangkan ide baru. “Layanan digital jasa transportasi khusus roda dua dimulai dari Gojek lalu food delivery dengan teknologi ditiru oleh yang lain, termasuk pembayaran dengan Gopay. Selain itu, produk layanan terus kami tingkatkan,” katanya.
Sementara CEO Bukalapak, Rachmad Kaimuddin, mengatakan ia juga tidak menyangka jika perusahaan yang dipimpinnya sekarang ini memiliki jumlah pengguna lebih dari 70 juta orang bahkan bisa merangkul 5 juta pelaku UMKM. “Pada prinsipnya niatnya menyediakan tempat orang bisa dagang dengan baik dan memudahkan orang mencari barang,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia memberikan wejangan kepada mahasiswa soal tips memimpin perusahaan digital agar tetap tumbuh dan berkembang.”Pemimpin itu punya tugas menciptakan orang di sekitar kita merasa aman dalam menjalankan misi perusahaan. Sebagai pemimpin, kita yang dekat dengan orang di sekitar kita. Tetaplah menjadi pribadi yang sederhana. Jangan sampai menjadikan agenda pribadi sebagai tujuan utama,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson