• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Memahami Rematik Asam Urat dan Autoimun

Memahami Rematik Asam Urat dan Autoimun

  • 07 Desember 2020, 17:53 WIB
  • Oleh: Satria
  • 9491
Memahami Rematik Asam Urat dan Autoimun

Ikatan Remautologi Indonesia cabang Yogyakarta menyelenggarakan seminar daring bertajuk “Mengenal Penyakit Rematik Asam Urat dan Autoimun serta Penanganannya” pada Sabtu (5/12) lalu. Dengan berkerja sama dengan PT. Novell  Pharm. Labs, seminar ini digelar melalui platform Zoom.

Prof.  Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR., Guru Besar FKKMK UGM, hadir sebagai pembicara seminar ini. Ia hadir untuk menyampaikan pemaparannya tentang hal-hal yang perlu diketahui masyarakat tentang penyakit rematik asam urat dan autoimun.

Prof. Nyoman menjelaskan bahwa rematik asam urat disebabkan oleh beberapa faktor. Penyakit tersebut bisa disebabkan faktor dari dalam, yakni secara genetik dan akibat kondisi penyakit lain. Namun, ia juga menyebut bisa pula disebabkan dari luar yaitu dari pola konsumsi.

“Penyakit yang menyerang persendian ini bisa diderita oleh seseorang yang sering mengonsumsi makanan mengandung purin. Hal itu seperti jeroan, otak, kacang-kacangan, kobis, kangkung, emping, durian, dan nanas,” terangnya.

Sementara untuk Autoimun, Nyoman menyebut juga disebabkan faktor dari dalam, seperti etnis, genetik, dan gender (wanita lebih rawan). Kemudian, faktor dari luar, yakni lingkungan (cahaya matahari, bahan kimia, dan  infeksi virus atau bakteri).

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kedua penyakit itu memang sama-sama menyerang persendian tubuh, namun untuk rematik cenderung hanya menyerang sebagian persendian, umumnya di jari-jari kaki. Sementara Autoimun menyerang lebih menyeluruh persendian di tubuh.

Kemudian, untuk penanganannya, Nyoman mengungkapkan bahwa obat untuk kedua penyakit sudah ditemukan. Namun, untuk Autoimun memang cenderung lebih lama dan agak susah penyembuhannya, utamanya untuk jenis turunan lupus. “Rematik yang disebabkan oleh dampak penyakit lain lebih mudah diobati. Semisal kanker, maka kankernya diperbaiki maka akan sembuh dengan sendirinya,” terangnya.

Terakhir, Nyoman menyampaikan pesan-pesannya agar masyarakat terhindar dari kedua penyakit tadi. Untuk rematik, usahakan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi makanan yang mengandung purin tadi. Ia juga mengingatkan bahwa semakin gemuk seseorang, juga semakin naik risiko terkena rematik.

Lalu, untuk Autoimun, ia mengingatkan agar tidak sering terkena infeksi, jangan stres, jangan terlalu capek dan cukup istirahat. Mengenai pola makan, ia menyebut bahwa sejauh ini belum ada penelitian atau temuan bahwa makanan tertentu bisa menyebabkan Autoimun.

Penulis: Hakam
Foto: Kontan.co.id

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Deteksi Kadar Asam Urat, Kolesterol, dan Glukosa yang Tidak Melukai Kulit

    Wednesday,14 September 2022 - 15:58
  • Raih Doktor Usai Teliti Kandungan Mineralogi dan Geokimia di Bima

    Tuesday,11 February 2014 - 15:30
  • Cum Laude, Teliti Aspek Genetik Mineralisasi Prospek Baturappe

    Monday,29 October 2012 - 12:26
  • Mengkaji Pengaruh Minuman Suplemen Buah Sirsak Pada Penderita Prehipertensi

    Thursday,12 July 2018 - 15:56
  • Kenali Penyebab Asam Lambung Naik

    Thursday,18 November 2021 - 15:48

Rilis Berita

  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti
  • Kembali ke Kampus, UGM Harap Geliat Wisata Religi Tanara Serang Terus Menguat 02 February 2023
    Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Serang, Bant
    Ika
  • 2023 Asian Conference on Fish Models for Disease Berakhir, Herman Spaink Ungkap Harapannya agar Penelitian Tetap Berkelanjutan 02 February 2023
    Perkembangan bidang studi biologi menjadi kontributor besar bagi dunia kesehatan, khususnya dalam
    Satria
  • SDG's Series #85: Strategi Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Melalui Perencanaan Pembangunan Daerah 02 February 2023
    Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM telah menyelenggarakan Sustainable Develo
    Satria

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual