• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Memahami Rematik Asam Urat dan Autoimun

Memahami Rematik Asam Urat dan Autoimun

  • 07 Desember 2020, 17:53 WIB
  • Oleh: Satria
  • 8457
  • PDF Version
Memahami Rematik Asam Urat dan Autoimun

Ikatan Remautologi Indonesia cabang Yogyakarta menyelenggarakan seminar daring bertajuk “Mengenal Penyakit Rematik Asam Urat dan Autoimun serta Penanganannya” pada Sabtu (5/12) lalu. Dengan berkerja sama dengan PT. Novell  Pharm. Labs, seminar ini digelar melalui platform Zoom.

Prof.  Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR., Guru Besar FKKMK UGM, hadir sebagai pembicara seminar ini. Ia hadir untuk menyampaikan pemaparannya tentang hal-hal yang perlu diketahui masyarakat tentang penyakit rematik asam urat dan autoimun.

Prof. Nyoman menjelaskan bahwa rematik asam urat disebabkan oleh beberapa faktor. Penyakit tersebut bisa disebabkan faktor dari dalam, yakni secara genetik dan akibat kondisi penyakit lain. Namun, ia juga menyebut bisa pula disebabkan dari luar yaitu dari pola konsumsi.

“Penyakit yang menyerang persendian ini bisa diderita oleh seseorang yang sering mengonsumsi makanan mengandung purin. Hal itu seperti jeroan, otak, kacang-kacangan, kobis, kangkung, emping, durian, dan nanas,” terangnya.

Sementara untuk Autoimun, Nyoman menyebut juga disebabkan faktor dari dalam, seperti etnis, genetik, dan gender (wanita lebih rawan). Kemudian, faktor dari luar, yakni lingkungan (cahaya matahari, bahan kimia, dan  infeksi virus atau bakteri).

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kedua penyakit itu memang sama-sama menyerang persendian tubuh, namun untuk rematik cenderung hanya menyerang sebagian persendian, umumnya di jari-jari kaki. Sementara Autoimun menyerang lebih menyeluruh persendian di tubuh.

Kemudian, untuk penanganannya, Nyoman mengungkapkan bahwa obat untuk kedua penyakit sudah ditemukan. Namun, untuk Autoimun memang cenderung lebih lama dan agak susah penyembuhannya, utamanya untuk jenis turunan lupus. “Rematik yang disebabkan oleh dampak penyakit lain lebih mudah diobati. Semisal kanker, maka kankernya diperbaiki maka akan sembuh dengan sendirinya,” terangnya.

Terakhir, Nyoman menyampaikan pesan-pesannya agar masyarakat terhindar dari kedua penyakit tadi. Untuk rematik, usahakan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi makanan yang mengandung purin tadi. Ia juga mengingatkan bahwa semakin gemuk seseorang, juga semakin naik risiko terkena rematik.

Lalu, untuk Autoimun, ia mengingatkan agar tidak sering terkena infeksi, jangan stres, jangan terlalu capek dan cukup istirahat. Mengenai pola makan, ia menyebut bahwa sejauh ini belum ada penelitian atau temuan bahwa makanan tertentu bisa menyebabkan Autoimun.

Penulis: Hakam
Foto: Kontan.co.id

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Teliti Kandungan Mineralogi dan Geokimia di Bima

    Tuesday,11 February 2014 - 15:30
  • Cum Laude, Teliti Aspek Genetik Mineralisasi Prospek Baturappe

    Monday,29 October 2012 - 12:26
  • Mengkaji Pengaruh Minuman Suplemen Buah Sirsak Pada Penderita Prehipertensi

    Thursday,12 July 2018 - 15:56
  • Kenali Penyebab Asam Lambung Naik

    Thursday,18 November 2021 - 15:48
  • DWP UGM Adakan Bakti Sosial

    Friday,16 October 2015 - 12:00

Rilis Berita

  • UGM Segera Bangun Kawasan Kerohanian 21 May 2022
    UGM akan memulai pembangunan Kawasan Kerohanian dengan sejumlah bangunan untuk mewadahi kegiatan
    Satria
  • Rektor UGM Pastikan Pelaksanaan UTBK 2022 di UGM Berjalan Lancar 21 May 2022
    Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., melakukan peninjauan pelak
    Ika
  • Rektor Resmikan Wisma MIC UGM 21 May 2022
    Ika
  • Pembukaan Rangkaian Dies Natalis Fakultas Filsafat UGM ke-55 21 May 2022
    Rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Filsafat UGM resmi dibuka, Jumat (20/5). Acara pembuk
    Satria
  • Harapan Warga UGM Pada Rektor Baru 20 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., terpilih sebagai Rektor UGM periode 2022-2
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual