Terhadap tuntutan rekan-rekan difabel, UGM sesungguhnya tidak ada niatan memposisikan sebagai masyarakat kelas II. Bahkan, hasil rapat pimpinan UGM tanggal 22 Januari 2007, UGM sangat memahami perasaan yang dialami rekan-rekan difabel berkaitan persyaratan mengikuti Ujian Masuk UGM tahun 2007.
Demikian disampaikan Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr Chairil Anwar, menanggapi tuntutan rekan-rekan difabel berkaitan persyaratan Ujian Masuk UGM tahun 2007, di ruang Sidang Pimpinan UGM, Rabu, (24/1). Turut mendampingi Direktur Administrasi Akademik Dr Ir Budi Prasetyo Widyobroto DESS DEA, Asisten Wakil Rektor Bidang UGM Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Edi OS Hiariej SH MHum dan Kepala Bidang HMK UGM Drs Suryo Baskoro MS.
“UGM meminta maaf, mungkin kalimat yang tertuang dalam info UM UGM tahun 2007 telah menyinggung perasaan rekan-rekan difabel,†ungkap Pak Chairil.
Pak Chairil mengakui, persoalan ini tak lebih letak redaksional kata-kata yang kurang pas dalam info UM UGM 2007. Oleh karena itu, Pak Chairil menjelaskan, UGM telah mengambil langkah dengan menilai ulang kata-kata yang kurang bagus tersebut.
“Jika sebelumnya tertulis Tidak mempunyai cacat tubuh atau ketunaan yang dapat mengganggu kelancaran belajar di program studi pilihannya. Maka, berdasar Rapat Pimpinan Universitas tanggal 22 Januari 2007 telah direvisi menjadi Memenuhi persyaratan kesehatan dan tidak mengalami ketunaan yang ditetapkan oleh program studi masing-masing, dan revisi telah dilakukan pada info UM-UGM 2007 pada website um.ugm.ac.id,†tambah Pak Chairil.
Direktur Administrasi Akademik UGM Dr Budi Prasetyo menambahkan, pencantuman kalimat semacam itu sesungguhnya sudah dilakukan sejak UMPTN beberapa tahun lalu. Bahkan di beberapa Perguruan Tinggi lain, kata dia, sesungguhnya juga menggunakan kalimat yang hampir mirip.
“Bahkan, setiap kali pelaksanaan ujian tertulis UM UGM, yang menjadi perhatian untuk dikunjungi kan mesti rekan-rekan difabel. Ada pula mahasiswa yang diterima di jurusan arsitektur, karena persyaratan kemudian dialihkan jurusan geodesi,†lanjut Pak Budi, yang menjelaskan jika di UGM terdapat pula staf pengajar difabel. (Humas UGM)