• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • UGM Kembangkan Obat Antivirus Corona

UGM Kembangkan Obat Antivirus Corona

  • 02 Desember 2020, 20:34 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 10615
UGM Kembangkan Obat Antivirus Corona

Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan PT Filipina Antiviral Indonesia (FAI) tengah mengembangkan obat antivirus Covid-19. Obat ini tengah dalam pengembangan dan menunggu izin dari BPOM dan Komite Etik untuk dilakukan uji klinis. Rencananya obat anti virus Covid-19 ini ditargetkan akan siap dipasarkan pada 2022. Hal itu dikemukakan oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof. Dr. Paripurna Sugarda, dalam keterangannya kepada wartawan secara virtual di sela kegiatan UGM-Industri Research Forum 2020, Rabu (2/12).

Paripurna menuturkan kerja sama pengembangan obat menggandeng FAI dimana perusahaan filantropi ini menyediakan pendanaan bagi peneliti UGM untuk mengembangkan obat untuk membantu penanggulangan pandemi Covid-19. “Kerja sama ini awalnya untuk mengembangan obat antiradang, namun juga dikembangkan untuk antivirus Covid-19 juga,” katanya.

Melalui kerja sama dengan mitra industri ini menurut Paripurna maka UGM nantinya tidak hanya memproduksi alat diagnosis Covid-19 berbasis antigen RI-GHA maupun GeNose yang mendeteksi Covid-19 dari embusan nafas, nantinya UGM akan memproduksi obat anti virus juga. ”Kita tidak hanya memproduksi alat deteksi positif Covid tapi juga bisa memproduksi vaksin juga bahkan kita bisa memproduksi obat Covid-19,”katanya.

Paripurna menjelaskan sejauh ini pengembangan obat antivirus Covid-19 ini masih menunggu izin penelitian dan uji klinis dari BPOM dan Komite Etik Penelitian dan Pengembangan. Apabila sudah mengantongi izin, pihaknya sudah menggandeng PT Kimia Farma untuk kerja sama dalam pengembangan lebih lanjut. “Untuk pengembangnya kita juga kerja sama dengan beberapa rumah sakit di Indonesia,” katanya.

Direktur Utama PT FAI, Mario Pacurso Marcos, menyampaikan ia menyambut baik terlaksananya kerja sama dengan pihak UGM ini dalam pengembangan obat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Ia percaya bahwa UGM dengan kapasitas peneliti yang dimilikinya mampu menghasilkan obat anti inflamasi dan obat anti virus Covid-19 yang berstandar internasional. “Saya harap kerja sama ini mendorong peningkatan kapasitas SDM di Indonesia maupun Filipina,”katanya.

Jarir At Thobari,Ph.D., salah satu anggota tim peneliti dari FKKMK UGM, mengatakan pengembangan obat antiinflamasi dan antivirus sengaja dipilih dikarenakan di tanah air masih sedikit yang sudah mengembangkan. “Beberapa obat antiviral masih sangat sedikit diteliti dan diproduksi langsung,” katanya.

Hingga saat ini untuk penelitian dan pengembangan obat anti inflamasi dan antivirus ini bahan formula untuk pembuatan obatnya masih bergantung dari luar, namun ia optimis bahan baku obat ini nantinya sudah bisa sediakan dari tanah air setelah dikembangkan dan diproduksi sendiri. Adapun tahapan uji klinis akan mulai dilakukan pada tahun depan. “Awal tahun depan, kita sudah bisa melakukan proses (uji klinis) tersebut,” paparnya.

Penulis : Gusti Grehenson 

Berita Terkait

  • Eucalyptus Belum Terbukti Bisa Bunuh Virus Corona

    Thursday,09 July 2020 - 16:31
  • Guru Besar UGM Sebut Kalung Eucalyptus Belum Terbukti Sebagai Anti Covid-19

    Monday,06 July 2020 - 10:09
  • Menggali Potensi Flora dan Fauna Khas Indonesia Sebagai Antivirus

    Wednesday,07 November 2018 - 10:38
  • Fakultas Farmasi UGM Buka Rangkaian Peringatan Lustrum XVI

    Tuesday,06 April 2021 - 14:20
  • Fakultas Biologi UGM dan B2P2OOT Perkuat Kerja Sama Riset Tanaman Obat dan Jamu

    Friday,27 July 2018 - 13:52

Rilis Berita

  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti
  • Pengamat UGM: Penting, Energi Murah dan Topang Ekonomi Berkelanjutan 29 March 2023
    Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Wid
    Agung
  • UGM Rintis Pembentukan Unit Layanan Disabilitas 29 March 2023
    UGM merintis pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk memberikan layanan dan fasilitasi b
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual