Sebagai upaya membangkitkan kembali semangat dan kreativitas, Pusat Kajian Kepemudaan atau Youth Studies Centre (YouSure) Fisipol UGM menggelar Sociopreneur Muda Indonesia (Soprema) 2020. Penyelenggaraan Sociopreneur Muda Indonesia (Soprema) kali ini digelar sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha, termasuk sociopreneur muda. Oleh karena itu, konsep yang diangkat dalam Soprema lebih segar yakni dengan mengadakan virtual expo dengan mengusung tema Inspiring Millenials as Sociopreunership Champion dan berbagai produk usaha dari para sociopreneur muda dapat diakses di akmindonesia.org.
“Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, seluruh kegiatan Soprema 2020 dilaksanakan secara daring. Berbagai penyesuaian dan inovasi dilakukan agar Soprema dapat senantiasa berkomitmen mendukung kiprah sociopreneur muda Indonesia,” ujar Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si, di Bumbu Desa Sagan Yogyakarta, Senin sore (9/11).
Hempri selaku ketua pelaksana Soprema 2020 mengakui pandemi Covid-19 membuat kegiatan ekonomi dan bisnis sosial lesu sehingga perlu diberi dorongan agar mampu bangkit dan bersaing kembali. Dari kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wujud kontribusi dunia akademik dalam menyelesaikan problem sosial yang dihadapi generasi muda.
Meski pandemi, kegiatan Soprema yang memasuki tahun kelima penyelenggaraan ini tetap mendapat antusias yang luar biasa dari para sociopreneur muda. Hal ini terbukti dari jumlah pendaftar kompetisi di tahun ini yang berasal dari 25 provinsi di Indonesia.
“Meski belum bisa melampaui di tahun 2017 yang mencapai 31 provinsi, penyelenggaraan tahun ini lebih banyak dibanding tahun 2019 yang diikuti 22 provinsi. Peserta paling jauh adalah Papua dan Papua Barat,” ucapnya.
Rangkaian kegiatan Soprema 2020 berlangsung mulai 10 November hingga 4 Desember mendatang, meliputi Inkubasi & Pitching pada 11-14 November, Bincang Soprema pada 14 November, Virtual Expo pada 14 November sampai 4 Desember, dan Awarding Soprema pada 4 Desember.
M. Najib Azca, Ph.D, Direktur YouSure, mengatakan ketimpangan sociopreneur atau wirausaha sosial antara daerah dengan pusat masih tinggi saat ini. Sementara di masa pandemi Covid-19 ini Indonesia membutuhkan wirausaha sosial dalam rangka memulihkan perekonomian dari krisis.
“Masih ada ketimpangan antara daerah antara di pusat dan pinggiran sehingga sociopreneur dari seluruh penjuru nusantara harus turut diberi ruang,” jelasnya.
Soprema merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai wilayah. Hal ini merupakan kebijakan afirmatif, karena masih ada ketimpangan antara daerah antara di pusat dan pinggiran sehingga sociopreneur dari seluruh penjuru nusantara harus turut diberi ruang dalam kegiatan ini.
Penulis : Agung Nugroho