Museum UGM resmi dibuka kembali pada Minggu (6/12). Hal itu setelah dilaksanakannya acara Launching Museum UGM dengan tema “Wajah Baru Museum UGM” pada malam tersebut. Acara ini diselenggarakan oleh FIB UGM selaku penanggung jawab pengelolaan dan pembangunan Museum UGM.
Dekan FIB UGM, Dr. Wening Udasmoro, M.Hum., DEA., menyatakan bahwa pembukaan kembali ini merupakan momen yang sudah lama dinantikan sejak tahun 2018. Hal itu tepatnya setelah Museum UGM menerima hibah Pembangunan Cagar Budaya dan Museum (PCBM) dari Kemdikbud pada tahun tersebut.
Wening mengungkapkan bahwa museum ini berisi banyak sekali cerita, sejarah, dan memori dari UGM. Namun, ia menyebut tidak hanya itu saja yang pihaknya inginkan dari museum ini. “Teman-teman Arkeologi UGM yang bertanggung jawab sebagai kurator memiliki gambaran komprehensif dari keberadaan museum ini. Hal itu yakni tidak hanya menjadikan museum ini menjadi media yang menjelaskan masa lalu tetapi juga ke depan pula,” terangnya.
Sektiadi, SS., M.Hum., dari Museum UGM, menyetujui hal tersebut. Ia menjelaskan bahwa sejak pandemi muncul hingga sekarang ini, pihaknya tengah mengumpulkan artefak-artefak tentang keterlibatan UGM dalam menghadapi masalah kemanusiaan Covid-19.
“Hal itu selaras sekaligus untuk mewujudkan misi museum ini didirikan. Hal itu yakni menyajikan informasi yang memadai kepada masyarakat tentang nilai-nilai luhur sejarah, perkembangan, serta karya-karya UGM yang inspirasional utk memberikan dorongan semangat bagi pengembangan sivitas akademika maupun masyarakat luas,” papar Dosen Arkeologi UGM ini.
Terakhir, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak yang terlibat dalam rekonstruksi Museum UGM ini. Ia menyebut UGM peduli dengan pengembangan museum karena sebagaian memori UGM dan bangsa ini dapat kita lacak di sana.
“Melalui museum ini, kita dapat menerawang masa depan seperti apa yang kita inginkan. Museum penting sebagai wahana untuk belajar, meneliti, dan mengabdi terkait khazanah pengetahuan Indonesia yang sangat kaya. Semoga ini akan menjadi amalan kita bersama yang tidak akan terputus walaupun kita sudah tidak berada di dunia ini,” pungkasnya sekaligus menandai pembukaan Museum UGM.
Penulis: Hakam
Foto: Istimewa