• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Koro Pedang Putih Berpotensi Menjadi Sumber Protein Alternatif

Koro Pedang Putih Berpotensi Menjadi Sumber Protein Alternatif

  • 06 Oktober 2020, 16:35 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 12059
Koro Pedang Putih Berpotensi Menjadi Sumber Protein Alternatif

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Agnes Murdiati, M.S., mengungkapkan bahwa tanaman koro pedang putih atau yang dikenal sebagai kacang parang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber protein alternatif.

Di samping memiliki nilai gizi yang tinggi, tanaman ini juga memiliki sejumlah pasar yang menjanjikan, antara lain permintaan dari Korea, Jepang, dan Amerika Serikat.

“Koro pedang putih dapat digunakan untuk mensubtitusi kedelai karena kandungan proteinnya yang tidak berbeda jauh dengan kedelai,” ungkap Agnes dalam Bincang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada 2020 yang berlangsung Selasa (6/10).

Ia menerangkan, tanaman ini mudah dibudidayakan, dan dapat tumbuh pada segala jenis tanah, termasuk tanah marjinal dan tanah masam. Di Indonesia sendiri, tanaman ini tumbuh merata dari Sabang sampai Kepulauan Maluku, dan sudah dibudidayakan di beberapa  daerah seperti Lampung, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Secara tradisional, tanaman koro pedang digunakan untuk pupuk hijau, dan polong muda digunakan untuk sayur. Beberapa daerah pun sudah menggunakan koro pedang putih sebagai bahan baku tempe, susu, tepung pengganti terigu, dan bungkil sebagai pengganti bungkil kedelai untuk pakan.

“Para petani kacang koro pedang yang terhimpun  dalam Komunitas Damar Sindoro-Sumbing,  di Temanggung, Jawa Tengah mampu menghasilkan 4–8 ton koro pedang setiap panen dan menilai prospek budi daya koro pedang cukup bagus,” imbuhnya.

Uji biologis menunjukkan bahwa pemberian serat koro pedang putih dapat menurunkan nilai Atherogenic Index of Plasma (AIP). Pemberian diet serat koro pedang putih dapat menurunkan risiko terjadinya atherosklerosis yang ditandai dengan rendahnya nilai AIP.

Sejumlah penelitian terhadap potensi tanaman ini pun telah dilakukan oleh sejumlah peneliti, termasuk di FTP UGM, yang menghasilkan produk-produk seperti tempe dan sari koro pedang putih.

Karenanya, Agnes menyebut koro pedang putih mempunyai prospek yang sangat bagus untuk mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan.

“Tanaman ini dapat diolah menjadi berbagai macam produk turunan dengan memberikan karakteristik sifat produk yang khas. Selain pemanfaatan biji koro pedang putih, limbah kulit koro pedang putih dapat dimanfaatkan sebagai sumber selulosa,” paparnya.

Bincang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat diselenggarakan secara daring sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis UGM ke-71. Di samping Agnes Murdiati, acara ini juga menghadirkan Guru Besar FTP UGM, Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sv., serta Plt. Dekan Sekolah Vokasi UGM, Dr. Ing. Ir. Agus Maryono.

Dalam kesempatan ini, Mochammad Maksum memberikan paparan terkait kedaulatan pangan untuk mencapai sustainable development goals, sementara Agus Maryono memberi paparan terkait memanen air hujan sebagai pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

 

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • UGM Kukuhkan Pasangan Suami Isteri Sebagai Guru Besar

    Tuesday,26 November 2019 - 11:42
  • UGM Kukuhkan Pasangan Suami Istri Sebagai Guru Besar

    Tuesday,26 November 2019 - 13:19
  • Pakar UGM Jelaskan Jenis Vaksin Covid-19 Yang Bisa Jadi Booster

    Thursday,23 December 2021 - 5:47
  • Pakar UGM: Harga Kedelai Impor Melonjak, Indonesia Perlu Kembangkan Substitusi Kedelai

    Monday,04 January 2021 - 11:51
  • Bank Genetika PIAT UGM Raih Penghargaan Indonesian Breeder Award

    Wednesday,17 November 2021 - 23:35

Rilis Berita

  • UGM dan KAGAMA NTB Sinergi Bangun Negeri 29 January 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Nusa Tengg
    Satria
  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual