Yogya, KU
Selama dalam kurun waktu tujuh tahun, jumlah omset perum pegadaian telah bertambah menjadi lima kali lipat. Bila pada tahun 2001 omset perusahaan tempat gadai barang ini hanya berjumlah 5,7 triliun maka pada akhir tahun 2007, sudah bertambah menjadi 21,3 triliun. Sehingga aset yang kini dimiliki oleh Pegadaian telah bernilai lebih dari 7,4 triliun.
Hal ini diungkapakan oleh Direktur Utama (Dirut) Perum Pegadaian, Drs Deddy Kusdedi, MM usai melakukan penandatanganan kerjasama dengan Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi, Kamis (13/3) di Ruang multi media Kampus UGM.
Menurut Dedi, naiknya omset dan aset perum pegadaian ini lebih disebabkan atas meningkatnya kinerja dan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh Perum Pegadaian.
“Kami sangat merasakan kinerja perusahaan ini, saya sangat berterima kasih atas peran dari UGM yang telah membantu meningkatkan kemampuuan SDM kami melalui program Penelitian Pengembangan Manajemen (PPM) yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM,†jelasnya.
Deddy menambahkan, program PPM FEB UGM ini juga melakukan riset sampai ke kantor cabang kantor pegadaian di seluruh Indonesia. Bukan hanya itu saja, PPM juga melakukan pelatihan di bidang marketing, manajerial dan inovasi produk.
“Saat ini pegadaian sudah memiliki 11 produk baru, sedangkan produk terakhir yang kita luncurkan pada bulan juli 2007 lalu telah menghasilkan omset sebesar 140 milyar,†katanya.
Dikatakan Deddy, sasaran utama kegiatan Perum Pegadaian lebih banyak membantu masyarakat menengah ke bawah melalui penyaluran kredit gadai petani dan nelayan serta transaksi gadai barang-barang berharga. Guna mengantisipasi kenaikan harga barang akibat inflasi, Perum Pegadaian juga telah melakukan kerjasama dengan pihak korporasi dengan mengelola dana lebih dari 30 milyar.
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan kulitas SDM di berbagai kantor cabang di seluruh daerah di Indonesia, pihaknya setiap tahun merekrut minimal sekitar 300 orang pegawai baru dari tamatan SLTA. Sedangkan bagai lulusan sarjana, pegadaian berbagi melibatkan perguruan tinggi lain dalam proses seleksi, disebutkan Dedi salah satu di antaranya adalah UGM.
“Tantangan perusahaan ini ke depan memang semakin berat, namun kendala SDM kami tidak harus takut bersaing dengan perusahaan umum lainnya, maka dari itu kami melibatkan kerjasama dengan perguruan tinggi,†tambahnya.
Sementara itu, Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi Meng PhD dalam kesempatan tersebut mengugkapkan bahwa sasaran kegiatan usaha perum pegadaian yang ikut serta membantu masyarakat menengah ke bawah untuk menyelesaikan permasalahan ekonominya ternyata selaras dengan visi UGM yang ‘kerakyatan’.
“Sasaran Pegadaian untuk membantu kelompok menengah ke bawah betul-betul selaras dengan visi UGM yang kerakyatan dan juga mendukung rencana UGM ke depan sebagai kampus kerakyatan, sosio budaya dan berkelas dunia,†kata Sudjarwadi. (Humas UGM/Gusti Grehenson)