Menteri Kesehatan RI, Letjen TNI (Purn.) Dr. dr., Terawan A. Putranto., Sp.Rad (K)., menyebutkan kampus sebagai lingkungan pendidikan generasi muda dan menjadi tempat berkumpulnya usia produktif berpotensi sebagai agen perubahan dan berkontribusi melalui berbagai inovasi dalam promosi kesehatan dan pencegahan berbagai penyakit baik menular maupun tidak menular.
“Implementasi kampus sehat sangat diperlukan untuk pembudayaan masyarakat hidup sehat atau germas di kampus, khususnya dalam pencegahan penyakit menular seperti Covid-19,” terangnya saat Launching dan Seminar Nasional Kampus Sehat ke-2 bertema Peran Perguruan Tinggi dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Indonesia secara daring, Kamis (19/11)
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Dirjen Kemenkes RI bersama dengan Health Promoting University (HPU) UGM itu, Terawan menjelaskan bahwa kebiasaan hidup sehat dapat melindungi warga kampus dari terjangkit Covid-19. Kondisi pandemi Covid-19 saat ini merupakan hal baru sehingga banyak bermunculan berita hoaks. Oleh sebab itu, diperlukan peningkatan literasi kesehatan agar masyarakat dapat berperilaku hiudp sehat untuk pengendalian dan mitigasi dampak Covid-19.
“Harapan kedepan seluruh lembaga pendidikan dan perguruan tinggi dapat menjadi kampus sehat dan siaga Covid-19. Pencanangan kampus sehat diharapkan mampu menguatkan, memotivasi serta mendorong semakin banyak membentuk kampus sehat secara menyeluruh melalui edukasi dan promosi kesehatan,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Terawan tak lupa mengingatkan warga kampus dan masyarakat untuk tetap patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
“Jangan kendor lakukan 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, dan menjaga jarak,” katanya.
Sebelumnya, Dirjen Dikti Kemendikbud RI, Prof. Ir., Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM, ASEAN., Eng., mengatakan untuk dapat menjadikan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dapat dimulai dari mahasiswa yang sehat. Sementara mewujdukan mahasiswa sehat dimulai dari kampus yang sehat.
“Kampus yang sehat baik jasmani, mental, spiritual, dan lingkungan, aman, serta nyaman harus diwujudkan untuk melahirkan SDM unggul dalam meraih peluang bonus demografi yang membawa Indonesia yang maju dan masyarakat makmur,” urainya.
Nizam pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemenkes yang telah mendorong mewujudkan kampus sehat. Ia mengapresiasi kampus-kampus yang secara aktif mendorong gerakan bersama melahirkan kampus sehat.
Menurutnya, kampus sehat tidak hanya akan berdampak pada mahasiswa dan sivitasnya. Namun, para mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan mampu mengangkat semangat hidup sehat kepada masyarakat luas, terutama di masa pandemi Covid-19. Mahasiswa dapat menjadi contoh atau teladan dalam perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dan displin menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
“Perilaku hidup bersih dan sehat yang harus dikedepankan terutama menghadapi pandemi. Mari bersama-sama mewujudkan kampus sehat dan masyarakat sehat,” ajaknya.
Pada seminar ini menghadirkan pembicara kunci Deputy Executive Director ASEAN University Network-Health Promotion Network, Asst. Prof. Dr. Vijj Kasemsup, MD., Ph.D. Selain itu, juga mengundang sejumlah narasumber dari UGM, IPB, Universitas Hasanuddin, dan Poltekes Kemenkes Yogyakarta yang menyampaikan praktik baik HPU di kampus masing-masing. Selain itu, juga dilakukan diskusi terkait peluang dan tantangan mewujudkan HPU. Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama oleh Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI dan kampus HPU.
Penulis: Ika