• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Memahami Rematik Asam Urat dan Autoimun

Memahami Rematik Asam Urat dan Autoimun

  • 07 Desember 2020, 17:53 WIB
  • Oleh: Satria
  • 10196
Memahami Rematik Asam Urat dan Autoimun

Ikatan Remautologi Indonesia cabang Yogyakarta menyelenggarakan seminar daring bertajuk “Mengenal Penyakit Rematik Asam Urat dan Autoimun serta Penanganannya” pada Sabtu (5/12) lalu. Dengan berkerja sama dengan PT. Novell  Pharm. Labs, seminar ini digelar melalui platform Zoom.

Prof.  Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR., Guru Besar FKKMK UGM, hadir sebagai pembicara seminar ini. Ia hadir untuk menyampaikan pemaparannya tentang hal-hal yang perlu diketahui masyarakat tentang penyakit rematik asam urat dan autoimun.

Prof. Nyoman menjelaskan bahwa rematik asam urat disebabkan oleh beberapa faktor. Penyakit tersebut bisa disebabkan faktor dari dalam, yakni secara genetik dan akibat kondisi penyakit lain. Namun, ia juga menyebut bisa pula disebabkan dari luar yaitu dari pola konsumsi.

“Penyakit yang menyerang persendian ini bisa diderita oleh seseorang yang sering mengonsumsi makanan mengandung purin. Hal itu seperti jeroan, otak, kacang-kacangan, kobis, kangkung, emping, durian, dan nanas,” terangnya.

Sementara untuk Autoimun, Nyoman menyebut juga disebabkan faktor dari dalam, seperti etnis, genetik, dan gender (wanita lebih rawan). Kemudian, faktor dari luar, yakni lingkungan (cahaya matahari, bahan kimia, dan  infeksi virus atau bakteri).

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kedua penyakit itu memang sama-sama menyerang persendian tubuh, namun untuk rematik cenderung hanya menyerang sebagian persendian, umumnya di jari-jari kaki. Sementara Autoimun menyerang lebih menyeluruh persendian di tubuh.

Kemudian, untuk penanganannya, Nyoman mengungkapkan bahwa obat untuk kedua penyakit sudah ditemukan. Namun, untuk Autoimun memang cenderung lebih lama dan agak susah penyembuhannya, utamanya untuk jenis turunan lupus. “Rematik yang disebabkan oleh dampak penyakit lain lebih mudah diobati. Semisal kanker, maka kankernya diperbaiki maka akan sembuh dengan sendirinya,” terangnya.

Terakhir, Nyoman menyampaikan pesan-pesannya agar masyarakat terhindar dari kedua penyakit tadi. Untuk rematik, usahakan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi makanan yang mengandung purin tadi. Ia juga mengingatkan bahwa semakin gemuk seseorang, juga semakin naik risiko terkena rematik.

Lalu, untuk Autoimun, ia mengingatkan agar tidak sering terkena infeksi, jangan stres, jangan terlalu capek dan cukup istirahat. Mengenai pola makan, ia menyebut bahwa sejauh ini belum ada penelitian atau temuan bahwa makanan tertentu bisa menyebabkan Autoimun.

Penulis: Hakam
Foto: Kontan.co.id

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Deteksi Kadar Asam Urat, Kolesterol, dan Glukosa yang Tidak Melukai Kulit

    Wednesday,14 September 2022 - 15:58
  • Raih Doktor Usai Teliti Kandungan Mineralogi dan Geokimia di Bima

    Tuesday,11 February 2014 - 15:30
  • Cum Laude, Teliti Aspek Genetik Mineralisasi Prospek Baturappe

    Monday,29 October 2012 - 12:26
  • Mengkaji Pengaruh Minuman Suplemen Buah Sirsak Pada Penderita Prehipertensi

    Thursday,12 July 2018 - 15:56
  • Kenali Penyebab Asam Lambung Naik

    Thursday,18 November 2021 - 15:48

Rilis Berita

  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria
  • Rektor UGM: Hari Lahir Pancasila Jadi Momentum Refleksikan Nilai Luhur Pancasila 01 June 2023
    UGM melaksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6) di halaman Balairung UGM. U
    Ika
  • Berharap Pemilu Aman Tanpa Residu Polarisasi dan Konflik Sosial 31 May 2023
    Keinginan presiden memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan
    Agung
  • UGM Jalin Kerja Sama Pengembangan Riset dengan Africasia Investment and Resources 31 May 2023
    Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, Ignatius
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual