Yogya, KU
UGM sepakat ikut dalam kepanitiaan baru yang dibentuk secara bersama dari berbagai perguruan tinggi dalam rangka pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Dengan keputusan ini, UGM tidak lagi menginduk pada Perhimpunan SPMB Nusantara seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi, ikut seleksi terpadu swakelola tingkat nasional dalam kepanitian bersama SPMB.
Demikian yang diungkapkan oleh Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM Prof Dr Retno S Sudibyo MSc Apt kepada wartawan, Kamis (13/3), usai membuka acara seleksi presentasi program hibah KKN PPM yang diikuti 39 perguruan tinggi di Kampus UGM.
“Pada prinsipnya UGM tidak ingin melanggar aturan keuangan, tetapi juga tetap ingin kerja bersama dengan perguruan tinggi lain. Jika dilakukan dengan model swakelola bersama, mungkin tidak melakukan pelanggaran, tapi jika dilakukan oleh sebuah organisasi tertentu, justru ini yang bisa melanggar, karena bersifat monopoli tanpa didukung perguruan tinggi yang lainnya,†kata Retno.
Seperti diketahui sebelumnya, sebanyak 41 perguruan tinggi negeri menarik diri dari Perhimpunan SPMB dan ingin membentuk kepanitiaan baru. Penyebabnya, terkait dengan prosedur penyetoran dana penerimaan mahasiswa baru sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Bagi kita, sebagai kampus BHMN, PNBP ini tidak menjadi masalah tapi bagi kampus PTN justru lebih bermasalah, lagipula UGM sudah melakukan ujian masuk sendiri lewat UM UGM,†katanya.
Retno mengusulkan, bentuk kepanitiaan bersama ini nantinya harus tetap dibawah koordinasi Dirjen Dikti. Selain itu, keikutsertaan UGM dalam panitia swakelola bersama ini lebih dikarenakan untuk memberikan akses kepada calon mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk kuliah di UGM dan juga menjaga hubungan baik dengan perguruan tinggi negeri lainnya.
“Kalo kita melakukan panitia bersama, maka calon mahasiswa bisa mendaftar ke UGM dari mana pun tidak masalah, sekali lagi, UGM masih ingin manjadi panitia bersama tapi tidak melanggar aturan keuangan,†tegasnya.
Sedangkan bentuk dari kepanitian swakelola bersama ini, Retno menyerahkan sepenuhnya atas hasil kesepakatan bersama dari perguruan tinggi negeri lainnya.
Retno juga sempat menyinggung tentang penggunaan dana dan proses pembuatan soal dari kepanitian baru ini nantinya harus bersifat transparan dan mampu mengakomodir kepentingan dari berbagai perguruan tinggi lain.
“Panitia bersama harus mengakomodir kebutuhan perguruan tinggi lainnya terkait dalam hal pengelolaan dana dan juga mengakomodir tingkat rentangan soal dari yang paling mudah hingga paling sulit agar tetap bisa menjaga kualitas hasil seleksi,†katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)