Fakultas Peternakan UGM menggelar Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-51 pada Selasa (10/11) lalu di Auditorium drh. R. Soepardjo. Selain secara luring, Rapat tersebut juga disiarkan secara daring melalui saluran Youtube Fakultas Peternakan UGM.
Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN Eng., menyampaikan laporannya selaku Dekan Fapet UGM, tentang kinerja, hambatan, serta capaian fakultas yang dipimpinnya itu selama setahun terakhir. Selain itu, ia juga menyampaikan target yang tengah dikejar Fapet UGM ke depannya.
“Banyak rencana tahun ini sebenarnya tertunda karena kehadiran Covid-19. Namun, beberapa target terpenuhi tahun ini. Untuk itu, tema dies tahun ini adalah “Disrupsi Teknologi, Strategi Menghadapi Pandemi di Bidang Peternakan”. Lima tahun ke depan, target kami ingin menjadikan fakultas ini termasuk Top Best 10 in Tropical Countries,” ujarnya.
Maka dari itu, beberapa rencana, menurut Ali, telah disiapkan dan diusahakan. Hal itu seperti: percepatan jumlah guru besar; pengembangan usaha untuk income generaty activity; pembentukan Lab Mekanisasi dan Automatisasi Industri Peternakan; peningkatan mahasiswa program pascasarjana; serta dukungan bagi dosen untuk publikasi internasional.
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN ENG., membenarkan bahwa pandemi ini memang memberi dampak luas bagi bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Hal itu dari bidang ekonomi dan industri, termasuk menyebabkan berkurangnya kesempatan bekerja bagi lulusan baru.
Lebih lanjut, Panut juga menjelaskan bahwa kerja sama antar universitas dengan mitra menjadi penting, utamanya terkait vaksin, obat, alat kesehatan, hingga program pemulihan ekonomi. Hal tersebut, menurutnya, telah dilakukan UGM dan hasilnya patut dibanggakan. Oleh karenanya, ia mengajak seluruh sivitas UGM, termasuk Fapet UGM, untuk terus terlibat aktif dalam sinergi melawan Covid-19 ini.
“Industri peternakan menjadi salah satu sektor terdampak pandemi. Inovasi pemanfaat teknologi perlu dilakukan untuk mengatasi dampak tersebut, demi mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan kesejahteraan peternak, penyelamatan ekonomi peternak, dan peningkatan ekspor hasil ternak. Saya harap Fapet UGM dapat memimpin usaha tersebut,” pungkasnya.
Penulis: Hakam
Foto: Fapet