• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Kabar Fakultas
  • Kompleksitas Pangan Indonesia dari Hulu Sampai Hilir

Kompleksitas Pangan Indonesia dari Hulu Sampai Hilir

  • 22 Oktober 2020, 15:09 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 10833
  • PDF Version
Kompleksitas Pangan Indonesia Dari Hulu sampai Hilir

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian RI, Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng., menyebut bahwa pangan merupakan hak asasi setiap individu, dan memiliki pengaruh terhadap stabilitas ekonomi makro.

UU No. 18 tahun 2012 tentang pangan, terangnya, mengamanahkan agar negara tetap mempertahankan produksi agar dapat menjamin bahwa tiap individu di Indonesia tetap bisa makan serta hidup sehat dan produktif.

Meski demikian, terdapat berbagai tantangan dalam menciptakan ketahanan pangan di masa ini, ditambah lagi dengan persoalan yang muncul akibat pandemi Covid-19.

“Dengan penduduk Indonesia sebanyak 267 juta jiwa dan pertumbuhan 1,26 persen per tahun, kita membutuhkan banyak pangan. Kompleksitas kelembagaan pangan saat ini hulu sampai hilir,” ucapnya dalam seminar bertajuk "Politik Pangan Nasional menuju Indonesia Emas" yang diselenggarakan Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM, Kamis (22/10).

Di samping tantangan jumlah penduduk, ia menyebut bahwa perumusan kebijakan pangan masih bersifat parsial karena pelaksanaan kebijakan pangan secara sektoral. Alur koordinasi pun cukup kompleks sehingga sulit untuk bergerak cepat.

Pandemi Covid-19 juga memberi tantangan tersendiri, salah satunya terhadap distribusi pangan.

“Ada hambatan distribusi pangan baik antarpulau, antarprovinsi, dan bahkan di dalam provinsi sendiri,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM, Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, M.Ec, mengungkapkan bahwa share GDP pertanian terhadap perekonomian nasional memiliki kecenderungan turun hingga mencapai 13,14 persen. Konversi lahan pertanian yang cukup masif serta usia petani yang mayoritas di atas 45 tahun juga menjadi persoalan tersendiri.

“Ini menjadi salah satu isu penting bagaimana memunculkan regenerasi di sektor pertanian,” ungkapnya.

Sektor pertanian, terangnya, perlu dikembangkan untuk menjadi lebih atraktif dengan mengembangkan kewirausahaan dan dengan memanfaatkan teknologi.

Seminar Politik Pangan Nasional menuju Indonesia Emas merupakan bagian dari rangkaian acara Dies Natalis Fakultas Pertanian UGM ke-74. Seminar diselenggarakan secara daring dengan menghadirkan tiga pembicara beserta Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc selaku moderator.

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Masyhuri, memberikan paparan terkait integrasi agribisnis pangan. Pertanian, terangnya, telah berubah dari pertanian tradisional kepada agribisnis akibat perkembangan teknologi yang memunculkan spesifikasi.

“Dari petani tradisional yang serba mandiri, dalam agribisnis cenderung ada spesialisasi di mana satu sama lain berinteraksi dalam satu sistem dengan orientasi perusahaan dan komersial,” paparnya.

Perubahan ini membawa sejumlah dampak positif, mulai dari peningkatan produktivitas, dan skala ekonomi, pengurangan beban tenaga kerja, hingga perbaikan kondisi kerja. Di sisi lain, timbul pula dampak negatif seperti ketimpangan dan ketenteraman industri yang terganggu.

Untuk menciptakan agribisnis yang mandiri, berdaulat, dan memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi, menurutnya perlu dikembangkan agroindustri hulu dan hilir ditambah dengan sistem pemasaran yang terintegrasi, penunjang yang kuat, serta usaha pertanian yang berdaya saing.

“Kita kalau hanya mandiri di bidang pertanian saja, kalau input tidak mandiri dan agroindustri tidak berkembang maka percuma saja, masih seperti zaman kolonial Belanda,” ucap Masyhuri.

 

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • Ketersediaan Pangan Nasional Didominasi Pangan Impor

    Thursday,04 July 2013 - 16:33
  • Diskusi KPK-UGM: Korupsi Pangan Sejak Level Kebijakan

    Sunday,28 October 2012 - 8:29
  • KP4 UGM Bersinergi Kembangkan Gama Food

    Thursday,07 March 2013 - 12:36
  • KAGAMA Menyampaikan Pemikiran Reformasi Peradilan ke Mahkamah Agung

    Thursday,20 October 2016 - 10:06
  • FKH UGM Lantik 197 Dokter Hewan Baru

    Wednesday,21 December 2016 - 13:58

Rilis Berita

  • Pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM Segera Dimulai 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada akan segera memulai pembangunan gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas
    Gloria
  • Pakar UGM Bicara Soal Banjir Rob Semarang 24 May 2022
    Peristiwa banjir rob besar terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang setelah penahan air
    Agung
  • FMIPA UGM dan Pertamina Hulu Energi Buat Alat Untuk Meningkatkan Cadangan Produksi Minyak dan Gas Bumi 24 May 2022
    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM melakukan serah terima kontrak kerja sa
    Gusti
  • UGM dan Bank OCBC NISP Teken Kerja Sama Pemanfaatan Layanan Perbankan Syariah 24 May 2022
    Universitas Gadjah Mada dan PT Bank OCBC NISP Tbk. menginisiasi kerja sama pemanfaatan layanan ja
    Gloria
  • Kalla Group Sapa Mahasiswa UGM 23 May 2022
    Perusahaan nasional Kalla Group menyapa mahasiswa UGM. Dalam kegiatan bertajuk Kalla Goes to Camp
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual